K3 Pengelasan: Pengertian, SOP dan Jenis APD

K3 pengelasan merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kegiatan pengelasan. K3 pengelasan melibatkan serangkaian langkah dan prosedur untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat selama proses pengelasan berlangsung. Tujuan utama dari K3 pengelasan adalah melindungi pekerja dari potensi risiko dan bahaya yang dapat muncul selama pelaksanaan pekerjaan pengelasan.


alwepo.com, K3 Pengelasan – Pekerjaan pengelasan melibatkan risiko yang signifikan, dan melindungi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat sangat penting. Sayangnya, seringkali keamanan ini diabaikan, mengakibatkan cedera yang dapat dihindari.

K3 Pengelasan: Pengertian, SOP dan Jenis APD
K3 Pengelasan – alwepo.com

Mari kita bahas mengapa penggunaan APD dalam pengelasan perlu diperhatikan, bersama dengan panduan langkah-langkahnya.

Pengertian K3 Pengelasan

K3 pengelasan merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kegiatan pengelasan. K3 pengelasan melibatkan serangkaian langkah dan prosedur untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat selama proses pengelasan berlangsung. Tujuan utama dari K3 pengelasan adalah melindungi pekerja dari potensi risiko dan bahaya yang dapat muncul selama pelaksanaan pekerjaan pengelasan.

K3 pengelasan merujuk pada konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan proses pengelasan. K3 dalam konteks pengelasan adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk melindungi pekerja, mencegah cedera, dan meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kegiatan pengelasan. Pendekatan K3 ini melibatkan implementasi langkah-langkah dan standar keselamatan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat selama proses pengelasan berlangsung.

Berikut beberapa aspek yang termasuk dalam konsep K3 pengelasan:

  1. Perlindungan Pekerja: Memastikan bahwa pekerja yang terlibat dalam proses pengelasan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti helm las, sarung tangan tahan panas, sepatu keselamatan, dan lainnya.
  2. SOP (Standar Operasional Prosedur): Menetapkan prosedur operasional standar yang jelas dan diikuti dengan ketat oleh pekerja selama pengelasan. Ini mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian pekerjaan.
  3. Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi potensi risiko keselamatan dan kesehatan yang mungkin timbul selama pengelasan, seperti bahaya asap, panas, percikan logam cair, atau radiasi dari sinar pengelasan.
  4. Pelatihan dan Sertifikasi: Memastikan bahwa para pekerja yang melakukan pengelasan telah menerima pelatihan yang memadai dan mungkin mendapatkan sertifikasi khusus sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
  5. Peralatan Keselamatan dan Pemeliharaan: Menjaga peralatan pengelasan dalam kondisi baik dan memastikan bahwa semua alat keselamatan, seperti pemadam kebakaran, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dan peralatan pengendali risiko lainnya, tersedia dan berfungsi dengan baik.
  6. Pengendalian Risiko Lingkungan: Memastikan bahwa lingkungan tempat pengelasan berlangsung dikendalikan dengan baik untuk mencegah kecelakaan, seperti kebakaran, dan meminimalkan risiko paparan berbahaya.
  7. Pemantauan Kesehatan: Melakukan pemantauan kesehatan terhadap pekerja yang terpapar risiko kesehatan tertentu selama proses pengelasan.
  8. Kepatuhan terhadap Peraturan: Memastikan bahwa semua kegiatan pengelasan mematuhi peraturan dan standar keselamatan yang berlaku.

Bahaya dan Resiko Pengelasan

Pengelasan adalah kegiatan yang melibatkan pemanasan dan penyambungan logam untuk membentuk struktur tertentu. Meskipun pengelasan adalah proses yang umum di berbagai industri, tetapi juga melibatkan berbagai bahaya dan risiko. Berikut adalah beberapa bahaya dan risiko utama yang terkait dengan kegiatan pengelasan:

  1. Asap dan Gas Beracun:

    • Bahaya: Proses pengelasan menghasilkan asap dan gas beracun, termasuk karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas ozon. Pajanan terhadap asap dan gas ini dapat membahayakan kesehatan pernapasan.
    • Risiko: Risiko keracunan gas, masuknya zat berbahaya ke dalam sistem pernapasan, dan dampak jangka panjang terhadap kesehatan paru-paru.
  2. Radiasi Panas dan Cahaya:

    • Bahaya: Proses pengelasan menghasilkan radiasi panas dan cahaya intens. Paparan langsung dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
    • Risiko: Risiko luka bakar termal, termasuk luka bakar mata (arc eye atau las mata), yang dapat terjadi akibat paparan sinar UV dan intensitas cahaya yang tinggi.
  3. Kebisingan:

    • Bahaya: Suara bising dari peralatan pengelasan dapat merusak pendengaran.
    • Risiko: Risiko gangguan pendengaran atau tuli karena paparan berulang terhadap kebisingan tinggi.
  4. Benda Panas dan Percikan Logam:

    • Bahaya: Pada saat pengelasan, terjadi peleburan logam yang dapat memunculkan percikan dan benda panas.
    • Risiko: Risiko luka bakar atau kecelakaan akibat terkena percikan logam panas atau benda kerja yang baru dielas.
  5. Elektromagnetik:

    • Bahaya: Proses pengelasan menghasilkan medan elektromagnetik yang dapat mempengaruhi peralatan elektronik dan jaringan listrik.
    • Risiko: Risiko kerusakan peralatan elektronik atau sistem kontrol jika tidak diisolasi dengan benar.
  6. Kekurangan Oksigen:

    • Bahaya: Pengelasan dalam ruang tertutup dapat mengurangi kadar oksigen di udara.
    • Risiko: Risiko kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan sesak napas, kelelahan, atau bahkan kehilangan kesadaran.
  7. Kecelakaan:

    • Bahaya: Pengelasan melibatkan penggunaan peralatan berat dan bahan-bahan berbahaya, yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti jatuh, terjepit, atau tertimpa.
    • Risiko: Risiko cedera serius atau bahkan kematian akibat kecelakaan di tempat kerja.
  8. Zat Kimia Berbahaya:

    • Bahaya: Pengelasan dengan elektroda berlapis dapat melepaskan zat kimia berbahaya dari lapisan pelindung elektroda.
    • Risiko: Risiko paparan langsung terhadap zat kimia berbahaya dan risiko kontaminasi lingkungan kerja.

SOP Pengelasan: Langkah yang Tidak Boleh Dilewatkan

Seperti pekerjaan lainnya, pengelasan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus diikuti dengan ketat. Beberapa langkah yang tidak boleh dilewatkan dalam SOP pengelasan meliputi:

  1. Persiapan:

    • Persiapkan peralatan yang dibutuhkan, termasuk alat las, kawat las, dan alat pelindung diri.
    • Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik.
    • Periksa area kerja untuk potensi bahaya, dan sediakan alat pengendali risiko seperti APAR portable.
  2. Pelaksanaan:

    • Pastikan alat terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik.
    • Sesuaikan mesin las dengan kebutuhan spesifik.
    • Perhatikan aktivitas pengelasan, dan dapatkan izin jika diperlukan.
  3. Penyelesaian Pekerjaan:

    • Rapikan area kerja dan tempatkan material dengan aman.
    • Terapkan prinsip 5R: ringkas, rapi, resik, rawat, rajin.
    • Matikan seluruh instalasi listrik.

Pentingnya Penggunaan APD Pengelasan

Selama proses pengelasan, pekerja rentan terhadap berbagai bahaya seperti asap, panas, listrik, dan cahaya pengelasan. Penggunaan APD bukan hanya untuk mematuhi standar keselamatan, tetapi juga untuk mengendalikan risiko-risiko ini.

Jenis APD Pengelasan dan Fungsinya

Banyak tempat pengelasan masih kurang memperhatikan pemilihan APD sesuai standar K3. Berikut adalah beberapa jenis APD pengelasan dan fungsinya:

  1. Pakaian Kerja Las atau Apron:

    • Melindungi tubuh dari percikan las dan panas.
    • Pilih apron dengan bahan yang sesuai, hindari bahan plastik, dan pilih berat yang nyaman.
  2. Sarung Tangan Las atau Welding Gloves:

    • Melindungi tangan dari percikan api.
    • Pilih sarung tangan tahan panas dan percikan api, dengan bagian katun untuk menyerap keringat.
  3. Sepatu Las atau Safety Shoes:

    • Terbuat dari bahan yang tahan panas dan sengatan listrik.
    • Dilengkapi plat baja di bagian depan dan sol tahan benda tajam, listrik, dan tidak licin.
  4. Helm atau Topeng Las:

    • Melindungi wajah dari percikan las dan sinar las.
    • Pilih helm dengan kaca yang sesuai standar, dan sesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
  5. Masker Las:

    • Melindungi pernapasan dari asap las dan bahan kimia.
    • Pilih masker yang sesuai bentuk muka, memiliki daya tampung tinggi, dan ringan.
  6. Earplug:

    • Melindungi telinga dari kebisingan dan tekanan saat pengelasan.

Peraturan Pemerintah Tentang K3 Pengelasan

Pada umumnya, beberapa peraturan yang terkait dengan K3 pengelasan di Indonesia mencakup:

  1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3): Menetapkan persyaratan untuk implementasi sistem manajemen K3 di tempat kerja, termasuk di lingkungan kerja yang melibatkan kegiatan pengelasan.
  2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi: Mengatur aspek K3 dalam pekerjaan konstruksi, yang mungkin mencakup pekerjaan pengelasan dalam konteks proyek konstruksi.
  3. Standar Nasional Indonesia (SNI) K3: Beberapa SNI terkait K3 pengelasan mungkin juga telah ditetapkan untuk memberikan panduan lebih lanjut terkait spesifikasi dan standar keselamatan untuk pekerjaan pengelasan.

Pentingnya penggunaan APD dalam pengelasan tidak dapat diabaikan dalam K3 Pengelasan. Dengan mematuhi SOP pengelasan dan memilih APD yang sesuai, pekerja dapat melindungi diri mereka dengan efektif. Keselamatan kerja harus selalu menjadi prioritas utama, dan penggunaan APD yang tepat merupakan langkah kunci menuju lingkungan kerja yang aman dan produktif. Semoga panduan ini membantu meningkatkan kesadaran akan keamanan dalam pekerjaan pengelasan. Semoga Bermanfaat!

Cek Informasi Teknologi dan Artikel yang lain di Google News Alwepo.com

Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code:
Close