Bagaimana Cara Menghitung Blowdown Boiler.?

Blowdown boiler adalah proses pengeluaran air dan sedimen dari boiler untuk mengurangi konsentrasi padatan terlarut di dalam air boiler dan mempertahankan kinerja dan efisiensi boiler yang optimal. Blowdown sangat penting karena dapat membantu menjaga kualitas air boiler dan memperpanjang masa pakai boiler.

Kenapa Boiler Harus di Blowdown?

Berikut ini beberapa alasan mengapa blowdown pada boiler sangat penting:

  1. Mencegah terjadinya kerak: Blowdown dapat mencegah terjadinya kerak pada dinding boiler yang disebabkan oleh akumulasi mineral dan sedimen. Kerak dapat menyebabkan kerusakan pada dinding boiler, mengurangi efisiensi, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  2. Mengurangi konsentrasi padatan terlarut: Blowdown dapat mengurangi konsentrasi padatan terlarut di dalam air boiler dan mencegah terjadinya korosi dan kerak pada dinding boiler. Konsentrasi padatan terlarut yang tinggi juga dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi boiler.
  3. Meningkatkan efisiensi: Blowdown dapat meningkatkan efisiensi boiler dengan mengurangi beban kerja pada sistem dan mempertahankan suhu dan tekanan pada level yang optimal.
  4. Mencegah terjadinya kerusakan: Blowdown dapat mencegah terjadinya kerusakan pada sistem dan komponen boiler, serta meningkatkan masa pakai boiler.
  5. Meningkatkan keamanan: Blowdown dapat meningkatkan keamanan dalam operasi boiler dengan mencegah terjadinya korosi, kerak, dan kerusakan pada sistem.

Bagaimana Cara Blowdown Boiler?

Perhitungan Kapasitas BlowDown yang diperlukan dalam operasional water tube boiler sebagai contoh pada boiler kapasitas 40 ton per jam, sering kita jumpai perubahan kualitas air boiler yang dikarenakan perubahan kualitas air seperti dalam industri kelapa sawit. Perubahan kualitas air yang sering terjadi diantaranya perubahan TDS dan PH. Salah satu contoh yang sering di alami pada industri Palm Oil Mill yaitu Perubahan kualitas air Boiler secara tiba – tiba yang dikarenakan perubahan cuaca. Jika terjadi perubahanc cuaca secara tiba – tiba misalnya seperti hujan lebat tentu akan mempengaruhi kualitas raw water dari sumber air (waduk atau sungai) yang digunakan. Oleh karena itu tugas sebagai seorang supervisi harus berperan untuk menjaga hal tersebut secara tepat. Kita tahu sendiri jika kualitas air terjadi perubahan juga akan dapat berpengaruh terhadap life time dari water tube yang kita gunakan. Tapi hal tersebut kita akan bahas dilain waktu. Untuk saat ini kita akan membahas tentang perhitungan jumlah air boiler yang di blowdown.

Perhitungan blowdown boiler yang akurat sangat penting untuk keamanan boiler Anda. Artikel ini menyajikan contoh perhitungan kecepatan blowdown (blowdown rate) dan durasi blowdown (blowdown time). Perlu dipahami bahwa boiler feed water atau air umpan boiler masih mengadung pengotor sebagai padatan terlarut yang biasa disebut dengan Total Dissolved Solids (TDS). Pengotor yang terus menerus masuk ke dalam boiler ini akan terakumulasi dengan cepat dalam boiler, karena air boiler terus menerus menjadi steam.

Jika akumulasi TDS dibiarkan, maka akan terjadi boiler problems seperti penyumbatan dan overheating. Untuk menghindari problem tersebut, maka diperlukan proses pembuangan kotoran dengan perhitungan blowdown boiler yang tepat.

Contoh Perhitungan 

Berdasarkan data lapangan, diketahui sebagai berikut:

Steam flow boiler : 27 ton/jam (Lihat dari control panel)

TDS boiler maximum : 1900 ppm

TDS feed water : 100 ppm

Maka, berapakah blowdown rate dan blowdown time-nya?

Jabawan:

Menghitung Blowdown Rate Boiler

Blowdown rate adalah kecepatan blowdown atau jumlah air kotor dalam boiler yang harus dibuang dalam setiap jam. Biasanya dinyatakan dalam satuan ton per jam. Tujuan perhitungan blowdown boiler rate ini adalah untuk memastikan bahwa jumlah kotoran yang harus dibuang akan benar-benar tuntas sehingga boiler Anda akan senantiasa dalam level aman.

Blowdown rate = Steam Flow / (Cycle – 1)

Cycle (C) =TDS Boiler Max / TDS Feed Water

= 1900 / 100

= 19

Sehingga:

Blowdown rate = (27 ton / jam) / (19 – 1)

= 1,5 ton/jam

Jadi, untuk menjaga boiler agar tetap di level aman terhadap akumulasi zat-zat pengotor (TDS maksimum 1900 ppm), diperlukan rate blowdown 1,5 ton/jam.

Baca Juga: Kenapa Perlu Menjaga Kualitas Steam

 

Menghitung Blowdown Time Boiler

Selanjutnya, untuk menentukan durasi blowdown atau blowdown time boiler perlu diketahui diameter pipa blowdown serta working pressurenya, kemudian lihat tabel di bawah ini untuk perhitungannya.

Blowdown Boiler

Bila diketahui diameter pipa blowdown = 1” dan pressure = 9,5 Kg/cm2, maka durasi blowdown bisa dihitung dengan cara interpolasi data. Perhatikan angka-angka berwarna merah pada tabel di atas, patokan utamanya adalah nilai pressure aktual.

Karena pressure aktualnya adalah 9,5 maka data pressure untuk perhitungan interpolasi adalah 10, 56 dan 8,8 (karena 9,5 terletak di antara range tersebut). Dengan melihat kolom diameter pipe, maka diperoleh persamaan interpolasi data sebagai berikut:

(10,56 – 8,8) / (9,5 – 8,8) = (503,94 – 463,08) / (x – 463,08)

Sehingga diperoleh:

x = 480 liter/menit

Jadi, untuk blowdown rate 1,5 ton/jam jika diaplikasikan pada pipa blowdown berdiameter 1″ dengan pressure 9,5 Kg/cm2 diperlukan durasi blowdown:

= (1,5 ton / jam) / (480 liter / menit)

= (1.500 liter / jam) / (480 liter / menit)

= 3,13 menit / jam

(dalam setiap jam, valve blowdown dibuka selama 3,13 menit).

Hasil perhitungan blowdown boiler di atas dijadikan dasar untuk pelaksanaan blowdown baik secara manual atau otomatis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *