Palm Oil Mill / Pabrik Kelapa Sawit

Pabrik Kelapa Sawit

 

Palm Oil Mill (Pabrik Kelapa Sawit)

Pabrik Kelapa Sawit memiliki fungsi utama yaitu mengolah Tandan Buah Segar (TBS) untuk mendapatkan CPO dan Kernel. Dimana CPO dan Kernel banyak digunakan untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Ada banyak contoh produk dari kelapa sawit salah satunya adalah minyak goreng. Setiap hari kita selalu bersentuhan dan mengkonsumsi salah satu bahan pokok dapur ini.

Pabrik Kelapa sawit itu memiliki keunikan:

1. Menghasilkan energi sendiri, yang dimaksud menghasilkan energi sendiri adalah produk sampingan dari pengolahan TBS seperti fiber dan cangkang digunakan sebagai Bahan Bakar pembangkit (Boiler) untuk emgnhasilkan uap, dimana uap akan di gunakan untuk membangkitkan energy listrik dari Turbin Uap.
2. Tidak ada Limbah, tidak ada yang terbuang dari produk sampingan Pabrik kelapa sawit. Fiber dan cangkang untuk bahan bakar Boiler, Tandan kosong dan sludge digunakan untuk pupuk Kelapa Sawit.
3. Prinsip dasar dari Pabrik kelapa sawit adalah pemisahan (sparation).

Fungsi Pabrik Kelapa Sawit:

1. Mendapatkan minyak CPO dan Kernel semaksimal mungkin dengan losses seminimal mungkin.
2. Mendapatkan CPO dan Kernel dengan Kualitas yang telah ditentukan dan bisa untuk di Jual untuk di olah di Pabrik pengolahan CPO (Refinery) dan Kernel (PKO).
3. Pengolahan TBS dilakukan dengan cost serendah mungkin.
Untuk mencapai itu semua harus memanfaatkan sumberdaya yang ada di pabrik. Mulai dari Mesin/ Unit yang terpasang di Pabrik, SDM, Bahan Baku dan Management sebaik-baiknya.

Struktur Utama Pabrik Kelapa Sawit

Dalam struktur organisasi Pengolahan Kelapa Sawit di Pabrik Kelapa Sawit (PKS), terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu:

1. Support

Pada departemen support ini memiliki fungsi utama yaitu mendukung kelancaran proses produksi baik kelancaran secara proses pengolahan langsung maupun proses tidak langsung seperti pengurusan gaji karyawan, pengobatan, ataupun masalah logistik lainnya seperti tempat tinggal. Selain itu, bagian support juga memiliki fungsi sebgai pengontrol kualitas dan kuantitas dari hasil produksi yang dilakukan, serta melakukan evaluasi terhadap kondisi Pabrik Kelapa Sawit.

Ada beberpa bagian Support yang sering kita temui dalam struktur organisasi Pabrik Kelapa Sawit:

a. Maintenance

Maintenance (Pemeliharaan) adalah komponen penting dalam operasi pabrik kelapa sawit yang bertanggung jawab untuk menjaga, merawat, memperbaiki, dan mengelola unit-unit serta peralatan pabrik dengan tujuan untuk memastikan kelancaran operasi, mencegah kerusakan, serta menghindari gangguan atau breakdown yang dapat mengganggu produksi. Dalam konteks pabrik kelapa sawit, pemeliharaan memiliki peran strategis dalam menjaga efisiensi dan keandalan operasi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pemeliharaan di pabrik kelapa sawit:

  1. Pemeliharaan Preventif: Ini adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala untuk mencegah kerusakan atau kegagalan pada peralatan. Dalam pabrik kelapa sawit, ini mencakup penjadwalan perawatan rutin seperti pembersihan, pelumasan, penggantian komponen yang aus, dan inspeksi berkala. Pemeliharaan preventif membantu dalam menghindari kerusakan yang tidak terduga dan mengoptimalkan umur pakai peralatan.
  2. Penggantian (Replacement): Bagian penting dari pemeliharaan adalah mengidentifikasi peralatan atau komponen yang sudah mencapai umur pakai akhirnya. Pemeliharaan harus merencanakan penggantian peralatan atau komponen ini agar operasi berjalan lancar dan aman. Ini juga berarti memahami siklus hidup peralatan dan memastikan bahwa peralatan yang digunakan selalu dalam kondisi yang baik.
  3. Fabrikasi: Pada beberapa kasus, pemeliharaan mungkin melibatkan pembuatan atau perbaikan komponen peralatan yang rusak atau aus. Fabrikasi ini melibatkan pengelasan, penggantian bagian yang rusak, atau pembuatan ulang komponen sesuai dengan spesifikasi.
  4. Pemeliharaan Predictive (Pengechekan): Pemeliharaan berbasis prediksi adalah proses pengawasan yang cermat terhadap kondisi peralatan menggunakan teknologi seperti pemantauan getaran, pemantauan suhu, analisis minyak, dan teknik lainnya untuk mendeteksi potensi masalah sebelum terjadinya kerusakan. Dengan pendekatan ini, kerusakan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi dan tindakan perbaikan dapat diambil sebelum terjadi kegagalan.
  5. Penanganan Breakdown: Terkadang, meskipun telah melakukan pemeliharaan preventif dan prediktif, kegagalan peralatan masih mungkin terjadi. Dalam kasus ini, tim pemeliharaan harus siap untuk merespon cepat, mendiagnosa penyebab masalah, dan melakukan perbaikan secepat mungkin untuk mengurangi downtime pabrik.

Kepala maintenance memiliki peran yang sangat penting dalam merencanakan, mengatur, dan mengawasi semua aspek pemeliharaan di pabrik kelapa sawit. Mereka harus memiliki rencana yang jelas dan target yang terukur terkait dengan pemeliharaan. Rencana pemeliharaan harus mencakup:

  • Penjadwalan perawatan preventif dan penggantian peralatan.
  • Pelatihan dan pengembangan staf pemeliharaan.
  • Pengadaan suku cadang yang diperlukan.
  • Pengelolaan anggaran untuk pemeliharaan.
  • Penggunaan teknologi dan alat pemantauan.
  • Penanganan darurat dan pemeliharaan korektif saat terjadi breakdown.

Kepala maintenance juga harus bekerja sama dengan tim operasional dan manajemen untuk memastikan bahwa pemeliharaan berkontribusi pada produktivitas dan efisiensi keseluruhan pabrik kelapa sawit. Dengan strategi pemeliharaan yang baik, pabrik dapat menjaga kelancaran operasinya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi risiko kegagalan yang dapat mengganggu produksi dan hasil akhir produk.

b. Laboratorium

Laboratorium dalam konteks pabrik kelapa sawit memiliki peran sentral dalam memastikan kualitas produk dan menjaga kepatuhan terhadap standar yang berlaku. Fungsi utama laboratorium adalah untuk mengendalikan hasil produksi dari proses pengolahan pabrik kelapa sawit serta mengawasi kualitas tandan buah segar (TBS) sebelum diterima oleh pabrik kelapa sawit. Berikut penjelasan lengkap mengenai peran laboratorium:

