Fungsi dan Manfaat Corrective Maintenance

Corrective Maintenance (CM) – Setelah kita membahas tentang apa itu maintenance maka selanjutnya kita akan membahas tentang Corrective Maintenance. Iya bener sekali corrective maintenance termasuk kedalam planned maintenance sehingga semua persiapan yang di perlukan sudah di siapkan dengan matang dan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Maintenance yang dimaksud di sini adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan tetap pada kondisi yang baik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai yang direncanakan.

Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal. Jika mesin/peralatan diminimalisir kerusakannya, tentu akan berpengaruh pada produktivitas, kualitas, efisiensi, yang dapat menguntungkan perusahaan.

Secara garis besar, jenis perawatan yang bernama corrective maintenance ini mempunyai banyak sekali keuntungan di semua bidang industri. Namun sayangnya, bahkan sampai saat ini, masih banyak yang memiliki pengetahuan yang kurang terkait jenis perawatannya sehingga tidak mencoba. Sebaiknya kenali dengan lebih lengkap, silakan simak di bawah ini:

corrective maintenance
Foto oleh Kateryna Babaieva dari Pexels

Apa Itu Corrective Maintenance (CM)?

Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan lalu memperbaiki sehingga mesin bisa digunakan kembali secara normal. Corrective maintenance biasanya dilakukan pada mesin- mesin yang beroperasi secara upnormal yaitu mesin yang masih bisa digunakan tetapi tidak optimal.

Perawatan mesin-mesin di atas tentu dilakukan demi kepentingan sebuah perusahaan untuk terus bisa produktif, namun selain itu memiliki tujuan diantaranya dapat memperpanjang usia mesin, atau peralatan kerja, berkurangnya downtime, menjaga keselamatan karyawan yang menggunakan, pencegahan kerusakan berat yang mengakibatkan biaya lebih tinggi. Dengan menjaga mesin tetap stabil perusahaan tentu akan lebih mendapatkan banyak benefit dan menghindari resiko-resiko yang tidak diinginkan.

Kelebihan Corrective Maintenance

Tidak kalah dari beberapa jenis perawatan untuk alat yang dimiliki oleh perorangan maupun kelompok, jenis perawatan ini juga cukup menguntungkan. Apalagi ternyata memang ada beberapa keuntungan yang menarik terutama terkait dengan jumlah biaya yang bisa dikeluarkan dengan jauh lebih hemat. Hal ini tentu saja cocok dicoba bagi yang pemula nantinya.

Sementara itu, corrective maintenance adalah juga jenis perawatan yang bisa mendatangkan keuntungan bagi para pekerja di beberapa perusahaan yang besar. Jika sebuah kerusakan yang terjadi memang sudah diatasi bahkan sampai ke akarnya, maka nantinya para pekerja akan bisa lebih fokus menggunakannya. Belum lagi, perawatan ini bisa menghemat waktu dari para pemiliknya.

Berbeda dari beberapa jenis maintenance yang ada, jenis yang ini sebenarnya lebih mudah untuk disesuaikan nantinya sehingga tidak perlu buru-buru. Kecuali jika ada kondisi yang khusus misalnya ketika ditemukan sebuah kerusakan yang parah yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Hasil dari perbaikannya pun bisa dikatakan lebih bertahan lama.

Langkah Langkah Corrective Maintenance

Beberapa contoh tindakan yang ditawarkan oleh jenis perawatan menarik ini adalah berupa pemeriksaan pertama kali sehingga mengenali akar masalah dahulu. Kemudian ada juga contoh tindakan berupa penggantian komponen yang tidak hanya rusak parah namun juga berpotensi untuk rusak. Untuk mengenali dengan lebih dalam, silakan simak di bawah ini:

1. Perbaikan Alat

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, corrective maintenance adalah jenis perawatan yang memang semakin menarik dan berkualitas untuk dicoba secara langsung nantinya. Proses pertama dari jenis perawatan ini dimulai dengan melakukan perbaikan pada beberapa bagian yang sudah dinyatakan rusak dan tidak berfungsi. Selain itu, proses ini menjanjikan alatnya bisa digunakan kedua kalinya.

2. Pemeriksaan Komponen

Setelah berhasil dalam melakukan proses reparasi seperti yang dijelaskan tersebut, proses akan dilanjutkan dengan memulai pemeriksaan untuk bagian yang lainnya. Misalnya saja, ada beberapa komponen yang mungkin saja mendapatkan pengaruh yang negatif dari bagian yang sebelumnya rusak dan sudah diperbaiki. Pemeriksaan ini menjadi bagian dari proses pencegahan untuk kerusakan lainnya.

3. Proses Savage

Untuk proses yang berikutnya ini juga menjadi satu bagian penting dalam satu paket yang disediakan untuk tipe corrective maintenance ini. Jika sudah berhasil menyelesaikan beberapa pemeriksaan, maka silahkan coba untuk mengisi ruang yang tidak aman dengan bagian komponen yang lainnya. Sederhananya, menutup bagian yang kosong tanpa mengganti dengan yang baru.

4. Perawatan Lanjutan

Ketika mengatasi ruang yang kosong dengan bagian komponen yang masih dalam kualitas baik sudah selesai, maka dilanjutkan dengan cara ini. Memiliki alat yang dibeli dengan harga yang mahal dan masih bisa diselamatkan dengan menggunakan proses savage akan sia-sia tanpa pemeliharaan. Proses ini sebenarnya memerlukan durasi waktu yang lebih lama nanti.

5. Perakitan Ulang

Jika beberapa langkah tersebut sudah dilakukan, maka selanjutnya hanya perlu mencoba untuk memasangkan beberapa bagian baru ke bagian yang sudah usang. Namun untuk beberapa bagian produk yang ternyata hanya rusak biasa, maka perbaikan akan menjadi solusi yang terbaik dan hemat biaya. Bahkan setelah itu, masih ditambah dengan pengecekan untuk proses akhir.

 

Proses Kerja Corrective Maintenance

Kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yakni menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal.

Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melakukan corrective maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya fasilitas dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga akan menimbulkan efek-efek yang dapat menghambat kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan maupun gangguan secara tiba-tiba pada fasilitas produksi yang dipakai perusahaan.

Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, saat kerusakan terjadi selama proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami peningkatan akibat terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan akan membengkak pada saat terjadinya kerusakan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan setelah permasalahan itu terjadi, bukan menganalisa masalah untuk mencegahnya agar tidak terjadi.

Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan CM.

Corrective Maintenance dapat dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time to repair ini meliputi beberapa aktivitas yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup, antara lain:

  1. Preparation time Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan seperti mencari orang untuk pekerjaan, travel, peralatan sudah dipenuhi atau belum dan tes perlengkapan.
  2. Active Maintenance time Waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Meliputi waktu untuk mempelajari repair charts sebelum actual repair dimulai dan waktu yang dihabiskan dalam menverifikasi bahwa kerusakan tersebut sudah diperbaiki. Kemungkinan juga meliputi waktu untuk post-repair documentation ketika hal tersebut harus diselesaikan sebelum perlengkapan tersedia. Contohnya Aircraft.
  3. Delay Time (Logistic time) Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu komponen dalam mesin untuk diperbaiki.

 

Demikianlah penjelasan tentang Corrective Maintenance, semoga bisa membantu anda dalam memahami maintenance itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *