Memahami Proses Bending, Jenis Mesin, Pemilihan Material dan Faktor Yang Mempengaruhinya


Bending

Memahami Proses Bending, Jenis Mesin, Pemilihan Material dan Faktor Yang Mempengaruhinya
alwepo.com

Bending adalah proses membengkokan material besi atau baja untuk menjadi bentuk yang diinginkan. Biasanya ini termasuk kedalam ilmu analisa material dan dalam ilmu konstruksi. Pekerjaan bending menggunakna sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Die yang digunakan biasanya berbentuk V, U, W atau lainnya. Akibat bending yakni membuat logam di sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan sisi lain mengalamai tekanan.

Proses bending tidaklah sesederhana seperti yang di bayangkan yaitu hanya sekedar membengkokan besi. Namun lebih dari itu, praktek bending di dunia industri sangat banyak sekali dan digunakan oleh banyak industri.

Ada banyak sekali faktor yang harus di perhatikan saat melakukan proses bending, mulai dari jenis materialnya, tebal material dan spesifikasi material tersebut.

 

Pengertian Bending

Bending adalah proses menekukkan atau membengkokan suatu suatu material baik berupa besi ataupun baja menggunakan mesin bending. Ada banyak hal yang haris di perhatikan sebelum melakukan bending.

Salah satunya adalah memilih material yang benar-benar bisa digunakan sebagai material kerja. Kemudian juga ketebalan material sesuai dengan kapasitas mesin yang digunakan.

Selain itu juga menentukan jenis die yang akan di pilih, biasanya berbentuk V, U, W atau lainnya. Jangan lupa siapkan beberapa peralatan pendukungnya.

 

Jenis Logam yang biasanya di proses bending

Ada banyak jenis material yang biasanya di gunakan dalam proses bending antara lain:

Baja Karbon: Biasanya akan sering kita temukan di dunia konstruksi, karena jenis material ini biasanya di pergunakan untuk bahan-bahan konstruksi dan bangunan. Namun penggunaannya juga bervariasi tergantung dari proses yang akan di gunakan dalam pengolahannya seperti untuk pembengkokan, pemesinan, dan ketahanan aus.

Baja paduan (Alloy Steel):  adalah baja yang menjadi paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah total antara 1.0% dan 50% dari berat total yang bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik baja tersebut. Sehingga sering di gunakan dalam proses bending.

Aluminium: Sering dipergunakan dalam tangki transportasi dan shortage atau penyimpanan

Kuningan: Banyak dipergunakan untuk pegangan dan industri kelautan atau marinir

Paduan karbon: Jenis material ini juga sering di gunakan dalam bangunan dan konstruksi

Tembaga: Banyak digunakan dalam dunia elektronik, peganagan dan bangunan

Stainless Steel

Stainless steel adalah paduan logam yang lebih disukai untuk membuat peralatan dapur, karena tidak mempengaruhi rasa makanan. Permukaan peralatan stainless steel yang mudah dibersihkan. Minimal pemeliharaan dan daur ulang total peralatan stainless steel juga berkontribusi terhadap popularitas mereka. Stainless steel adalah nama universal untuk paduan logam, yang terdiri dari Kromium dan Besi. Sering disebut juga dengan baja tahan karat karena sangat tahan terhadap noda (berkarat).

Stainless steel dapat bertahan dari serangan karat berkat interaksi bahan-bahan campurannya dengan alam. Stainless steel terdiri dari besi, krom, mangan, silikon, karbon dan seringkali nikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak.

Elemen-elemen ini bereaksi dengan oksigen yang ada di air dan udara membentuk sebuah lapisan yang sangat tipis dan stabil yang mengandung produk dari proses karat/korosi yaitu metal oksida dan hidroksida. Krom, bereaksi dengan oksigen, memegang peranan penting dalam pembentukan lapisan korosi ini. Pada kenyataannya, semua stainless steel mengandung paling sedikit 10% krom.

Keberadaan lapisan korosi yang tipis ini mencegah proses korosi berikutnya dengan berlaku sebagai tembok yang menghalangi oksigen dan air bersentuhan dengan permukaan logam. Hanya beberapa lapisan atom saja cukup untuk mengurangi kecepatan proses karat selambat mungkin karena lapisan korosi tersebut terbentuk dengan sangat rapat. Lapisan korosi ini lebih tipis dari panjang gelombang cahaya sehingga tidak mungkin untuk melihatnya tanpa bantuan instrumen moderen.

Besi biasa, berbeda dengan stainless steel, permukaannya tidak dilindungi apapun sehingga mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan Fe2O3 atau hidroksida yang terus menerus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Lapisan korosi ini makin lama makin menebal dan kita kenal sebagai karat.

Stainless steel, dapat bertahan dan tidak bernoda justru karena dilindungi oleh lapisan karat dalam skala atomik.

 

Sifat Fisik Material Stainless Steel

  • Stainless steel juga dikenal dengan nama lain seperti CRES atau baja tahan korosi, baja Inox. Komponen stainless steel adalah Besi, Krom, Karbon, Nikel, Molibdenum dan sejumlah kecil logam lainnya. Komponen ini hadir dalam proporsi yang bervariasi dalam varietas yang berbeda. Dalam stainless steel, kandungan Krom tidak boleh kurang dari 11%.
  • Beberapa sifat fisik penting dari stainless steel tercantum di bawah ini:
  • Stainless steel adalah zat keras dan kuat.
  • Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik).
  • Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah dibentuk atau bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.
  • Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis. Mereka sangat tertarik terhadap magnet.
  • Tahan terhadap korosi.
  • Tidak bisa teroksidasi dengan mudah.
  • Stainless steel dapat mempertahankan ujung tombak untuk suatu jangka waktu yang panjang.
  • Bahkan pada suhu yang sangat tinggi, stainless steel mampu mempertahankan kekuatan dan tahanan terhadap oksidasi dan korosi.
  • Pada temperatur cryogenic, stainless bisa tetap sulit berubah.

 

Proses-Proses Bending

Ada 8 jenis proses yang harus saat melakukan bending, yaitu:

Angle Bending

Adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat guna mendapatkan hasil tekukan sempurna. Selain menekuk, pekerjaan ini juga bisa digunakan untuk memotong plat yang disisipkan. Ataupun membuat lengkungan dengan sudut hingga 1500 pada lembaran logam. Contoh hasil dari proses angle bending adalah potongan plat (benda kerja las karbit) serta plat berbentuk L, V, dan U.

Press Brake Bending

Adalah proses bending yang menggunakan penekan dan cetakan (die). Proses ini membentuk plat yang dilakukan di atas die kemudian ditekan melalui penekan dari atas hingga mencapai hasil tekukan yang sama dengan bentuk cetakan (die). Pada umumnya, die berbentuk U, W atau bentuk tertentu lainnya.

Draw Bending

Adalah proses mencetak plat dengan roll penekan dan cetakan. Roll berputar menekan plat hingga terdorong ke arah cetakan. Pembentukan menggunakan draw bending sangat cepat dan hasil melimpah. Sayangnya, pada benda yang terjadi springback terlalu besar bisa membuat hasil kurang maksimal.

Roll Bending

Adalah bending yang digunakan untuk membuat bentuk silinder atau bentuk lengkung lingkaran dari plat logam yang telah disisipkan pada suatu roll berputar. Roll akan mendorong dan membentuk plat yang berputar terus-menerus hingga membentuk silinder.

Roll Forming

Dalam proses roll forming (pembentukan), bahan yang memiliki panjang dimana masing-masing bagian akan dibengkokan secara individual oleh roll. Sepasang roll berjalan digunakan untuk nenekuk bahan panjang. Dalam proses ini juga dikenal istilah forming dengan pembentukan kontur-kontur melalui cold working untuk membentuk logam. Logam akan dibengkokan bertahap melalui serangkaian roll. Bahan roll biasanya terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu yang dilapisi krom sebagai ketahanan aus. Proses tersebut bertujuan untuk membentuk bentuk kompleks dengan lembaran logam. Tebal bahan sebelum maupun sesudah proses pembentukan tidak berubah. Hasil dari pengerjaan ini adalah saluran pipa, besi pipa, dan lainnya.

Seaming

Adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda keja. Sambungan akan dibentuk dengan roll-roll kecil yang disusun berurutan. Contoh hasil pengerjaannya adalah kaleng, drum, ember, dan lainnya.

Straightening

Adalah proses berlawanan dengan bending untuk meluruskan lembaran logam. Umumnya, straightening dilakukan sebelumm benda kerja dibending. Proses ini menggunakan roll-roll yang dipasang sejajar denagn ketinggian sumbu rol berbeda.

Flanging

Proses flanging sama dengan seaming dimana proses ini adalah melipat dan membentuk permukaan yang lebih besar. Hasil pekerjaan proses tersebut adalah cover cpu pada komputer, seng berpengait, dan lainnya.