  1. Kontrol Kualitas Hasil Produksi: Salah satu peran utama laboratorium adalah mengawasi dan memeriksa kualitas minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit (kernel) yang dihasilkan dari proses pengolahan pabrik. Ini mencakup pengujian untuk memastikan bahwa minyak kelapa sawit memenuhi standar yang berlaku dalam hal asam lemak bebas (FFA), warna, keasaman, dan sifat-sifat fisik dan kimia lainnya. Pengujian ini penting karena kualitas CPO dan kernel akan mempengaruhi harga jual dan daya saing produk tersebut di pasar.
  2. Pemantauan Proses Produksi: Laboratorium juga memiliki peran dalam memantau proses produksi. Ini melibatkan pengambilan sampel dari berbagai titik dalam proses pengolahan untuk memastikan bahwa setiap tahap berjalan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Misalnya, laboratorium dapat memeriksa kualitas tandan buah segar yang masuk ke pabrik dan memastikan bahwa tahap perebusan, pemisahan, dan pemurnian berjalan dengan baik.
  3. Penelitian dan Pengembangan: Laboratorium juga digunakan untuk penelitian dan pengembangan dalam upaya meningkatkan kualitas produk dan proses produksi. Ini termasuk menguji metode pengolahan baru, mengembangkan formula produk turunan, atau mengevaluasi dampak perubahan parameter produksi terhadap kualitas hasil akhir.
  4. Pengecekan Tandannya Sebelum Diterima Pabrik: Beberapa perusahaan juga menjadikan laboratorium sebagai bagian dari kontrol kualitas tandan buah segar sebelum diterima oleh pabrik kelapa sawit. Ini berarti bahwa tandan yang tidak memenuhi standar tertentu untuk kualitas tidak akan diterima oleh pabrik, yang pada gilirannya dapat mendorong petani atau penyedia tandan untuk meningkatkan kualitas hasil mereka.
  5. Kepatuhan Terhadap Standar Industri: Laboratorium juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa produk mematuhi standar industri yang berlaku. Ini termasuk standar yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) atau standar keamanan pangan dan kebersihan yang harus dipatuhi oleh produk yang akan dijual.
  6. Pengujian Keamanan Pangan: Jika produk turunan dari minyak kelapa sawit akan digunakan dalam produk makanan atau kosmetik, laboratorium juga bertanggung jawab untuk menguji produk untuk keamanan pangan dan kepatuhan terhadap regulasi pangan.

c.  Administrasi/Marketing

Bagian Administrasi/Marketing dalam pabrik kelapa sawit memiliki peran penting yang mencakup aspek administratif dan pemasaran. Peran mereka tidak hanya sebatas mengurus gaji karyawan, tetapi juga melibatkan berbagai tugas lain yang mendukung operasi dan pertumbuhan pabrik kelapa sawit secara keseluruhan. Berikut penjelasan rinci mengenai peran bagian Administrasi/Marketing dalam pabrik kelapa sawit:

Bagian Administrasi:

  1. Penggajian dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): Bagian Administrasi bertanggung jawab untuk mengelola penggajian karyawan, pembayaran gaji, dan manajemen SDM. Mereka memastikan bahwa karyawan menerima gaji mereka secara tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  2. Pengelolaan Keuangan: Bagian ini mengurus manajemen keuangan pabrik, termasuk pembayaran tagihan, manajemen kas, pelaporan keuangan, dan perencanaan anggaran. Mereka juga mungkin terlibat dalam negosiasi dengan pemasok dan pihak ketiga.
  3. Pemeliharaan Catatan dan Pencatatan: Administrasi bertanggung jawab untuk memelihara catatan dan pencatatan yang akurat terkait dengan operasi pabrik, termasuk produksi, inventaris, dan transaksi keuangan. Pencatatan yang tepat diperlukan untuk melacak kinerja operasional dan mematuhi peraturan yang berlaku.
  4. Manajemen Asuransi dan Keamanan: Bagian Administrasi mungkin bertanggung jawab untuk mengatur asuransi pabrik, perlindungan aset, serta kebijakan keamanan dan keselamatan kerja. Mereka harus memastikan bahwa pabrik dan karyawan terlindungi dari risiko dan bahaya yang mungkin terjadi.
  5. Kepatuhan Pemerintah dan Perizinan: Bagian ini berperan dalam menjaga hubungan baik dengan pihak berwenang dan memastikan bahwa pabrik mematuhi semua peraturan dan perizinan yang berlaku, termasuk pengurusan BPJS, perpajakan, dan kewajiban regulasi lainnya.
  6. Manajemen Kesejahteraan Karyawan: Administrasi juga dapat mengurus manajemen kesejahteraan karyawan, termasuk program kesehatan, layanan medis, BPJS, serta manajemen fasilitas seperti kantin atau sarana rekreasi.

