alwepo, Dalam duni industri pompa merupakan bagian dari sebuah industri yang tidak akan pernah terpisahkan, apapun jenis dan merk pompa yang kamu gunakan. Mulai dari pompa kapasitas paling kecil maupun untuk kapasitas besar. Sebagai contoh paling gampang, misalnya pada sistem proteksi kebakaran di kantor maka kantor wajib memasang hydrant system untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Dalam duni industri seperti pabrik baja, pabrik gula, pabrik kelapa sawit maupun jenis pabrik lainnya juga pasti menggunakan pompa karena pompa merupakan cara termudah untuk mengalirkan suatu liquid atau cairan dari satu tempat ke tempat yang lain, alat yang dibutuhkan adalah pompa. Ada berbagai jenis pompa yang dapat digunakan.
Nah, pada kesempatan kali ini team alwepo.com akan bahas secara mendalam mengenai pompa dan juga jenis-jenisnya secara mendalam.
Apa itu Pompa?
Pompa adalah sebuah alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan udara atau cairan (fluida) dari satu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan. Proses ini dapat dilakukan baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita bahas beberapa konsep yang mendasar.
1. Prinsip Dasar Pompa
Pompa beroperasi dengan prinsip dasar pemindahan fluida dari daerah rendah tekanan ke daerah tinggi tekanan. Dalam konteks pemompaan udara pada ban, udara dihisap dari lingkungan sekitar (daerah rendah tekanan) dan dipindahkan ke dalam ban (daerah tinggi tekanan).
2. Tekanan
Tekanan adalah besaran fisika yang mengukur gaya per satuan luas. Pompa bekerja dengan meningkatkan tekanan fluida. Tekanan yang diciptakan oleh pompa ini memungkinkan pemindahan fluida ke arah yang diinginkan.
3. Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk. Dalam konteks pompa, kita mengenal dua jenis fluida: fluida yang dapat dikompres (compresible) dan fluida yang tidak dapat dikompres (incompresible).
- Fluida Compresible: Jenis fluida ini dapat mengalami perubahan volume dengan diberi tekanan. Contohnya adalah udara dan gas. Pada pemompaan udara ke dalam ban, udara dihisap ke dalam ruang pompa dan kemudian ditekan untuk memindahkannya ke dalam ban.
- Fluida Incompresible: Fluida ini tidak dapat dikompres, artinya volume tetap konstan ketika diberi tekanan. Contohnya adalah air dan minyak. Pada beberapa jenis pompa, seperti pompa air, prinsip pemindahan fluida incompresible ini digunakan.
4. Pompa dan Jenis Fluida
Pompa dirancang untuk bekerja dengan jenis fluida tertentu. Ada berbagai jenis pompa, termasuk pompa sentrifugal, pompa piston, dan lainnya, yang masing-masing memiliki kegunaan dan karakteristik khusus tergantung pada jenis fluida yang dipindahkan dan kondisi operasionalnya.
Jenis-Jenis Pompa
Sesuai dengan kebutuhan manusia, ada beberapa jenis pompa yang perlu anda ketahui. Secara umum, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
A. Pompa Dinamis
Pompa ini disebut juga sebagai “ Non Positive Displacement Pump “. Pompa dinamis terdiri dari poros, sudu – sudu impeller, rumah volut, dan saluran keluar. Energi mekanis dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeller.
Putaran dari impeller menyebabkan head dari fluida menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Jadi prinsip kerja dari pompa tekanan dinamis adalah mengubah energi mekanis dari poros menjadi energi fluida.
Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada fluida yang mengalir secara kontinu. Pada pompa tekanan dinamis aliran fluida terjadi akibat dari kenaikan tekanan di dalam fluida.
Bukan akibat dari pergeseran volume impeller pemindahannya seperti yang terjadi pada pompa tekanan statis. Pada pompa tekanan dinamis terdapat poros putar dengan kurungan sudu disekelilingnya. Melalui sudu – sudu inilah fluida mengalir secara kontinu.Yang termasuk jenis pompa dinamis, antara lain :
1. Pompa sentrifugal
Pada dasarnya pompa sentrifugal adalah pompa terdiri dari satu impeller atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu yang dipasangkan pada poros yang berputar. Dan diselubungi dengan casing berbentuk volut.
Jenis pompa ini merupakan jenis yang paling umum dipakai diseluruh dunia. Keunggulan dari pompa ini yaitu memiliki tekanan yang cukup kuat, efisien dan cukup murah dalam pembuatannya.
Ketika pompa ini bekerja, maka tekanan fluida akan meningkat dari inlet pompa menuju ke outletnya. Perubahan tekanan akan mendorong cairan ke seluruh sistem.
Pompa ini menghasilkan peningkatan kekuatan dengan mentransmisikan daya mekanis dari motor listrik ke cairan di seluruh putaran impeler. Aliran cairan akan memasuki pusat impeller dan keluar bersama dengan pisau-nya. Kekuatan sentrifugal meningkatkan kecepatan fluida dan juga energi seperti kinetik yang dapat diubah. Menurut posisi porosnya pompa sentrifugal dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pompa sentrifugal vertikal
Pompa sentrifugal vertikal juga disebut sebagai pompa kantilever. Pompa ini menggunakan desain poros & perawatan eksklusif yang memungkinkan volume jatuh di dalam lubang. Karena bantalannya berada di luar lubang. Jenis pompa ini tidak menggunakan wadah pengisian untuk menutup poros, tetapi sebagai gantinya menggunakan bus throttle.
b. Pompa sentrifugal horizontal
Pompa jenis ini minimal terdiri dari dua impeller. Masing-masing poros terdiri dari delapan bagian yang terpasang. Setiap bagian akan meningkatkan head pada fluida.
2. Pompa celup (Submersible pump)
Pompa ini juga disebut sebagai stormwater, sewage, dan septic pump. Pompa ini Biasanya digunakan pada proses pembangunan, proses daur ulang domestik, industri, komersial, pedesaan, kota, dan saluran air.
Pompa ini cocok digunakan untuk memindahkan air hujan, air tanah, air limbah, limbah perdagangan, bahan kimia, air bor, dan bahan makanan.
3. Pompa Hydran
Anda pasti tidak asing dengan pompa yang satu ini. Karena anda sering melihat pompa ini di pinggir jalan kota. Pompa Hydran ini adalah pompa air dengan tekanan tinggi yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pemadaman kebakaran. Karena ketika terjadi bencana kebakaran, pemadam kebakaran membutuhkan tekanan air yang cukup untuk mencapai sumber api. Aplikasi sistem ini terutama mencakup irigasi serta transfer air.
B. Pompa perpindahan positif (Positive Displacement Pumps)
Pompa perpindahan positif atau statis yang dimana head yang terjadi akibat tekanan yang diberikan terhadap fluida. Dengan cara memberikan energi pada bagian utama pompa untuk menekan langsung fluida yang di pompakan. Jenis pompa yang termasuk dalam golongan pompa statis antara lain :
1. Pompa rotary
Pompa rotary adalah salah satu jenis pompa perpindahan positif. Yang mana pemompaannya disebabkan oleh pergerakan yang relatif antara gerakan memutar dan tetap dari komponen pompa. Rotary pump biasanya terdiri dari rumah pompa, roda gigi, baling-baling, piston, cam, segmen, sekrup dan lain-lain, yang beroperasi dalam ruang bebas yang sempit.
Sesuai dengan namanya, pompa ini menggerakan fluida dengan prinsip rotasi atau putaran. Kevakuman terbentuk dari adanya rotasi oleh pompa yang selanjutnya menghisap fluida masuk. Keunggulan dari pompa jenis ini adalah tingkat efisiensi yang tinggi.
Karena udara yang terdapat pada pipa alirannya dapat keluar secara alami. Kekurangan dari pompa rotary adalah karena sifat alaminya. Sehingga clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan rendah dan stabil.
2. Pompa reciprocating
Pompa reciprocating merupakan pompa perpindahan positif yang mana mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas pada pergerakan piston atau plunyer sepanjang langkahnya. Cara kerja pompa ini adalah dengan mengubah energi mekanis dari penggerak pompa menjadi energi dinamis terhadap fluida yang dipindahkan.
Perpindahan energi pada fluida terjadi melalui elemen berupa crank/gear, cam yang bergerak secara memutar dan memberikan dorongan pada piston yang selanjutnya menekan fluida. Sehingga fluida dapat mengalir.
Sejumlah volume fluida akan mengalir masuk melalui inlet menuju silinder. Selanjutnya fluida dipompa/ditekan keluar melalui outlet. Jenis pompa ini banyak digunakan untuk mengalirkan fluida dengan nilai viskositas besar. Seperti minyak mentah, lumpur dan lain-lain.
3. Pompa Diafragma