 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Bending

Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi proses ini. Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi proses ini diantaranya:

1. Ukuran Material

Ukuran material snagat berpengaruh dalam proses ini. Jika ditekuk dengan radius kecil nantinya bisa lebih mudah mengalami potongan yang cenderung tidak presisi. Begitupula sebalinya.

2. Peralatan Pendukung

Peralatan pendukung yang bisa dipakai untuk proses ini juga sangat berpengaruh. Peralatan pendukung yang dimaksud diantaranya mandrel, clamp dan cetakan.

3. Ketebalan Plat

Ketebalan plat juga tidak kalah berpengaruhnya dalam proses ini. Ketebalan yang dibentuk dengan kapasitas material tertentu bisa menimbulkan ketegangan tanpa pemotongan tak berpresisi.

4. Pelumasan

Pelumasan begitu dibutuhkan guna mengurangi efek gesekan maupun meningkatkan efisiensi terkait proses pembentukannya.

5. Metode Bending

Terakhir adalah metode. Metode terbaik yang diterapkan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang nantinya bisa dihasilkan.

 

Jenis-jenis Mesin Bending

Pembagian mesin bending dilakukan dengan 2 cara yaitu secara manual dan menggunakan mesin:

1. Proses Manual

Beberapa peralatan proses manual antara lain:

Palu Konde

Kepala palu terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang rata digunakan untuk memukul benda kerja dan yang bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja bendingan. Fungsi asli dari palu ini adalah untuk mengetok paku rivet atau material pengelasan, yang membuatnya sebagai fleksibel logam sekitarnya. Bola dari palu ini digunakan untuk memotong, memperluas dan membentuk hasil akhir dari tembaga dan mangkuk paku rivet.

Palu Plastik

Pada bagian kepala palu terbuat dari plastik. Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yang lunak atau tipis. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja tidak pecah atau tidak tergores.

Palu Karet

Palu ini terbuat dari karet pada kepalanya, palu ini digunakan untuk memukul benda kerja seperti plat dan tidak meninggalkan goresan karena terbuat dari material karet.

Landasan

Landasan juga digunakan pada proses bending plat manual. Macam-macam landasan seperti landasan muka rata, landasan kombinasi, landasan pinggir lurus dll. Landasan terbuat dari baja tempa yang disepuh/dikeraskan atau baja perkakas dan merupakan alat utama pada kerja plat terutama pada pekerja akhir. Landasan ini ditempatkan di atas meja kerja.

2. Menggunakan Mesin

Ada beberapa mesin bending yang sering diguanakan antara lain:

  • Mesin Tekuk Terbatas( Bench / Adjustable Folder )
  • Mesin Tekuk Universal/ Standar
  • Mesin Tekuk Kotak ( Box and Pan Brake )

Mesin Bending

 

Kegagalan Proses Bending

Dalam proses bending tentu akan ada dimana suatu proses kegagalan dalam pembentukan material tersebut, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kegagalan tersebut:

1. Springback

Springback terjadi karena semua benda – benda memiliki modulus tertentu dari elastisitas, perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting pada pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai springback. Sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan tekanan/pembentukan lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar dari yang sebelumnya. Sudut lengkung yang dihasilkan menjadi lebih besar setelah pembentukan dilakukan. Kegagalan springback negatif dapat berupa kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.

2. Sobek atau retak

Kegagalan ini disebabkan karena keelastisan benda yang kurang atau pada saat pembentukan terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga benda yang dibentuk menerima tekanan lebih yang menyebabkan sobek. Umumnya sobek/retak terjadi pada pengerjaan yang menggunakan benda plat atau piringan.

3. Patah

Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah. Penyebab patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan pada benda di titik tekukan yang sama. Tekukan berulang kali yang diberikan tidak dapat diterima oleh logam yang dibentuk, sehingga terjadilah patahan, bahkan untuk logam yang termasuk elastis, gagal patah bisa terjadi.

 

Kesimpulan

Bending adalah proses pembentukan material berupa material baja, alumunium, stainless steel, tembaga atau material lainnya menjadi bentuk yang diinginkan. Proses pengerjaannya bisa menggunakan proses manual ataupun menggunakan mesin, namun untuk hasil yang lebih maksimal adalah menggunakan proses atuomasi pada mesin. Namun dalam prosesnya banyak terjadi kegagalan berupa springback, sobek/ retak ataupun patah. Proses tersbut membutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukannya. Semoga bermanfaat.

Cek Informasi Teknologi dan Artikel yang lain di Google News Alwepo.com

Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code:
Close