Bagian Marketing:

  1. Pemasaran Produk: Bagian Marketing bertanggung jawab untuk memasarkan produk pabrik kelapa sawit, seperti CPO dan kernel, untuk menjualnya ke pasar lokal dan global. Mereka mengembangkan strategi pemasaran, mengidentifikasi pelanggan potensial, dan menegosiasikan kontrak penjualan.
  2. Penelitian Pasar: Bagian Marketing melakukan penelitian pasar untuk memahami tren pasar, permintaan, dan preferensi pelanggan. Informasi ini digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan pengembangan produk.
  3. Pengembangan Produk: Bagian ini dapat terlibat dalam pengembangan produk turunan dari minyak kelapa sawit, seperti margarin atau produk bahan baku industri. Mereka juga memantau perubahan dalam persyaratan pasar dan standar produk.
  4. Hubungan Pelanggan: Marketing menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan berusaha memahami kebutuhan mereka. Mereka berperan dalam menjawab pertanyaan pelanggan, menangani keluhan, dan memastikan kepuasan pelanggan.
  5. Pengembangan Merek: Bagian ini berkontribusi dalam membangun citra merek perusahaan dan mempromosikan produk kelapa sawit secara positif di pasar. Mereka dapat mengelola kegiatan promosi, iklan, dan kehadiran merek dalam berbagai platform.

Keseluruhannya, bagian Administrasi/Marketing memiliki peran yang penting dalam menjaga kelancaran operasi pabrik kelapa sawit, menjaga kesejahteraan karyawan, memastikan kualitas produksi, dan memasarkan produk dengan baik. Mereka juga berperan dalam mematuhi regulasi pemerintah, menjaga kepatuhan keuangan, serta mengelola hubungan dengan pelanggan dan pihak berkepentingan eksternal. Sebagai bagian integral dalam pabrik kelapa sawit, Administrasi/Marketing berkontribusi secara signifikan pada kesuksesan keseluruhan perusahaan.

d. Klinik Kebun

Nah ini nih yang tidak kalah penting, menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap karyawan untuk berobat. Beberpa perusahaan perkebunan kelapa sawit sudah menerapkan atau membuat Klinik Kebun di tempat kerja. Tujuan utama tentu untuk menjaga agar karyawan sehat dan mengurangi resiko bahaya yang terjadi atau hanya sekedar tempat mengambil vitamin sebagai penambah imunitas tubuh.
Setiap karyawan sering tentu berhak mendapatkan fasilitas pengobatan yang layak agar mereka bisa bekerja dengan semangat dan bertanggung jawab. Pada zaman seperti sekarang ini, kesehtan termasuk salah satu faktor penentu ketika karyawan mencari pekerjaan.

2. Pengolahan / Proses

Dalam pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil dan Kernel, memiliki beberapa sataisun yang harus dilalui. Masing-masing stasiun ini memiliki perannya tersendiri dan memiliki proses kontrol tersendiri. Dalam setiap stasiun harus memenuhi standard yang telah di tetapkan oleh perusahaan agar tecapai apa yang menjadi target dari perusahaan tersebut.

Berikut stasiun-stasiun pengolahan Pabrik Kelapa Sawit

1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Receptions)

Stasiun penerimaan buah (Fruit Reception), merupakan proses pertama dalam pabrik kelapa sawit diamana Tandan Buah Segar (TBS) diterima ditempat ini dari kebun sawit, baik itu dari kebun internal maupun dari eksternal.
Proses penerimaan dimulai dari pendaftaran antrian unit pada pos security atau pos jaga, kemudian setelah gilirannya tiba driver membawa nomor antrian ke timbangan untuk di lakukan penimbangan. Setelah di timbang, TBS akan di sortir di stasiun greading (pos greading), apakah TBS tersebut layak di terima atau tidak.
Pada proses sortasi ini memiliki beberapa kriteria TBS yang bisa di terima, seperti Buah matang dan Buah merah atau berdasarkan peraturan perusahaan masing-masing. Adapaun jenis TBS yang di tolak seperti Buah Busuk, Tandan Kosong, Tangkai panjang. Untuk tangkai panjang biasanya di batasi panjang potongan tangkai tersebut.
Beberapa bagian dari stasiun fruit reception adalah Pos security (pos antrian), timbangan (weighbridge), sortir.

2. Stasiun Loading Ramp

Stasiun loading ramp, beberapa perusahaan mungkin memasukkan stasiun loading ramp menjadi bagian dari stasiun fruit reception, teapi disini saya memasukkan ke dalam stsiaun tersendiri karena ada banyak hal hal khusus yang menjadi target dari stasiun ini. Untuk beberapa jenis Pabrik kelapa sawit seperti jenis Continous sterilizer, Obelique sterilizer, Vertical Sterilizer, Spherical Sterilizer mungkin stasiun ini bisa di gabungkan dengan stasiun penerimaan TBS. Tetapi di sini saya akan lebih kepada Pabrik tipe konvensional atau lebih di kenal sebagai Horizontal Sterilizer.
Ada beberapa atau bahkan keseluruhan aktifitas di stasiun ini berhubungan dengan hidrolik dan berhunngan dengan lori, lebih spesifiknya menyiapkan restan TBS di depan sterilizer untuk di rebus. Penyiapan lori berisi TBS bukanlah perkara sederhana dan simpel tetapi memerlukan skill dan tenaga yang besar (untuk tipe Horizontal sterilizer), karena harus mengisi lori satu persatu dan batas pengisiannya juga harus diatur agar tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

3. Stasiun Sterilizer

Proses sterilizasi merupakan proses pertama kali minyak di kutip. Proses ini merupakan proses penentu keberhasilan proses pemisahan minyak dan pemisahan kernel pada stasiun klarifikasi dan stasiun kernel. Pada stasiun ini, buah sawit akan direbus atau sering juga disebut sebagai sterilisasi meggunakan steam.
Tujuan dari perebusan adalah untuk menonaktifkan enzim-enzim yang akan meningkatkan kadar free fatty acid (FFA) pada buah sawit. Selain itu perebusan juga akan mempermudah pemisahan daging buah dengan biji buah sawit, memudahkan pemisahan brondolan di thresher.

Ada beberpa Jenis Pabrik Kelapa Sawit yang di kaitkan dengan jenis Sterilizernya:

  • Horizontal sterilizer: Masih menggunakan lori sebagai wadah penampung TBS yang akan di rebus dan perebusan memerlukan waktu lebih lama di bandingkan dengan vertikal sterilizer dan continous sterilizer.
  • Continous terilizer: Sudah tidak menggunakan lori, tetapi memiliki tambahan berupa PH Cooker, TBS yang berada pada chain conveyor akan di rebus secara continoue memasuki sterilizer.
  • Vertikal Sterilizer: Jenis ini mirip dengan horizontal sterilizer tetapi tidak menggunakan lori, sterilizer berdiri tegak dan feeding menggunakan scraper sebagai pembawa TBS yang akan di masukkan kedalam sterilizer. Inlet berada pada bagian atas dan outlet berada pada bagian bawah. Secara kapaistas sebuah vertikal sterilizer biasanya lebih kecil di bandingkan horizontal sterilizer.
  • Obelique Sterilizer: Jenis ini sebenarnya mirip dengan vertikal sterilizer, hanya saja sterilizernya tidak berdiri tegak seperti vertikal sterilizer. Posisi berdirinya agak miring seperti menara visa.
  • Spherical Sterilizer: Sterilizer berbentuk Bulat dan bisa di putar 180 derajat. Dimana TBS di rebusn dengan menggunakan air panas. Tetapi jenis ini jarang sekali di gunakan.

4. Stasiun Thresher

Fungsi utama sebagai pemisah antara brondolan dengan janjang kosong dari tandan kelapa sawit yang telah direbus dalam waktu tertentu. Prinsip utama dari proses ini adalah Bantingan, Traveling dan Rolling.
Tandan Buah segar yang telah di rebus akan di masukkan ke dalam thresher, kemudian dari dalam thresher akan putar dengan RPM tertentu sehingga terjadi bantingan (ada stopper), Traveling dan rolling. Dimana, brondolan akan keluar melalui kisi-ksii thresher dan janjang kosong akan keluar melalui bagian lainnya (outlet) thresher.

5. Bunch press

Stasiun bunch press ini mungkin baru di terapkan oleh beberapa pabrik kelapa sawit, tetapi dengan sedemikian rupanya perkembangan teknologi, sekarang stasiun bunch press bisa lebih maksimal. Untuk Pabrik kelapa sawit yang memiliki olahnya rendah bisa memanfaatkan hasil dari bunch press ini sebagai bahan bakar. Tetapi banyak juga yang menggunakannya sebagai bahan pupuk organik bagi tumbuhan kelapa sawit.

6. Stasiun Press

Terdapat dua bagian utama dalam proses pengepressan di stasiun press yaitu Digester dan Press. Kedua bagian ini berfungsi masing-masing yaitu:
  • Digester berfungsi untuk melumatkan brondolan yang di transfer dari hasil thresher terebut. Brondolan yang dimasukkan kedalam digester akan diaduk, dimana proses pengadukan ini dibantu dengan injeksi steam. Ada beberpaa kontrol yang harus di jaga agar hasil digestingnya bisa maksimal. Mulai dari Temperature sampai kondisi atau volume digesternya.
  • Press memiliki fungsi utama yaitu sebagai sebagai pemisah crude oil atau virgin oil yang melekat di fiber atau mesocarp brondolan tersebut. Hasil dari proses digesting kemudian akan di feeding ke press secara continoue agar hasil yang diperoleh bisa maksimal.

7. Stasiun Kernel

Sebagaimana kita tahu bersama bahwa produksi utama dari Pabrik kelapa sawit adalah CPO dan Kernel, tentu kita perlu membahas lebih mendalam untuk bagian-bagian pengoperasian ini. Karena ada banyak sekali faktor penentu ketika kita membahas tentang produk yang siap untuk di jual. Banyak kejadian produksi kernel yang di hasilkan tidak bisa di jual karena outspect, di luar standard kualitas yang ditentukan sebagai syarat penjualan kernel.
Proses dasar dari stasiun kernel adalah memisahkan cangkang dan fiberhalus dari kernel.  Kernel merupakan inti dari biji kelapa sawit, terbungkus oleh cangkang yang keras. Oleh karena itu, pemisahannya juga memerlukan proses yang panjang. Proses pertama dalam pemisahan kernel ini adalah ketika di stasiun prebusan. Salah satu tujuan perebusan adalah untuk memisahkan cangkang dengan biji (kernel), ketika sudah terlepas dari cangkang, tentu akan sangat mudah untuk dilakukan pemisahan pada stsaiun kernel, terutama proses pemisahaan di Riple mill.

8. Stasiun Klarifikasi

Sebagai gambaran umum, pada stasaiun klarifikasi ini terdiri dari banyak tanki-tanki. Dimana, tujuan utamanya adalah pengutipan minyak dan pembersihan minyak CPO. Standard kualitas yang paling di jaga adalah FFA, Kadar air (Moisture), dan Kadar Kotoran (Dirt CPO).
Proses pemisahan/pengutipan dan pmebersihan ini melalui alat-alat dan tanki-tanki yang sudah disediakan untuk melakukan tugas masing-masing, slah satu contohnya adalah vibrating screen atau ayakan getar, dimana berfungsi untuk menyaring kotoran minyak dari hasil pengepresan. Selain itu, operator juga harus mampu menjaga operasional sesuai dengan standard yang telah di tentukan karena semua unit dan semua proses di stasiun ini memiliki standard masing-masing. Hal utama yang paling di jaga adlah Temperature. Temperature menjadi salah satu item kontrol yang wajib di capai jika ingin mendapatkan kualitas CPO yang sesuai dengan standard sehingga CPO bisa dijual dengan harga yang bersiang.

