Pengertian, Prinsip Kerja, Penggunaan dan Harga Evaporator

Evaporator dan Konsep Kerjanya

Evaporator dalam dunia perindustrian seperti migas, pabrik kelapa sawit, pabrik gula, pabrik pupuk dan industri yang lain bahkan dalam rumah tangga juga kerap kali kita temukan. Ada beragam tipe alat dengan perannya masing-masing yang dipakai untuk memproses satu bahan baku jadi produk yang diharapkan. Ini kali saya akan mengulas sedikit mengenai alat yang disebutkan dengan evaporator atau penguapan, alat ini tentu saja kerap dijumpai pada industri yang memproses satu liquid seperti industri gula, turbin, boiler, susu bubuk dan pemrosesan minyak bumi.

Pengertian Evaporator

Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap). “wikipedia indonesia”

Dari hasil evaporator berbentuk padatan atau larutan yang fokus dan larutan yang sudah dievaporasi umumnya terbagi dalam beberapa elemen volatil (gampang menguap).

Evaporator
pixabay

Konsep Dasar Cara Kerja Evaporator

Sama seperti yang sudah kita kenali awalnya, evaporator sebagai alat untuk menegevaporasi larutan hingga konsep kerjanya sebagai langkah kerja dari penguapan tersebut. Langkah kerjanya adalah dengan menambah kalor atau panas yang mempunyai tujuan untuk memekatkan satu larutan yang terbagi dalam zat pelarut yang mempunyai titik didih yang rendah dengan pelarut yang mempunyai titik didih yang tinggi hingga pelarut yang mempunyai titik didih yang rendah akan menguap dan cuman menyisahkan larutan yang lebih pekat dan mempunyai fokus yang tinggi. Proses penguapan mempunyai ketetapan, yakni:

  1. Pemekatan larutan didasari pada ketidaksamaan titik didih antara zat-zatnya.
  2. Titik didih cairan dikuasai oleh penekanan.
  3. Digerakkan pada temperatur yang lebih rendah dari titik didih normal.
  4. Titik didih cairan yang memiliki kandungan zat yang tidak menguap akn bergantung penekanan dan kandungan zat itu.
  5. Berbeda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebutkan peningkatan titik didih (boiling kisaran).

evaporator

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan terkait prinsip cara evaporator bekerja misal dalam sistem pendingin Air Conditioning (AC):

1. Evaporator Mengeluarkan Panas

Panas normalnya berpindah dari substansi yang lebih panas ke yang lebih dingin. Karena itu, kumparan evaporator harus lebih dingin dibandingkan udara dalam ruangan sehingga men-trigger perpindahan panas. Digunakan lah fluida khusus “refrigerant” yang mampu menyerap panas pada ruangan melalui kumparan evaporator dan membawa nya ke luar.

Cairan refrigerant akan mendidih dan mengalami evaporasi ketika menyerap panas di evaporator. Itulah kenapa namanya evaporator. Panas pada refrigerant tidak dapat diukur dengan thermometer, karena itu panas ini disebut sebagai panas laten (yang artinya panas terpendam atau tersembunyi) menyebabkan refrigerant mendidih.

Sebagai fluida kerja dalam sistem AC, refrigerant juga akan mengalami kompresi, ekspansi dan kondensasi agar dapat mengeluarkan panas dari suatu ruangan.

 

2. Evaporator Mengatur Kadar Air Udara

Di samping mendinginkan suhu ruangan, kemampuan mengatur kelembapan juga harus dimiliki evaporator. Istilahnya dehumidifaksi, alias proses berkurangnya kadar air di udara. Dehumidifikasi terjadi ketika evaporator beroperasi pada temperatur di bawah titik embun. Jika temperatur di atas titik embun, maka akan ada kelembapan di udara (humidifikasi). Sebaliknya, jika temperatur di bawah titik embun, maka kandungan air akan berkondensasi dan tidak akan ada kelemabapan di udara yang tersisa (dehumidifikasi).

 

3. Mempertahankan Tekanan Dan Suhu

Sebelum masuk ke evaporator, refrigerant terlebih dahulu masuk ke katup ekspansi. Proses penyerapan panas pada evaporator berlangsung karena katup ini melepaskan tekanan dari cairan refrigerant dan juga menurunkan suhunya. Refrigerant yang keluar dari katup ekspansi akan cukup dingin untuk menyerap panas kembali di evaporator. Saat menyerap panas, cairan refrigerant berubah bentuk menjadi gas atau uap.

 

Pemakaian Evaporator

Di dunia industri baik industri yang bertaraf besar atau kecil, pemakaian evaporator tentu saja benar-benar diperlukan agar hasilkan produk sesuai yang diharapkan, seperti industri kimia dan industri makanan, misalnya proses pembikinan garam, bahan baku garam dibuat dari air laut yang tentu saja mempunyai kandungan air, hingga garam akan ditempatkan ke evapotor dan dievaporasikan supaya mengganti air jadi uap dan dikeluarkan hingga yang masih ada cuman larutan mineral-mineral yang ada dalam evaporator. Khusus untuk industri migas, evaporator dipakai untuk memekatkan larutan crude oil dengan hilangkan kandungan airnya hingga memudahkan performa kolom Destilasi. Dalam rasio komersil, proses penguapan memerlukan perlengkapan simpatisan seperti kondensor, jebakan uap, injeksi uap dan evaporator tersebut. Sedangkan dalam industri rumah tangga seperti AC, Mobil, Kulkas itu juga menggunakan Evaporator.

 

Type Evaporator Berdasar Langkah Pemanasan

Beberapa jenis evaporator bisa dibagi jadi tiga tipe, yakni:

  1. Direct Fired Evaporator, merupakan tipe evaporator dengan pengapian langsung di mana apai dan pembakar gas dipisah dari cairan mendidih dengan pemisah dinding besi atau permukaan untuk memanasi.
  2. Submerged Combution Evaporator, yakni evaporator yang dipanaskan oleh api yang berpijar di permukaan cairan, di mana gas yang panas bergelembung melalui cairan.
  3. Steam Heated Evaporator, ialah evaporator yang memakai pemanas steam atau uap yang lain bisa dikondensasi, sumber panas di mana uap terkondensasai di suatu segi di atas pemanas dan panas ditransmisi melalui dinding ke cairan yang mendidih.

Berapa Harga Evaporator?

Tentu kita akan bertanya-tanya, berapa harga evaporator? Nah untuk harga evaporator sendiri sangat bervariasi sekali tergantung jenis dan penggunaannya. Di bawah ini kami sajikan beberapa penggunaan evaporator dan harga evaporator dalam kehidupan kita sehari-hari:

Harga Evaporator

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *