Apa Itu Control Valve?
Control Valve merupakan tipe valve yang dipakai untuk mengontrol aliran, penekanan, suhu, dan tingkat cairan dengan buka/tutup penuh atau buka/tutup beberapa sebagai tanggapan pada signal yang diterima dari pengontrol yang memperbandingkan “setpoint” untuk “faktor proses” yang nilainya diberi oleh sensor yang bisa mengawasi peralihan pada keadaan semacam itu.
Proses on/off pada control valve umumnya dilaksanakan secara otomatis oleh aktuator listrik, hidrolik, maupun pneumatik. Agar bisa mengatur proses pembukaan/penutupan pada actuator karena itu dipakailah positioner. Positioner bisa berperan untuk mengatur pembukaan atau penutupan aktuator dengan berdasar sinyal-sinyal listrik, atau pneumatik. Signal kontrol itu, secara tradisionil didasari pada 3-15psi (0,2-1,0 bar), lebih umum dan yang kerap dipakai sekarang ini ialah signal 4-20mA untuk industri, 0-10V untuk mekanisme HVAC, dan pengenalan “Smart” mekanisme, HART, Fieldbus Foundation, dan Profibus jadi prosedur yang lebih umum.
Apa Kegunaan Control Valve?
Pada control valve biasanya memakai tipe globe valve, karena tipe globe valve ini dapat mengatur dan mengontrol valve, globe bisa juga untuk throttling.
Pada control valve umumnya memakai pertanda / signal dari elemen yang dipasang di mekanisme perpipaan untuk selanjutnya dilanjutkan di dalam bukaan valve sama sesuai keperluan dari jumlahnya salurannya. Control valve bisa juga mengatur jumlah aliran untuk membatasi penekanan di dalam sebuah mekanisme perpipaan.
Satu Set Control Valve
Bila tipe valve lain terpasang sendiri atau tunggal (tak perlu mekanisme / unit tambahan) karena itu pada control valve harus di atur dengan elemen lain supaya lebih maksimal dalam pemakaiannya. Ini sedikit akan berlainan dalam memasangnya.
Control valve set terbagi dalam valve tersebut, selanjutnya ada fitting dan pipa yang terpasang dipondasi atau platform. Lantas bila ada pertanyaan, mengapa terpasang di fondasi atau platform? Jawabnya karena control valve nanti akan perlu untuk pemeliharaan / perawatan, control valve harus juga gampang untuk dibongkar pasang lagi.
Komposisi Control valve
Bicara berkenaan komposisi dari control valve. Anda dapat menyaksikan deskripsi control valve di atas, control valve umumnya tipe globe valve (berada di tengah-tengah) yang memakai pneumatik atau hydrolic akuator untuk atur jumlah flow rate secara otomatis. Lantas apakah yang dimaksud dengan akuator?
Akuator sebagai istilah yang digunakan untuk alat yang mengganti dari aliran baik dari hidrolik atau pneuamatik jadi sebuah pergerakan, dalam masalah ini pergerakan sang valve. Konsep akuator berlainan dengan pompa, bila pompa pergerakannya teknisi (pergerakan motor) jadi sebuah aliran fluida, sedang akuator mengubah aliran fluida jadi pergerakan teknisi.
Blok Valve
Lihat gambar di atas kembali, control valve ada di tengah. Sedang blok valve ada di sisi kanan dan kiri. Blok vale berperan untuk memblok (tutup) aliran bila control vale akan di pemeliharaan. Formasi semacam ini dikenal juga dengan istilah DBB, ganda blok and bleed karena berperan untuk memblock aliran.
Bypass sistem and valve
Bypass valve, salah satunya sisi dari control valve juga. Sesuai namanya, mekanisme ini untuk membypass aliran saat control valve di pemeliharaan (saat ke-2 blok valve bekerja, karena itu aliran akan lewat bypass ini). Bypass berada selain dari control valve. Bypass valve bila pada keadaan normal akan tertutup. Bila dipakai akan dibuka lewat cara manual.
Sistem Drainase
Drain sistem berperan untuk keluarkan aliran fluida yang berada di control valve saat sebelum di pemeliharaan . Maka saat sebelum control valve ini betul-betul di terlepas, karena itu drain ini dibuka lebih dulu supaya tersisa fluida yang ada disekitaran control valve langsung jatuh lewat drain supaya tidak bertebaran. Drain sistem ini sebagai peranan bleed dari istilah DBB barusan, yakni keluarkan tersisa fluida di dalam control valve.
Kenapa Perlu Memakai Control Valve?
Penggunaan control valve atau katup pengendali dalam berbagai proses industri dan teknik sangat penting karena menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai mengapa penggunaan control valve sangat perlu:
1. Automatic Operation
Control valve menawarkan keuntungan utama dalam operasi otomatis. Ini memungkinkan kontrol otomatis atas aliran fluida atau zat lainnya. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu secara manual mengatur bukaan atau penutupan katup saat proses berlangsung. Keberadaan control valve mempermudah pengoperasian secara keseluruhan.
2. Easy Installation
Keuntungan lainnya dari control valve ialah jika mereka bisa secara mudah memasangkan control valve. Orang bisa secara mudah bisa memasangkan control valve ini tak perlu minta kontribusi dari teknisi atau dari produsen. Dengan begitu, control valve bisa menolong dalam mengirit waktu dan usaha dari beberapa pemakai.
3. Reduced Wastage
Penggunaan control valve menghasilkan pengurangan signifikan dalam pemborosan sumber daya. Hal ini berlaku baik untuk proses industri atau manufaktur, maupun dalam rumah tangga. Control valve membantu mengurangi pemborosan sumber daya, terutama melalui efisiensi operasinya. Studi telah menunjukkan bahwa control valve dapat menghemat hingga 85% air, sehingga sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat sambil mengurangi pemborosan sumber daya alam yang berharga.
4. No Clogging
Faedah besar yang lain control valve ialah jika control valve tidak merintangi aliran fluida. Partikel kecil, pengendapan, debu, dan lain-lain tidak menutup aliran fluida karena design yang prima dari control valve itu.
5. Help to be Ecologically Friendly
Di saat ini usaha dituntut untuk penuhi standard ekologi global. Dengan pemakaian control valve ini, mereka menjadi ramah lingkungan dengan kurangi pemborosan sumber daya alam.
6. Increased Financial Returns
Jika sumber daya bisa lewat cara efisien dipakai, usaha ada dalam status untuk alami variabilitas proses berkurang. Hal ini pada akhirannya membantu di dalam meraih keuntungan vital, dan meningkatkan keuntungan secara keuangan.