alwepo.com, Energi aktivasi suatu reaksi dapat diperkecil dengan cara – Energi aktivasi suatu reaksi adalah energi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan reaksi kimia. Energi aktivasi ini dapat diperkecil dengan beberapa cara, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menambahkan katalis: Katalis adalah bahan yang dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi tanpa terkonsumsi dalam proses tersebut. Dengan menambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi karena membutuhkan energi yang lebih rendah.
- Menambahkan suhu: Energi aktivasi suatu reaksi dapat juga diperkecil dengan menambahkan suhu. Semakin tinggi suhu yang diberikan, maka semakin besar jumlah molekul yang memiliki energi yang cukup tinggi untuk mengaktifkan reaksi.
- Menambahkan tekanan: Tekanan juga dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Hal ini terjadi karena tekanan akan memperkecil jarak antara partikel-partikel yang akan bereaksi, sehingga memudahkan terjadinya kontak antara partikel tersebut.
- Menggunakan solvent: Solvent yang digunakan dalam suatu reaksi dapat juga mempengaruhi energi aktivasi. Solvent yang memiliki daya disolusi yang tinggi terhadap suatu zat dapat menurunkan energi aktivasi reaksi yang terjadi.
- Menggunakan surfaktan: Surfaktan adalah zat yang dapat menurunkan tensi permukaan suatu larutan, sehingga dapat memperkecil energi aktivasi suatu reaksi.

Reaksi Larutan
Reaksi larutan adalah proses kimia di mana suatu zat larut (solut) bereaksi dengan zat lain yang terdapat dalam larutan tersebut atau dengan zat lain yang ditambahkan ke dalam larutan. Zat larut dapat bereaksi dengan zat lain yang terdapat dalam larutan tersebut atau dengan zat lain yang ditambahkan ke dalam larutan, sehingga terjadi perubahan kimia dan terbentuk produk-produk reaksi baru. Reaksi larutan dapat terjadi antara dua zat larut, antara zat larut dengan zat tidak larut (prekursor), atau antara dua zat tidak larut.
Beberapa contoh reaksi larutan adalah sebagai berikut:
- Reaksi asam dengan basa: Asam dan basa dapat bereaksi di dalam larutan, sehingga terjadi neutralisasi dan terbentuk garam dan air.
- Reaksi oksidasi-reduksi: Reaksi oksidasi-reduksi adalah reaksi di mana terjadi perpindahan elektron dari satu zat ke zat lainnya. Contohnya adalah reaksi reduksi Fe2O3 menjadi Fe dengan menggunakan H2 di dalam larutan.
- Reaksi esterifikasi: Reaksi esterifikasi adalah reaksi di mana terbentuk ester dari asam karboksilat dan alkohol dengan menggunakan katalis asam.
- Reaksi karboksilasi: Reaksi karboksilasi adalah reaksi di mana terbentuk asam karboksilat dari alkohol dan karbondioksida dengan menggunakan katalis asam.
- Reaksi penguraian: Reaksi penguraian adalah reaksi di mana terjadi pemecahan suatu senyawa menjadi senyawa lainnya melalui proses dekomposisi. Contohnya adalah penguraian natrium klorida menjadi natrium dan klorin di dalam larutan.