STASIUN PENGUAPAN / EVAVORATOR
Pada setiap pabrik gula prosesnya pasti melalui proses / stasiun penguapan atau evavorasi untuk mendapatkan produk yang akan di olah selanjutnya. Nira dari stasiun pemurnian merupakan nira encer (clear juice) dengan kandungan air sekitar 88%. Tujuan stasiun penguapan ini adalah untuk mengurangi kandungan air dalam nira dengan cara penguapan sehingga diperoleh syrup (nira kental).
Stasiun penguapan ini terdiri dari lima badan penguapan (evaporator) yang disusun secara seri. Walaupun terdapat lima buah badan penguapan (evaporator), namun pada operasi, hanya empat badan evaporator saja yang digunakan (quadruple effect evaporator) dengan sistem umpan maju. Satu badan penguapan digunakan sebagai cadangan. Hal ini dimaksudkan agar evaporator dapat digunakan secara kontinu sementara sebuah evaporator dibersihkan.
Badan penguapan (evaporator) ini dibersihkan dengan cara digosok dan ditambahkan Soda Kaustik (NaOH). Tujuan penambahan zat kimia ini adalah untuk menghilangkan kerak (scale) pada pipa-pipa di dalam badan evaporator. Kerak atau kotoran yang menempel pada pipa-pipa nira atau dinding-dinding evaporator dapat mengurangi transfer panas dari steam ke cairan nira yang akan dipekatkan sehingga akan mengurangi efisiensi. Kerak (scale) juga dapat mengakibatkan overheating atau panas berlebihan pada pipa nira.. Dosis NaOH yang digunakan adalah 0,136 kg/m2 heating surface.
Dari stasiun pemurnian, nira encer dialirkan ke dalam badan I. Nira yang masuk ke dalam badan penguap tersebut lalu mengalir turun melalui pipa-pipa membentuk climbing film sehingga uap nira dapat terpisahkan dari cairan niranya. Di dalam badan tersebut nira encer yang sebelumya dipanaskan di Juice Heater III hingga mencapai 105oC siap untuk diuapkan airnya. Ketinggian nira di dalam setiap badan evaporator untuk mencapai hasil yang optimal adalah sepertiga tinggi badan pipa pemanas.
Pada saat cairan nira melewati pipa pemanasan, nira tersebut dipanaskan dengan uap pemanas. Untuk uap pemanas pada badan pemanas I digunakan steam bekas (exhaust steam) dengan tekanan 1 atm dan temperatur 120oC yang berasal dari stasiun gilingan (steam bekas penggerak turbin). Jika dalam proses penguapan, steam bekas (exhaust steam) yang berasal dari stasiun gilingan masih kurang maka perlu ditambahkan steam baru (live steam) dari boiler agar mencapai tekanan yang diinginkan. Sedang untuk pemanas pada badan II, III, dan badan IV digunakan uap nira yang berasal dari uap nira badan sebelumnya.
Pada saat proses penguapan temperatur tidak boleh terlalu tinggi karena gula akan rusak pada temperatur tinggi (akan menyebabkan terbentuknya karamel). Untuk mencegah terbentuknya karamel namun air dapat tetap teruapkan maka dilakukan penurunan tekanan dalam badan evaporator. Dengan menurunkan tekanan maka titik didih air akan turun sehingga pada temperatur yang tidak terlalu tinggi air sudah dapat teruapkan dari nira. Titik didih akan turun dengan menggunakan bejana vakum. Penguapan tersebut dilakukan dalam keadaan vakum dengan tujuan:
-
- Menurunkan titik didih dan menghemat uap.
- Dengan turunnya titik didih, diharapkan kehilangan gula akibat temperatur tinggi dapat ditekan.
1. Badan Penguap I (Evaporator I)
2. Badan Penguap II (Evaporator II)
3. Badan Penguap III (Evaporator III)
4. Badan Penguap IV (Evaporator IV)
Tabel Tekanan dan Suhu Evavorator:
EVAVORATOR | PRESS. (STEAM ROOM) | TEMP. (STEAM ROOM) | PRESS. (NIRA ROOM) | TEMP. (STEAM ROOM) |
---|---|---|---|---|
I | 0,8Kg/cm2 | 120 oC | 0.6Kg/cm2 | 100 oC |
II | 0,75Kg/cm2 | 110 oC | 0.3Kg/cm2 | 90 oC |
III | 0,5Kg/cm2 | 95oC | 0.1Kg/cm2 | 85oC |
IV | 15 inHg | 75oC | 58 cmHg | 60oC |
Leave a Reply
View Comments