Fungsi Softener

Softener – Ketika kualitas air tidak tercapai seperti masih terdapat kandungan calsium dan magnesium dalam air umpan Boiler, terutama dalam industri Kelapa Sawit (Palm Oil Mill) dimana kualitas air umpan sering berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca. Tentu untuk mengatasi hal tersebut proses pengolahan airnya cukup panjang, mulai dari pengolahan di unit Clarifier Tank, Setling Basin, Sedimen Tank, Sand Filter, Softener dan Deaerator. Semua peratlatan tersebut merupakan pendukung untuk mendapatkan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan Boiler. Ibarat kata, air itu adalah darahnya boiler, bayangkan kalau darah kita kotor maka akan sering melakukan cuci darah dan sering sakit-sakitan. 
 
Softener
Gambar 1. Aliran Normal Softener Saat Beroperasi

 

Begitu juga dengan kualitas air, jika kualitas airnya jelek maka salah satu akibatnya adalah pembentukan kerak didalam pipa boiler, tentu pembentukan kerak ini akan mengurangi efisiensi dari boiler dan dapat menyebabkan kerusakan dari pipa itu sendiri.

 

Softener berfungsi untuk menghilangkan hardness (Calcium dan Magnesium) dari air umpan boiler. Penghilangan hardness ini akan menurunkan kemungkinan pembentukan kerak pada boiler. Tangki softener mengandung resin pertukaran ion sintesis dimana jika air melalui lapisan ini, maka sodium akan digantikan dengan hardness yang ada didalam air.

 

Softener
Gambar 2. Softener Boiler

 

Cara kerja softener terdiri dari 2 yaitu:

1. Operasional :

Air masuk melalui bagian atas softener dan mengalir melaluilapisan resin penukar ion. Tiap biji resin mempunyai banyak tempat di permukaannya dimana terjadi pertukaran Ca dan Mg hardness yang tidak diinginkan di dalam air.

Reaksi didalam softener:

 

Reaksi%2Bpada%2Bsoftener

Jika sodium (resin) tidak dapat digantikan lagi, maka softener dikatakan jenuh dan unit tersebut harus segera diregenerasi.

Aliran%2BNormal%2BSOftener
Gambar 3. Aliran Normal Softener Saat Beroperasi

2. Regenerasi atau Pengaktifan kembali :

 

Regenerasi atau pengaktifan kembali resin terdiri dari 3 tahapan yang biasanya dilakukan sebagai berikut :

a. Backwash

Aliran air dipaksa naik melalui lapisan resin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terkumpul selama operasi (gbr 4.). Biasanya kotoran dan lumpur menempel pada resin yang mengakibatkan kemampun resin menurun. Dengan cara di backwash maka lumpur dan kotoran akan menghilang dan mengembalikan fungsi dari resin seperti semula.

Backwash
Gambar 4. Backwash

 

b. Regenerasi

Aliran proses seperti gbr.5. Sewaktu regenerasi, larutan garam yang pekat mencuci permukaan resin untuk menaikkan kembali kapasitas penukar ion dari resin. Regenerasi terjadi dengan cara sodium dalam larutan garam menggantikan Ca dan Mg hardness pada resin penukar ion.

 

 

regenerasi
Gambar 5. Regenerasi

 

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

reaksi%2Bgaram

[irp posts=”24″ name=”Bagaimana Cara Menghitung Head Pump Pompa di Stasiun Water Treatment Pabrik Kelapa Sawit?”]

c. Rinse

Aliran proses seperti gbr.6. Selama siklus rinse, air dipaksa melalui lapisan resin untuk menghilangkan kelebihan garam. Sesudah mencapai batas hardness (< 1 ppm) unit dapat diperasikan kembali.

 

Rinse
Gambar 6. Rinse

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian softener :

1. Lakukan hardness test yang teratur pada buangan zeolite softener. Operasi softener yang benar akan menghasilkan air softener dengan hardness dibawah 1 ppm.

2. Monitor lamanya operasi. Tiap softener mempunyaikapasitas operasi secara teoritis, jika waktunya berkurang maka system perlu diperiksa.

3. Perhatikan larutan tangki regenerant berkekuatan 95 – 100%. Peralatan Salometer dapat digunakan untuk mengukur kekuatan larutannya.

 

[irp posts=”31″ name=”Bagaiaman Cara Mencegah Boiler Agar Tidak Meledak?”]

Beberapa ketentuan standard yang umum diterapkan dalam proses regenerasi softener :

1. Laju aliran service             : 0.27 – 0,55 ltr/menit per liter resin

2. Laju aliran backwash        : 245 ltr/menit per m2 luas permukaan resin.

3. Lama backwash                 : 10 – 20 menit.

4. Jumlah garam (100%)       : 0,1 – 0,2 Kg/ltr resin

5. Kadar larutan garam         : 10% berat

6. Laju air larutan garam       : 0,03 – 0,07 ltr/menit per liter resin.

7. Lama regenerasilarutan garam : > 30 menit

8. Rinse flow ratc (laju aliran bilas) ,

– Slow rinse              :  0,2 ltr/menit per liter resin

– Fast rinse               :  0,2 ltr/menit per liter resin

9. Rinse time ( waktu pembilasan),

– Slow rinse                :  60 menit

– Fast rinse                 :  20 menit

 


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *