7 Jenis Bekisting dalam Konstruksi: Kelebihan dan Kekurangannya

alwpeo.com, Bekisting adalah suatu konstruksi sementara yang digunakan untuk menahan beton segar agar dapat mengeras sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bekisting sangat krusial dalam proyek konstruksi karena mempengaruhi kualitas, biaya, dan kecepatan pengerjaan. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang berbagai jenis bekisting yang umum digunakan di industri konstruksi, beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Jenis Bekisting

1. Bekisting Konvensional

Bekisting konvensional biasanya terbuat dari kayu atau papan triplek. Bekisting ini sering digunakan dalam proyek-proyek kecil atau menengah karena bahan-bahannya yang mudah didapat dan relatif murah.

Kelebihan:

  • Murah dan Mudah Didapat: Bahan-bahan untuk bekisting konvensional seperti kayu dan triplek mudah ditemukan dan harganya terjangkau.
  • Fleksibel: Dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan proyek karena mudah dipotong dan dibentuk.
  • Pekerjaan Manual: Tidak memerlukan alat khusus sehingga cocok untuk proyek-proyek yang dikerjakan secara manual.

Kekurangan:

  • Waktu Pemasangan Lama: Proses pemasangan dan pembongkaran bekisting konvensional memerlukan waktu yang cukup lama.
  • Kurang Tahan Lama: Bekisting dari kayu atau triplek mudah rusak dan hanya dapat digunakan beberapa kali.
  • Hasil Tidak Presisi: Karena pengerjaan manual, hasil akhir seringkali kurang presisi dibandingkan dengan bekisting modern.

2. Bekisting Sistem

Bekisting sistem adalah jenis bekisting yang menggunakan modul-modul atau panel-panel yang sudah distandarisasi. Bekisting ini terbuat dari bahan-bahan seperti baja, aluminium, atau plastik yang dapat digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang lama.

Kelebihan:

  • Efisiensi Waktu: Proses pemasangan dan pembongkaran lebih cepat dibandingkan dengan bekisting konvensional.
  • Presisi Tinggi: Menghasilkan permukaan beton yang lebih halus dan presisi.
  • Tahan Lama: Bahan yang digunakan lebih kuat dan tahan lama sehingga dapat digunakan berulang kali.

Kekurangan:

  • Biaya Awal Tinggi: Investasi awal untuk membeli atau menyewa bekisting sistem lebih tinggi dibandingkan bekisting konvensional.
  • Perawatan dan Penyimpanan: Memerlukan perawatan khusus dan tempat penyimpanan yang memadai untuk menjaga kualitasnya.
  • Kurang Fleksibel: Kurang fleksibel untuk digunakan pada proyek dengan desain yang tidak standar.

3. Bekisting Aluminium

Bekisting aluminium adalah salah satu jenis bekisting sistem yang terbuat dari bahan aluminium. Aluminium memiliki karakteristik ringan namun kuat sehingga memudahkan proses pemasangan dan pembongkaran.

Kelebihan:

  • Ringan: Berat aluminium yang ringan memudahkan proses pemasangan dan pembongkaran.
  • Kuat dan Tahan Lama: Aluminium tidak mudah berkarat dan dapat digunakan berulang kali.
  • Presisi Tinggi: Menghasilkan permukaan beton yang halus dan presisi.

Kekurangan:

  • Biaya Awal Tinggi: Harga aluminium relatif mahal sehingga investasi awal cukup besar.
  • Perawatan Khusus: Memerlukan perawatan khusus untuk mencegah kerusakan akibat benturan atau penggunaan yang berlebihan.

4. Bekisting Plastik

Bekisting plastik semakin populer dalam industri konstruksi karena ringan, mudah dipasang, dan tidak memerlukan perawatan khusus. Bekisting ini terbuat dari berbagai jenis plastik yang tahan lama dan dapat digunakan berulang kali.

Kelebihan:

  • Ringan dan Mudah Dipasang: Plastik yang ringan memudahkan proses pemasangan dan pembongkaran.
  • Tahan Lama: Tahan terhadap korosi, air, dan bahan kimia sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
  • Presisi dan Hasil Halus: Menghasilkan permukaan beton yang halus dan presisi.

Kekurangan:

  • Biaya Awal: Harga bahan plastik berkualitas tinggi relatif mahal.
  • Keterbatasan Ukuran: Terkadang memiliki keterbatasan dalam hal ukuran dan bentuk modul yang tersedia.

5. Bekisting Baja

Bekisting baja adalah salah satu jenis bekisting sistem yang paling kuat dan tahan lama. Bekisting ini cocok untuk proyek-proyek besar yang memerlukan presisi dan kekuatan tinggi.

Kelebihan:

  • Kuat dan Tahan Lama: Sangat kuat dan tahan lama sehingga cocok untuk proyek-proyek besar.
  • Presisi Tinggi: Menghasilkan permukaan beton yang sangat halus dan presisi.
  • Penggunaan Berulang: Dapat digunakan berkali-kali sehingga menghemat biaya dalam jangka panjang.

Kekurangan:

  • Berat: Baja sangat berat sehingga memerlukan alat berat untuk pemasangan dan pembongkarannya.
  • Biaya Awal Tinggi: Investasi awal sangat besar karena harga baja yang mahal.
  • Perawatan: Memerlukan perawatan khusus untuk mencegah karat dan kerusakan.

6. Bekisting Tetap

Bekisting tetap atau permanent formwork adalah bekisting yang menjadi bagian permanen dari struktur beton setelah pengerasan. Biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti polistiren atau bahan komposit lainnya.

Kelebihan:

  • Efisiensi Waktu: Menghemat waktu karena tidak memerlukan pembongkaran.
  • Isolasi Tambahan: Beberapa bahan bekisting tetap memiliki sifat isolasi termal dan akustik yang baik.
  • Presisi dan Estetika: Menghasilkan permukaan beton yang halus dan estetis.

Kekurangan:

  • Biaya: Harga bahan untuk bekisting tetap relatif mahal.
  • Fleksibilitas: Kurang fleksibel karena menjadi bagian permanen dari struktur.

7. Bekisting Slipform

Bekisting slipform adalah metode bekisting yang digunakan untuk membentuk struktur vertikal berkesinambungan seperti menara atau cerobong asap. Bekisting ini bergerak secara perlahan ke atas seiring dengan pengerasan beton di bawahnya.

Kelebihan:

  • Kecepatan: Sangat cepat untuk proyek-proyek vertikal berkesinambungan.
  • Efisiensi: Mengurangi waktu dan biaya karena proses yang kontinu.
  • Hasil Kuat: Menghasilkan struktur beton yang sangat kuat dan stabil.

Kekurangan:

  • Biaya Awal: Investasi awal untuk peralatan slipform cukup tinggi.
  • Kompleksitas: Memerlukan perencanaan dan pengawasan yang cermat untuk menghindari kesalahan.

 

Dalam dunia konstruksi, pemilihan jenis bekisting yang tepat sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu proyek. Setiap jenis bekisting memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan berdasarkan jenis proyek, anggaran, dan kebutuhan spesifik lainnya. Dengan memahami berbagai jenis bekisting ini, diharapkan dapat membantu para profesional konstruksi dalam membuat keputusan yang lebih baik dan efisien dalam proyek mereka.