Stasiun Thresher


IMG 20191010 WA0072

Stasiun Penebah (Threshing Station)

Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara membanting tandan buah segar (TBS) ke dalam drum thresher. Thresher ini berupa drum silinder panjang yang berputar secara horizontal dengan kecepatan putar 21 rpm. Drum dirancang dengan kisi–kisi yang berfungsi untuk meloloskan berondolan. Thresher ini berkapasitas 30 ton/jam.
Stasiun Threshing terdiri dari beberapa bagian alat atau mesin dan dalam proses pengoperasiannya sangat berkaitan satu sama lain. Maksud dan tujuan desain dari pada stasiun ini adalah sebagai berikut :
  • Untuk melepaskan buah (tandan buah segar yang sudah direbus) dengan tandannya dengan sistem bantingan.
  • Untuk menjaga kestabilan/pemerataan secara kontinu agar kapasitas pengolahan Tandan Buah Segar dapat tercapai sesuai desain pabrik dengan pengoperasian hoist cycle, rpm auto feeder maupun supervisi yang benar.
  • Menjaga oil loss maupun kernel loss seoptimal mungkin agar berada dibawah target/parameter yang sudah disepakati perusahaan.
  • Kapasitas desain saja tidaklah cukup untuk mendapatkan tujuan di atas tanpa kesatuan sistem pengoperasian alat yang benar pada stasiun ini maupun dukungan dari stasiun-stasiun lainnya.

HOIST CRANE

Pada station threser Hoisting Crane yang berfungsi ntuk mengangkat dan menuang tandan buah masuk / buah yang sudah di rebus ke Autofeder. Hoisting Crane ini digerakkan oleh motor listrik dengan gerakan maju mundur dan naik turun. Dan pada Hoisting Crane terdapat kali baja / wire rope kalibaja mampu mengangkat beban lebih kurang 10 ton.
Hoist crane adalah pesawat angkat yang digunakan untuk memindahkan lori yang berisi cook fruit bunch ke hopper thresher. Kapasitas/berat angkat alat ini ± 5 ton untuk setiap hoist crane. Biasanya jumlah hoist crane yang tersedia untuk Pabrik Kelapa Sawit 30 ton/jam ada 2 unit (1 unit beroperasi) dan untuk Pabrik Kelapa Sawit 60 ton/jam dipasang 3 unit (2 unit beroperasi).
Hoist cycle time (HCT) adalah waktu siklus pemindahan tiap lori untuk mencapai kapasitas olah Tandan Buah Segar sesuai desain Pabrik Kelapa Sawit dari pergerakan alat ini. Adapun siklus pengoperasian/pergerakan alat ini dapat kita bedakan sebagai berikut :
– Gerakan naik-lambat (slow lifting)
– Gerakan naik-cepat (fast lifting)
– Gerakan turun-lambat (slow down)
– Gerakan turun-cepat (fast down)
– Gerakan maju-lambat (slow traveling)
– Gerakan maju-cepat (fast traveling)
– Gerakan memutar (tilt up dan tilt down)
Perhitungan Hoist Cycle Time (HCT) yang didesain pada Pabrik Kelapa Sawit dapat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :
    – Kapasitas lori  (Vl ) = 2,75 ton
    – Jumlah beroperasi Hoist Crane (HC) = 2 unit
    – Jumlah isi sterilizer (Vs) = 10 unit lori
    – Kapasitas Tandan Buah Segar olah desain (QPKS) = 60 T/H
HCT%2BHoisting%2Bcrane

Kinerja optimal operasional alat ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  • Stasiun sterilizer (penyuplai lori berisi cook fruit bunch)
  • Stasiun press (penerima cook fruitless)
  • Operator-operator hoist crane
  • Sinkronisasi alat/mesin pada stasiun threshing itu sendiri, seperti auto feeder dan lain-lain.