9. Stasiun Effluent

Saya suka stasiun effluent ini, atau lebih tepatnya stasiun tempat pengolahan air limbah pabrik kelapa sawit. Mungkin sebagian orang tidak menyukai tempat ini dikarenakan bau harumnya yang semerbak, bahkan ketika pulang kerjapun baunya masih tetap semertbak. Tapi taukah anda bahwa stasiun ini menjadi kunci pabrik kelapa sawit anda bisa eksis atau tidak. Eksist dalam artian bisa terus beroperasi dan menjadi salah satu tanda keberhasilan kita mengelola lingkungan (limabh tersebut).
Dengan peraturan sekrang tentu kita tahu bahwa limbah sawit bukan termasuk limbah B3, meskipun demikian jangan pernah menggapnya remeh. Karena begitu limbah anda bocor ke sungai, bisa di pastikan ikannya akan banyak yang mati. Dikarenakan BOD dan COD masih tinggi yang akan langsung berekasi dengan Oksigen yang ada pada sungai tersebut. Karena kehabisan oksigen, tentu akan menyebabkan kematian pada ikan.

10. Staisun Boiler

Merupakah salah satu rangkain dari Power Generation pada pabrik kelapa sawit. Steam generation pada pabrik kelapa sawit biasanya memanfaatkan air waduk atau  air sungai sebagai air baku untuk proses tersebut. Air akan di panaskan pada Boiler sehingga menghasilkan steam yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan apakah steam kering atau steam basah. Steam kemudian akan di transfer ke turbin untuk menggerakkan rotor turbin untuk menghasilkan listrik.
Kapasitas dari boiler yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit berbeda-beda tergantung dari kapasitas pengolahan pabrik kelapa sawit tersebut. Kapasitas pabrik kelapa sawit berbeda-beda mulai dari 30 TPH, 45 TPH, 60 TPH bahkan ada juga yang 120 TPH.

11. Stasiun Power House (Engine Room)

Stasiun ini memiliki peralatan utama seperti Generator set (Genset) dan Turbin sebagai pembangkit listrik. Genset biasanya digunakan ketika tidak ada pengolahan kelapa sawit dan juga digunakan untuk start up dan saat shutdown boiler. Stasiun yang biasanya di jaga oleh satu orang operator ini menjadi stasiun yang paling bising dengan tingkan kebisingan lebih dari 100 dB. Oleh karena itu, operator di wajibkan menggunakan airmuff.
Pengoperasian stasiun power house ini haruslah orang-orang yang memiliki skill dan baik dalam psikologis, dikarenakan kondisi kerja seorang diri di tempat yang bising tentu dapat mempengaruhi emosi dan psikologis dalam menjalankannya.
Terlebih lagi ketika terjadi trouble tentu akan sangat berbahaya sekali jika orang yang di tempatkan pada stasiun ini tidak memiliki skill yang cukup. Banyak kejadian dimana terjadi kerusakan unit Turbin maupun Genset dikarenakan kesalahan pengoperasian. Tentu kita tahu sendiri untuk biaya perbaikannya tidaklah murah. Maka pemilihan operator yang tepat menjadi kunci utama untuk menjamin operasional excellent.

12. Stasiun Water Treatment Plant

Pembersih air, bisa di bilang seperti itu sih karena mengambil air dari waduk atau sungai yang lebih seringnya dalam kondisi kotor, tetapi tentu bukan sekedar air bersih. Intinya di stasiun ini kita menyiapkan air yang bisa ready for use dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi boiler.
Kualitas air sebagai umpan boiler itu wajib harus memenuhi standard boiler tersebut. Kalau diibaratkan tubuh kita, maka air ini adalah sebagai darah yang akan dialirkan ke tubuh kita. Jika darahnya bagus tentu tidak akan terjadi masalah, tetapi jika airnya kerush, kemudian tdsnya tinggi, oksigennya tinggi tentu akan berpengaruh kepada boiler. Dan yang paling parah adalah ketika terjadinya deposite pada pipa boiler. Ini akan mengakibatkan kerusakan dan penurunan efisiensi dari boiler tersebut.

 

Berikut beberapa foto Pabrik Kelapa Sawit:

thresher palm oil mill
Stasiun Thresher

 

Storage tank
Bulking

 

Water treatment
Stasiun Water Treatment Plant

 

palm oil mill / pabrik kelapa sawit
Stasiun Klarifikasi

 

palm oil mill pabrik kelapa sawit
Stasiun Klarifikasi

 

palm oil mill pabrik kelapa sawit
Stasiun Thresher