Stasiun Finishing Pabrik Gula


Stasiun Finishing / Stasiun Penyelesaian

Stasiun Finishing Pabrik Gula – Setelah semua proses yang di lalui dalam pembuatan gula pada pabrik gula, maka ini adalah stasun terakhir atau sering di sebut dengan finishing. Stasiun penyelesaian atau finishing bertujuan untuk menyelesaikan proses dari pembuatan gula. Kristal gula dari puteran SHS masih belum memenuhi syarat sebagai gula produk karena masih mengandung air dan ukurannya tidak homogen. Pada stasiun ini terdapat proses pengolahan gula SHS lebih lanjut yaitu pengeringan, penyaringan, dan packing. Gula SHS yang dihasilkan dari stasiun puteran dijatuhkan ke talang goyang (grasshopper), selanjutnya dengan menggunakan conveyor dibawa menuju alat pengering gula (sugar dryer). Stasiun ini merupakan stasiun terakhir dari semua proses pembuatan gula.

Gula pasir, Stasiun Finishing Pabrik Gula

1. Pengeringan

Pada stasiun finishing pabrik gula, gula produk atau gula SHS masih memiliki kandungaan air yang cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengering untuk mengurangi kandungan airnya. Alat yang digunakan disebut sugar dryer. Sistem kerjanya menggunakan puteran serta udara panas dan dingin. Alat tersebut berupa silinder dengan posisi horizontal yang agak miring ke bawah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pergerakan gula.

Agar pengeringan dapat berjalan dengan cepat, ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Luas permukaan pengeringan harus besar.
  2. Kelebihan udara yang digunakan sebagai pengering harus diturunkan.
  3. Kecepatan udara yang digunakan sebagai pengering harus cepat.
Proses pengeringan berlangsung dengan cara kontak langsung antara udara pengering dengan kristal gula sehingga terjadi penguapan air dari dalam kristal gula dan terbawa keluar oleh udara pengering. Debu-debu dan gula halus yang beterbangan saat proses ditangkap dengan alat penangkap debu.
Gula produk dari puteran dibawa oleh graasshoper menuju sugar dryer melalui sugar belt conveyor. Gula diputar terus-menerus sambil mendapat udara panas dari steam tanpa tekanan. Selama mengalami pemutaran dan pemanasan gula akan menjadi kering. Dari arah berlawanan kemudian dimasukkan udara dingin dari kompresor sehingga temperatur gula yang keluar dari sugar dryer tidak terlalu panas. Proses pendinginan dilakukan untuk menurunkan temperatur gula produk yang akan disimpan pada temperatur kamar.
Proses pemutaran ditambah terpaan udara panas dan dingin akan menyebabkan timbulnya debu-debu gula. Untuk mengatasi hal ini ditambahkan dust collector. Di tengah alat sugar dryer terdapat pipa tempat debu gula akan disalurkan. Debu bisa dipindahkan karena mendapat dorongan dari udara panas dan udara dingin tadi. Di tempat penampungan, debu tadi disaring dengan menggunakan aliran air sehingga debu dapat terkumpul dan membentuk larutan gula, sedangkan udara pembawa debu bisa langsung dibuang. Debu-debu gula tersebut (yang telah menjadi larutan gula) ditampung sebagai mempunyai viskositas 30 Beume, setelah itu baru dialirkan ke tangki leburan untuk dilebur dan dicampur dengan gula yang merupakan produk gula. Dari tangki ini leburan akan dikembalikan ke awal proses pemurnian untuk diproses kembali bersama –sama dengan nira hasil proses penggilingan. Ketika gula keluar dari pengering akan timbul debu-debu gula sehingga perlu dilakukan pemasangan dust collector di ujung alat pengering.

2. Penyaringan

Gula yang telah dikeringkan dan didinginkan memiliki ukuran kristal yang tidak homogen. Untuk itu perlu dilakukan pemisahan kristal gula sesuai dengan ukurannya menggunakan saringan getar (vibrating screen). Saringan tersebut memiliki ukuran yang berbeda pada stasiun finishing pabrik gula yaitu:
1. Saringan ukuran 30 mesh (saringan halus) Ukuran untuk gula produksi yaitu 0,9-1 mm. Gula produksi dan gula kasar (berukuran lebih dari 1 mm) akan tertahan sedangkan gula halus yang berukuran kurang dari 0,8 mm akan lolos sebagai gula debu dan dilebur kembali di tangki leburan untuk dikembalikan ke awal proses pemurnian.
2. Saringan ukuran 8 mesh (saringan kasar) Gula produksi (gula SHS) akan lolos sedangkan gula kasar yang berukuran lebih besar dari 1 mm akan tertahan dan terpisahkan dari gula produk. Gula kasar ini akan dilebur kembali di tangki leburan untuk dikembalikan ke sulfitasi nira kental. Gula akan bergerak karena getaran dan akan disaring.
Gula yang tidak tersaring (gula produk) ditampung oleh bucket elevator, kemudian diangkut dengan sugar conveyor menuju tempat penampungan gula (sugar bin) yang selanjutnya dikemas dalam karung (packing). Gula yang tersaring akan dilebur kembali untuk menuju pemurnian.

3. Pengemasan

Setelah dibawa oleh sugar conveyor, gula ditampung untuk kemudian ditimbang dan dikemas dalam karung. Pada saat  packing gula ditimbang otomatis dengan bobot 50 Kg untuk tiap karung. Setiap shift diperkirakan akan menghasilkan 1800 karung gula. Gula yang sudah ditimbang diletakan di stapler selama 24 jam untuk menyamakan temperatur dengan temperatur ruangan. Karung-karung dijahit dengan alat khusus. Gula kemudian siap disimpan di gudang. Tempat penyimpanan gula ini harus memperhatikan kadar air dalam gula dan kelembaban udara untuk menjamin kualitas gula yang baik dan tahan lama.
Demikian proses pengolahan tebu menjadi gula pada stasiun finishing pabrik gula, dalam setiap pabrik memiliki proses yang serupa. Namun beberapa pabrik juga memiliki modifikasi tersendiri dalam mengefisienkan dan memaksimalkan produktivitas dalam menghasilkan gula sesuai dengan target dari masing-masing perusahan tersebut.
Baca juga proses lengkap pengolahan Buah Kelapa Sawit menjadi CPO, dan baca juga informasi seputar kesehatan di esehat.id
Cek Informasi Teknologi dan Artikel yang lain di Google News Alwepo.com

Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code:
Close