Bagian-Bagian Utama Hoist Crane:

1.     Chain sprocket dan Rotary chain (tilt-up dan tilt-down)
2.     Hook frame (rangka bergerak tempat chain sprocket, shaft, pulley, dan lain-lain.)
3.     Wire rope ( f = 14 mm )
4.     Wire drum
5.     Traveling motor/gear box (untuk maju-mundur)
6.     Tilt up-tilt down motor/gear box
7.     I – Beam (landasan maju-mundur crane)
8.     Coil Spring cable (merk wampfler)
9.     Wire rope pulley dan lain-lain.

Maintenance Hoist Crane:

  1. Pelumasan gear box, bearing dan elektro motor yang cukup.
  2. Pelumasan wire rope, rope drum dan rope guide untuk mengurangi keausan akibat gesekan, bila ditemukan 3 sampai 6 kawat yang putus maka sebaiknya wire rope segera diganti.
  3. Pemeriksaan tautan gigi-gigi transmisi cukup pelumasan dan bila ada yang aus cepat diganti.
  4. Pemeriksaan chain sprocket dan chain-nya, bila sudah aus segera diganti untuk mencegah terjadinya slip saat beroperasi.
  5. Pemeriksaan semua baut-mur, bila ada yang kendur segera dikencangkan.
  6. Pastikan kondisi las-lasan pada sambungan I-beam baik, juga bila  keausan ketebalan I-beam sudah mencapai  ± 30% sebaiknya segera diganti.
  7. Pemeriksaan kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang dengan baik untuk menghindari terjadinya hubungan singkat.

HOPPER

Hopper merupakan tempat penuangan cook fruit bunch yang dilakukan oleh operator hoist crane. Alat ini bukanlah sebagai tempat penimbunan cook fruit bunch melainkan untuk menjaga kontinuitas umpan secara baik ke unit auto feeder. Kapasitas daya tampung hopper sebaiknya tidak lebih dari 1 lori, hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
  • Slidingcook fruit bunch ke auto feeder secara gravitasi lancar.
  • Mencegah kerusakan hopper maupun auto feeder akibat overload.
  • Tidak meningkatkan oil loss pada empty bunch stalk akibat overload.
  • Pengumpanan hanya dilakukan oleh auto feeder ke drum thresher.
  • Biasanya setiap hopper memiliki auto feeder untuk pengaturan umpan (cook fruit bunch) ke drum thresher, dimana alat ini diperlengkapi dengan shaft berjari-jari dan rpm-nya 0,5 – 1. Fungsi auto feeder pada hopper adalah sebagai berikut :
  • Menjaga jumlah pengumpanan cook fruit bunch tidak overload ke drum thresher melainkan secara konstan dan kontinu tanpa terjadinya recycle cook brondolan terus-menerus.
  • pengaturan jumlah umpan ke drum thresher dapat dilakukan sesuai rpm spikel yang kita setting.
  • mencegah kerusakan (cepatnya laju keausan)/kemacetan drum thresher akibat overload, seperti patahnya shaft, electrical trip dan lain-lain.
Baca Juga: Palm Oil Mill

Bagian-Bagian Utama Hopper:

  • Body dengan plate lantai luncuran dan kemiringannya  yang dapat diatur.
  • Kaki/support hopper bagian belakang yang dilengkapi dengan pengaturan kemiringan body (biasanya antara 30° sampai 45°).
  • Auto feeder alat pengatur jumlah pengumpanan ke drum stripper dengan 0,5 sampai 1 rpm.
  • Handle  untuk pengatur umpan ke auto feeder.

Maintenance Hopper

  • Periksa kebocoran lantai dan las-lasan body tidak terjadi.
  • Periksa keausan sprocket/chain, pastikan tidak terjadi slip sehingga rpm-nya stabil.
  • Pelumasan pada gear box, chain maupun bearing elektro motor cukup.
  • Bersihkan jari-jari auto feeder  dan lantai hopper setiap akhir proses.
  • Pastikan jari-jari auto feeder tidak ada yang patah atau ganti bila sudah aus.
  • Periksa kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang baik.