Pompa diafragma juga dikenal sebagai pompa AOD (Air diafragma yang dioperasikan), pompa pneumatik, dan AODD. Aplikasi pompa ini terutama termasuk dalam aplikasi berkelanjutan seperti di pabrik umum, industri dan pertambangan. Pompa AOD khususnya digunakan di mana daya tidak dapat diperoleh, jika tidak di daerah yang tidak stabil dan mudah terbakar.
Pompa ini juga digunakan untuk mentransfer bahan kimia, makanan, tambang batubara bawah tanah , dll. Pompa ini merespons pompa dan mencakup dua diafragma yang digerakkan dengan udara yang terkondensasi. Bagian udara dengan katup transfer menggunakan udara secara bergantian ke arah dua diafragma; di mana setiap diafragma berisi satu set bola atau periksa katup.
4. Pompa Roda Gigi (Gear Pumps)

Pompa-pompa ini adalah sejenis pompa dislokasi positif yang berputar, yang berarti pompa-pompa tersebut memaksa jumlah cairan yang stabil untuk setiap revolusi. Pompa ini bergerak cair dengan mesin masuk dan keluar dari jaring untuk membuat tindakan pemompaan yang tidak menarik.
Pompa ini mampu memompa pada kekuatan tinggi & melampaui pemompaan cairan dengan ketebalan tinggi secara efisien. Pompa roda gigi tidak mengandung katup yang menyebabkan kerugian seperti gesekan & kecepatan impeller yang tinggi. Jadi pompa ini kompatibel untuk menangani cairan kental seperti bahan bakar serta minyak pelumas. Pompa ini tidak cocok untuk menggerakkan benda padat maupun cairan yang keras.
5. Pompa Piston

Pompa piston adalah salah satu jenis pompa dislokasi positif di mana pun seal gaya tinggi merespons melalui piston. Pompa ini sering digunakan dalam irigasi air, skenario yang membutuhkan tekanan tinggi dan sistem pengiriman yang andal untuk mentransfer cokelat, kue, cat, dll.
6. Pompa Peristaltik

Pompa peristaltik juga disebut sebagai pompa tabung, pompa peristaltik. Ini adalah jenis pompa perpindahan positif dan aplikasi pompa ini terutama melibatkan pengolahan industri kimia, makanan, dan pengolahan air. Itu membuat aliran yang stabil untuk mengukur & memadukan dan juga mampu memompa berbagai cairan seperti pasta gigi dan semua jenis bahan kimia.
7. Pompa Lobe

Pompa ini menawarkan karakteristik berbeda seperti efisiensi tinggi yang sangat baik, tahan karat, kualitas higienis, keandalan, dll. Pompa ini dapat menangani cairan & padatan dengan ketebalan tinggi tanpa melukai mereka. Cara kerja pompa ini bisa terkait dengan pompa roda gigi, terlepas dari lobus yang tidak melakukan kontak satu sama lain.
Selain itu, pompa ini memiliki ruang pompa yang unggul dibandingkan dengan pompa roda gigi yang memungkinkan mereka untuk memindahkan bubur. Ini dibuat dengan stainless steel dan sangat halus.
Jenis-jenis pompa air berdasarkan letaknya
Ada empat jenis pompa air yang digunakan untuk rumah tangga yaitu:
1. Pompa air sumur dangkal
Pompa air jenis ini digunakan untuk penggunaan ringan. Pompa air sumur dangkal hanya memiliki daya hisap maksimal untuk kedalaman 9 meter saja.
2. Pompa air sumur dalam
Pompa air ini digunakan untuk menghisap air dengan kedalaman lebih dari 9 meter. Ciri utama dari pompa air sumur dalam adalah adanya Jet Injector yang berfungsi untuk menguatkan daya pancar dari air yang dihisap. Pompa air sumur dalam terdiri dari pompa air semi jet (semi jet pump) dan pompa air jet (jet pump). Perbedaan utama dari keduanya adalah pada keberadaan tabung yang dapat menambah kekuatan pada daya hisap dan daya pancar pompa jet. Pada pompa air jet terdapat tabung, sedangkan semi jet tidak.
3. Pompa celup
Sesuai dengan namanya adalah pompa air yang bekerja dengan cara dicelupkan ke dalam air. Daya pancar air maksimal yang dapat dihasilkan dari pompa celup berkisar 5 meter sesuai tipe pompa celup yang digunakan.
4. Pompa Booster
Umumnya cara pasang jet pump pompa air dipasang dekat atau di dalam sumber air. Pompa booster dipasang di tengah instalasi pipa air. Hal ini karena pompa booster adalah pompa air penunjang yang berfungsi untuk memperkuat daya pancar aliran air di dalam instalasi pipa air dalam rumah. Pompa ini digunakan jika daya pancar air dirasa masih kurang optimal khususnya jika terpasang alat yang memerlukan pasokan air yang stabil seperti alat pemanas air (water heater).
Semoga artikel di atas bisa membantu kamu terkait informasi yang sedang kamu cari, dan dapat menambah wawasan pengetahuan yang memenuhi keinginanmu. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada kolom komentar dibawah ini.