alwepo.com, Audit internal adalah salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh sebuah tim auditor internal dalam suatu organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan efektivitas serta efisiensi dari sistem kontrol internal dan manajemen risiko. Proses audit internal melibatkan pemeriksaan terhadap berbagai aspek operasional, keuangan, dan manajemen guna memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan berfungsi dengan baik.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dengan lebih rinci mengenai pengertian, perbedaan dengan audit eksternal, tugas, contoh, fungsi, dan gaji dari audit internal. Mari kita telusuri informasi ini lebih dalam!
Pengertian Audit Internal
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, audit internal adalah suatu aktivitas objektif dan bersifat sistematis yang dilakukan oleh tim auditor internal dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari audit internal adalah untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kontrol internal dan manajemen risiko telah efektif diimplementasikan dan berfungsi dengan baik.
Perbedaan mendasar antara audit internal dan audit eksternal terletak pada pihak yang melakukan audit. Audit internal dilakukan oleh tim auditor internal yang merupakan bagian dari organisasi itu sendiri, sementara audit eksternal dilakukan oleh pihak independen dari luar organisasi.
Tugas dan Fungsi Audit Internal
Agar audit internal dapat dilaksanakan dengan baik, auditor harus mengikuti prinsip-prinsip yang menekankan pada integritas, objektivitas, dan kerahasiaan. Diperlukan juga kompetensi khusus dan penerapan kode etik terkait dalam menjalankan tugas ini. Dalam kerangka PDCA (Plan Do Check Action), audit internal memiliki peran sentral dalam tahap “check”. Berikut adalah tugas sekaligus fungsi audit internal dalam konteks perusahaan:
- Menghimpun Informasi Komprehensif Mengenai Auditee: Auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang cara kerja, struktur organisasi, dan semua laporan yang terkait dengan perusahaan. Kurangnya pemahaman terhadap hal ini dapat menghambat efektivitas auditor selama pelaksanaan tugasnya.
- Menelaah Dokumen dan Persyaratan yang Berlaku: Auditor harus melakukan tinjauan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap dokumen dan persyaratan yang relevan. Langkah ini menjadi kunci kesuksesan audit perusahaan, memungkinkan auditor memahami setiap proses penting dan melacaknya dengan rinci melalui dokumen yang lengkap.
- Merencanakan Program Audit secara Detail: Sebelum melaksanakan audit internal, auditor perlu berkomunikasi dengan auditee untuk menginformasikan dan menjadwalkan audit. Tujuan utama dari audit internal adalah menginisiasi dan mengevaluasi perbaikan, bukan untuk menemukan kesalahan semata.
- Membuat Checklist Audit: Checklist audit membantu auditor dan auditee mempersiapkan dokumen atau data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dengan efektif.
- Memeriksa Sistem secara Komprehensif: Auditor harus tetap berhati-hati dan teliti saat memeriksa semua aspek auditee. Audit internal mencakup pemeriksaan pada berbagai area, termasuk sistem lingkungan kerja, komitmen, dan konsistensi auditee terhadap perbaikan sistem.
- Mengumpulkan dan Menganalisis Bukti Audit: Audit internal juga bertujuan untuk menemukan prestasi yang telah diraih oleh perusahaan. Setiap temuan harus didukung oleh bukti yang memadai, serta memastikan keakuratan dan keandalan hasil audit.
- Melaporkan Temuan Audit: Setiap temuan dalam proses audit internal harus dilaporkan agar dapat ditindaklanjuti. Auditor juga memberikan tenggat waktu untuk tindak lanjut, memastikan bahwa masalah yang ditemukan dapat segera diatasi oleh auditee.
- Memantau Auditee: Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk memantau tindak lanjut dari hasil audit. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa auditee melaksanakan perbaikan dan perubahan sesuai dengan rekomendasi audit. Pemantauan harus dilakukan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Skill Yang Harus Dimiliki Seorang Auditor dalam Audit Internal
Seorang auditor internal harus memiliki beragam keterampilan dan kompetensi untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Berikut adalah beberapa skill yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang auditor internal:
- Pengetahuan Mendalam tentang Audit dan Kontrol Internal: Seorang auditor internal harus memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip audit dan kontrol internal. Mereka perlu memahami metodologi audit, standar audit yang relevan, serta kerangka kerja pengendalian internal seperti COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) atau COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies).
- Analisis dan Pemecahan Masalah: Kemampuan untuk menganalisis informasi dengan cermat, mengidentifikasi masalah potensial, dan mengembangkan solusi yang efektif adalah keterampilan kunci yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal. Mereka harus dapat menafsirkan data, mengidentifikasi tren, dan menarik kesimpulan yang relevan dari hasil audit.