SISTEM TIPPLER

Pada prinsipnya sistem tippler lebih sederhana bila ditinjau dari konstruksi bangunannya maupun operasi serta maintenance-nya lebih murah. Juga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding sistem hoist crane. Tippler adalah sebagai pengganti hoist crane untuk membalikkan lori, hanya saja kapasitas lori yang digunakan pada sistem ini antara 5 ton sampai 10 ton Tandan Buah Segar. Guna pembalikan ini adalah untuk menuangkan lori agar cook fruit bunch diangkut dengan cook fruit bunch scraper menuju atas drum thresher. Kemudian diumpankan langsung drum stripper
.
Sedangkan autofeder berfungsi untuk mengumpan buah rebus dari hopper ke threser drum. Dan threser berfungsi untuk melepas dan memisahkan fruit / berondolan yang sudah direbus dari tandannya.
Di station threser terdapat Rail Track / Chaiman yaitu proses pengakutan lori baik yang bermuatan maupun yang kosong. Lori-lori yang berisi buah yang telah direbus dikeluakan dari dalam sterilizer dengan menggunakan winch/capstand menuju stasiun penebah dengan menggunakan alat pengangkat hosting crane. Pada stasiun ini buah dipipil untuk menghasilkan brondolan dan tandan kosong (tankos).
Hambatan yang sering mengganggu waktu pengoperasiannya adalah pada saat pengoprasian tippler untuk melakukan pembalikkan lori. Dimana pada saat penuangan cook fruit scraper tidak dilakukan dengan perlahan maka tumpukkan akan terjadi, sehingga overload pada scraper dan mengakibatkan sering putusnya chain. (lihat lampiran 4).

THRESHER

Thresher merupakan tujuan utama pada stasiun ini, yakni proses pembrondolan cook fruit bunch. secara bantingan,  dimana cook fruitless dibawa ke stasiun press dan janjangan kosongnya dibawa keluar Pabrik Kelapa Sawit (empty bunch area).

Bagian-Bagian Utama Thresher

Body

Bodynya terdiri dari plate dan dilengkapi dengan pintu-pintu berengsel. Pintu-pintu berengsel ini gunanya sebagai
  • Mengarahkan brondolan tersebut. jatuh tepat ke below conveyor dan dibawa  ke digester melalui beberapa conveyor maupun fruit elevator.
  • Memudahkan inspeksi maupun maintenance drum stripper dan below conveyor. 
  • Memudahkan kegiatan pembersihan body bagian dalam, hanger bushing maupun kisi-kisi drum steripper dari serat-serat tandan maupun benda asing yang mengganggu kelancaran operasional.

Drum Thresher

            Drum inilah alat utama untuk melakukan pemipilan/pelepasan brondolan dari janjangannya. Pemipilan berlangsung di dalam drum thresher oleh shaft drum yang berputar sehingga bantingan  terjadi dari plate stripper 6 sampai 7 kali dari ketinggian optimalnya. Target kegagalan pemipilan sesuai Standard Operation Procedure management  hanya maksimal 5%, bila diatasnya harus dilakukan suatu pemeriksaan terhadap stasiun  perebusan, peralatan Threshing maupun kualitas Tandan Buah Segar itu sendiri.
            Pada drum thresher dipasang pelat pelempar (stripper) yang berfungsi mengangkat cook fruit bunch untuk proses bantingan. Prinsip pemasangan stripper ini adalah sebagai berikut :
  • Sudut/kemiringan plate lifting ini biasanya 7° sampai 15°.
  • Panjangnya ± 80 cm.
  • Ketinggiannya ± diameter rata-rata cook fruit bunch.
  • Jumlahnya mengikuti jumlah kolomnya, biasanya ada 3 kolom dan tiap kolom dipasang stripper dengan bentuk spiral mengarah keluar.
  • Pengaruh jarak antar pelempar dengan proses pemipilan terhadapa brondolan TBS :
  1. Jarak antar pelempar 180º, dimana waktu bunch dilempar langsung diangkut oleh pelempar lainnya sehingga janjangan tidak ada waktu bergulir pada drum.
  2. Jarak antar pelempar 90º, dimana pada waktu bunch dilempar dan jatuh mempunyai waktu bergulir pada drum kemudian diangkut oleh pelempar lainnya.
  3. Jarak antar pelempar 120º, dimana pada waktu bunch dilempar jatuh punya waktu sedikit bergulir lalu langsung diangkut  pelempar lainnya.
Pemasangan jarak plate kisi-kisi yang ideal pada drum biasanya 40 mm sampai 50 mm. Jarak kisi-kisi drum dikontrol secara periodik untuk memantau adanya penyempitan, peregangan dan kerusakan (patah) sehingga janjangan tidak terikut ke stasiun press.  
Untuk mendapatkan pemipilan yang maksimum pada drum thresher, maka putaran drum harus diperhitungkan biasanya 23 sampai 25 rpm. Bila rpm tidak seimbang dengan jumlah pengumpanan dari auto feeder misalnya rpm terlalu lambat atau terlalu cepat, maka hal ini mengakibatkan kerugian, seperti berikut:
Rpm terlalu cepat berakibat kapasitas/throughput lebih tercapai tetapi loss brondolan (oil dan kernel) loss akan tinggi meskipun perlakuan disterilizer sudah baik, karena waktu pemipilan tidak optimal.
rpm terlalu lambat  berakibat waktu pemipilan terlalu panjang sehingga cenderung menyebabkan oil  loss tinggi pada empty bunch stalk, bahkan dapat menyebabkan kemacetan dan keausan pada peralatan lebih cepat.
          Kecepatan drum thresher dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
                                       40    x      (D  –  d)  / 2
          N         =          ———————————
                                                (D  –  d)
dimana :           N = rpm Threshing
                         D = diameter drum
                         d = diameter Tandan Buah Segar
Misal : D = 1,8 m dan d = 0,3 m, maka rpm drum yang ada direncanakan adalah :
                             40  X     ( 1,8  –  0,3 ) / 2
               N  = ———————————
                                       ( 1,8  – 0,3 )
                    =      23,09 rpm  @  23 rpm.

Below Thresher Conveyor

Below thresher conveyor adalah berfungsi sebagai penampung dan sekaligus pembawa cook fruitlets hasil pemipilan dari drum thresher. Pada umumnya alat ini selalu tepat simetris di bawah drum dan bersatu dengan body thresher.
Pembersihan serat-serat ataupun sampah harus selalu terjaga agar penumpukan cook fruitlets pada hanger-hanger bushing tidak terjadi. Jarak kisi-kisi harus selalu dimonitor untuk mengurangi kerusakan pada alat ini. Bila terjadi peregangan kisi-kisi maka janjangan-janjangan kecil akan terikut jatuh ke conveyor bersama cook fruitlets sehingga kemacetan dan kerusakan pada conveyor dapat terjadi akibat overload.

Maintenance Thresher

  1. Pembersihan setiap hari body, sisi-sisi pintu dari kotoran minyak yang lengket dan sampah-sampah yang menumpuk pada hanger bushing below thresher conveyor.
  2. Pembersihan kisi-kisi yang terhambat oleh janjangan kecil atau dari benda asing lainya.
  3. Periksa kisi-kisi yang meregang, menyempit dan patah, jika ada segera diperbaiki.
  4. Periksa las-lasan yang retak pada body dan drum, seperti pada engsel pintu, kisi-kisi, stripper, jari-jari drum, shaft drum dan lain-lain, jika ada segera diperbaiki.
  5. Lakukan pelumasan pada gear box, bearing-bearing yang cukup.
  6. Periksa kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang baik.
Cek Informasi Teknologi dan Artikel yang lain di Google News Alwepo.com

Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code:
Close