Kemenhub: Rangka eSAF Mulai Karatan Dari Dalam

Kemenhub: Rangka eSAF Mulai Karatan Dari Dalam
alwepo

Kemenhub Bongkar Rangka eSAF Motor Honda

Sebuah sorotan penting telah muncul dalam industri sepeda motor Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan penelitian mendalam terhadap rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) yang digunakan pada sepeda motor Honda. Hasil penelitian ini membuka tabir mengenai proses produksi, uji ketahanan, dan masalah yang mungkin terjadi terkait rangka eSAF tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas temuan yang diungkapkan oleh Kemenhub dan KNKT dalam penelitian ini.

Proses Produksi Rangka eSAF

Tim peneliti dari Kemenhub dan KNKT telah mengunjungi pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada tanggal 1 September 2023, untuk melihat langsung proses produksi rangka eSAF. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno, PT Astra Honda Motor (AHM) menggunakan bahan baku berupa High Strength Steel (HSS) untuk membuat rangka eSAF. Proses selanjutnya melibatkan pembentukan rangka dari bahan ini, diikuti oleh pelapisan coating menggunakan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).

Tim peneliti sangat memperhatikan pengendalian kualitas produk dari tahap awal, yaitu incoming material, hingga proses press, welding, dan pelapisan. Pengukuran dimensi dan ketebalan hasil pelapisan menjadi bagian dari pengendalian kualitas tersebut. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa rangka eSAF telah memenuhi standar manufaktur global yang berlaku.

Ketahanan Rangka eSAF

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode finite element dan uji ketahanan yang dilakukan di fasilitas AHM menunjukkan bahwa struktur rangka eSAF memiliki kekuatan yang cukup dan tidak memiliki daerah kritis yang mengalami fatigue dengan beban stress yang tinggi. Tegangan yang terjadi pada rangka eSAF masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.

Namun, temuan menarik juga muncul dalam penelitian ini ketika Ditjen Hubdat dan KNKT menguji rangka eSAF yang digunakan pada sepeda motor konsumen. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating. Selain itu, lubang pembuangan bawah rangka memiliki potensi untuk tertutup oleh kotoran, yang dapat mengakibatkan air tersumbat dan menciptakan lingkungan lembab di sekitar rangka. Kondisi ini memiliki potensi untuk menjadi faktor korosif pada rangka.

Rekomendasi Kemenhub

Penelitian ini telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sejak bulan Agustus hingga September 2023. Hendro Sugiatno, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, menyatakan bahwa temuan dari penelitian ini akan ditindaklanjuti dengan serius. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena saat ini sedang dalam proses perbaikan untuk meningkatkan keselamatan kendaraan bermotor.

“Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,” ujarnya.

Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian ini adalah langkah awal dalam memastikan keselamatan pengguna sepeda motor. Perusahaan manufaktur seperti Honda akan terus melakukan perbaikan dan inovasi guna menjaga kualitas dan keselamatan produk mereka. Konsumen juga disarankan untuk tetap menjaga dan merawat kendaraan mereka dengan baik agar tetap aman dalam perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *