Apa itu OceanGate?
OceanGate, perusahaan eksplorasi bawah laut terkemuka, telah memperkenalkan kapal selam revolusioner mereka, Titan, yang memiliki konstruksi unik dan kemampuan canggih. Dilansir dari laporan Economic Times, kapal selam canggih ini dibangun menggunakan kombinasi material titanium dan serat karbon filamen. Penggunaan material ringan ini membuat Titan memiliki berat hanya sekitar 20.000 pound (sekitar 9.072 kilogram) saat berada di udara, jauh lebih ringan dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang menggunakan baja.
Apa yang membedakan Titan dari kapal selam konvensional adalah desain lambungnya yang inovatif, yang terdiri dari perpaduan serat karbon dan titanium. Konstruksi yang revolusioner ini tidak hanya menjamin kekokohan, tetapi juga meningkatkan manuverabilitas dan performa kapal selam di bawah air. Dengan bentuk menyerupai tabung logam, kapal selam Titan memiliki ruang kabin yang terbatas, mirip dengan sebuah minivan. Meskipun kapasitas penumpang terbatas, penumpang dapat duduk dengan nyaman di lantai datar dan bersandar pada dinding yang melengkung. Walaupun ruangnya terbatas, terdapat pencahayaan di atas kepala untuk memberikan penerangan. Karena ruang yang terbatas, gerakan penumpang selama perjalanan mungkin terbatas.
Untuk mencapai daya apung netral setelah mencapai dasar laut, Titan dilengkapi dengan pemberat khusus. Pemberat ini disesuaikan dengan cermat untuk menjaga keseimbangan distribusi berat kapal selam, sehingga memastikan penurunan dan kenaikan yang lancar.
Selain itu, Titan dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan, termasuk sejumlah baut pengunci yang mencegah penumpang keluar saat kapal selam naik ke permukaan. Kapal selam ini juga dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti sandwich air dan toilet sederhana. Sebelumnya, Titan dioperasikan oleh Canadian Coast Guard dan kini disewakan oleh OceanGate. Titan telah berhasil mengangkut penumpang untuk menyelam di kedalaman Samudra Atlantik Utara dan memfasilitasi berbagai misi eksplorasi bawah laut.
Berdasarkan dokumen yang diajukan oleh OceanGate ke Pengadilan Distrik AS di Virginia, Titan mampu menyelam hingga kedalaman empat kilometer, dengan langkah-langkah keamanan yang memadai. Kapal selam revolusioner ini mewakili kemajuan signifikan dalam teknologi eksplorasi bawah laut, memberikan peneliti dan penjelajah kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menjelajahi kedalaman lautan dengan keamanan dan efisiensi yang lebih baik.
Kapal selam Titan dari OceanGate merupakan tonggak penting dalam bidang eksplorasi bawah laut, mengubah cara kita menjelajahi dunia di bawah gelombang. Dengan konstruksi uniknya, kemampuan canggih, dan komitmen terhadap keamanan, Titan siap membuka batas baru dan mengungkap misteri yang tersembunyi di kedalaman samudra biru planet kita.
Apa itu kapal selam titan?
Titan didesain untuk menjelajahi kedalaman laut yang dalam dan telah digunakan dalam beberapa ekspedisi penyelaman, termasuk ke bangkai kapal Titanic. Kapal selam ini memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 4.000 meter (13.123 kaki). Selain itu, Titan dilengkapi dengan berbagai peralatan navigasi, pencahayaan canggih, dan sistem kamera untuk keperluan survei, inspeksi, dan pengumpulan data di laut dalam.
Kapal selam Titan memiliki kapasitas tempat duduk untuk lima orang, terdiri dari satu orang pilot dan empat orang kru. Ruang kabinnya terbatas, dengan penumpang duduk di lantai datar dan bersandar pada dinding melengkung. Meskipun ruang kepala terbatas, kapal selam ini dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai.
Titan juga dilengkapi dengan mekanisme keselamatan yang memudahkan penumpang mencapai permukaan dalam keadaan darurat, seperti melepaskan karung pasir, pipa timah, dan balon udara.
Spesifikasi Kapal Selam Titan
Berikut adalah spesifikasi kapal selam wisata Titanic yang hilang, yang dinamakan Titan:
- Kapasitas: Kapal ini dapat membawa lima orang, terdiri dari satu orang pilot dan empat orang kru.
- Kedalaman: Mampu menyelam hingga kedalaman 4.000 meter atau 13.123 kaki.
- Dimensi: Kapal memiliki dimensi 670 cm x 280 cm x 250 cm.
- Muatan: Memiliki muatan seberat 685 kg dan berat total kapal adalah 9.525 kg.
- Kecepatan: Kapal mampu bergerak dengan kecepatan tiga knots atau simpul.
- Tenaga Penggerak: Menggunakan empat pendorong listrik Innerspace, dengan dua pendorong vertikal dan dua pendorong horizontal.
- Suplai Oksigen: Kapal dilengkapi dengan suplai oksigen yang cukup untuk kru selama 96 jam (sekitar 4 hari).
- Navigasi: Dilengkapi dengan sonar Teledyne BlueView 2D, Teledyne Doppler Velocity Log (DVL), dan INS/USBL.
- Pencahayaan: Terdapat empat lampu LED SeaLite Deep Sea Power & Lights dengan total output 40.000 lumen.
- Peralatan Dokumentasi: Dilengkapi dengan kamera SubC Imaging iCam Rayfin, kamera 4K, tiga kamera Axis, dan pemindai laser 2G Robotics Dynamic Underwater Laser Scanner (ULS-500 PRO).
- Pengalaman sebelumnya: Kapal selam Titan telah menyelesaikan sekitar 50 penyelaman, termasuk penyelaman ke bangkai kapal Titanic.
- Masalah sebelumnya: Selama ekspedisi OceanGate pada 2022, kapal selam mengalami masalah pada baterai dan membutuhkan penanganan manual untuk mengangkat platformnya.
- Biaya dan persyaratan: Penumpang yang ingin melakukan ekspedisi selama 10 jam dikenakan biaya sekitar 250.000 dolar atau sekitar 3,7 miliar rupiah. Sebelum perjalanan, penumpang harus menandatangani surat pernyataan yang mencantumkan kata “kematian” sebanyak tiga kali.
Penyebab Meledaknya Kapal Titan
penyebab hancurnya kapal selam Titanic yang disebut Titan adalah meledak di dasar laut. Lima orang yang berada di dalam kapal selam tersebut meninggal dunia akibat kejadian ini.
Investigasi sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab kejadian tersebut. Puing-puing kapal selam Titan ditemukan di dasar laut sekitar 1.600 kaki (488 meter) dari haluan Titanic, 2,5 mil (4 km) di bawah permukaan laut.
Pada awalnya, petunjuk pertama datang dalam bentuk anomali yang terdeteksi melalui analisis data akustik. Suara yang terdeteksi konsisten dengan ledakan atau ledakan di sekitar tempat kapal beroperasi saat komunikasi terputus.
Kelima korban yang tewas dalam kejadian ini termasuk CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush, dua anggota keluarga terkemuka dari Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, petualang Inggris Hamish Harding, serta ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet.
Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang lebih banyak tentang penyebab kejadian ini. Data yang telah diungkapkan menyoroti pentingnya keamanan dalam industri pariwisata laut dalam dan perlunya mengantisipasi kemungkinan insiden yang dapat terjadi.