- Keterampilan Komunikasi yang Baik: Seorang auditor internal harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik baik secara lisan maupun tulisan. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan berbagai pihak, termasuk manajemen, rekan kerja, dan auditee. Keterampilan presentasi yang baik juga sangat penting saat menyampaikan temuan audit dan rekomendasi kepada manajemen.
- Integritas dan Etika Profesional: Seorang auditor internal harus menjunjung tinggi integritas dan etika profesional dalam setiap aspek pekerjaannya. Mereka harus dapat bertindak secara independen dan tidak memihak, serta menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif.
- Keterampilan Manajemen Proyek: Kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, dan mengelola audit internal sebagai sebuah proyek adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal. Mereka harus dapat menetapkan tujuan audit, mengalokasikan sumber daya dengan efisien, dan memastikan audit dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
- Pemahaman tentang Bisnis dan Industri: Seorang auditor internal harus memiliki pemahaman yang baik tentang industri di mana perusahaan beroperasi, serta bisnis dan proses operasional perusahaan itu sendiri. Pengetahuan tentang lingkungan bisnis akan membantu auditor dalam memahami konteks audit dan mengidentifikasi risiko yang relevan.
- Keterampilan Teknis: Tergantung pada jenis audit yang dilakukan, seorang auditor internal mungkin perlu memiliki keterampilan teknis khusus dalam bidang seperti keuangan, teknologi informasi, atau sumber daya manusia. Misalnya, seorang auditor keuangan harus memahami prinsip akuntansi dan analisis keuangan, sementara seorang auditor TI harus memiliki pemahaman yang kuat tentang sistem informasi dan keamanan teknologi.
- Kemampuan Beradaptasi dan Belajar: Lingkungan bisnis dan regulasi terus berkembang, sehingga seorang auditor internal harus dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan terus memperbarui pengetahuannya. Kemampuan untuk belajar dengan cepat dan terus-menerus meningkatkan keterampilan merupakan hal yang sangat penting dalam profesi audit.
Perangkat Utama Dalam Audit Internal
Dalam audit internal, terdapat beberapa perangkat atau alat utama yang digunakan untuk melaksanakan proses audit dengan efektif. Perangkat-perangkat ini membantu auditor dalam mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan menyusun laporan audit. Berikut adalah beberapa perangkat utama dalam audit internal beserta penjelasan lengkapnya:
- Software Audit:
- Sistem Manajemen Audit (AMS): Software AMS dirancang khusus untuk mendukung proses audit internal dalam suatu organisasi. AMS membantu auditor dalam merencanakan audit, melaksanakan pemeriksaan, mengelola temuan audit, dan menyusun laporan audit. Software AMS juga biasanya dilengkapi dengan fitur pelacakan tindak lanjut untuk memantau implementasi rekomendasi audit.
- Audit Analytics Tools: Audit analytics tools memungkinkan auditor untuk menganalisis data secara cepat dan efisien. Tools ini dapat digunakan untuk mendeteksi pola, tren, dan anomali dalam data keuangan, operasional, atau lainnya. Dengan menggunakan audit analytics tools, auditor dapat mengidentifikasi risiko potensial, melakukan pengujian substantif, dan menyediakan wawasan yang berharga kepada manajemen.
- Checklist Audit: Checklist audit adalah perangkat yang digunakan oleh auditor untuk memastikan bahwa semua aspek yang relevan telah diperiksa selama proses audit. Checklist ini biasanya disusun berdasarkan standar audit, kebijakan perusahaan, atau prosedur operasional yang berlaku. Dengan menggunakan checklist audit, auditor dapat memastikan bahwa tidak ada area yang terlewat selama pemeriksaan, serta memastikan konsistensi dalam pelaksanaan audit.
- Dokumen Referensi dan Pedoman:
- Standar Profesional Audit: Auditor internal harus mengacu pada standar audit yang berlaku dalam melaksanakan tugasnya. Contoh standar audit yang umum digunakan adalah Standar Profesional Audit Internal (IIA Standards) yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), serta standar audit eksternal seperti Standar Pelaksanaan Audit yang Ditetapkan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Indonesia.
- Kebijakan dan Prosedur Perusahaan: Auditor juga harus memahami kebijakan dan prosedur perusahaan yang berlaku dalam lingkup audit mereka. Dokumen ini dapat mencakup kebijakan internal terkait kontrol internal, manajemen risiko, kepatuhan, dan prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh auditee.
- Pedoman Teknis dan Peraturan Industri: Terkadang, auditor perlu mengacu pada pedoman teknis atau peraturan industri tertentu yang relevan dengan bidang usaha atau sektor yang sedang diaudit. Pedoman ini dapat membantu auditor dalam menilai kepatuhan auditee terhadap persyaratan eksternal yang berlaku.
- Jaringan dan Akses ke Sumber Daya: Auditor internal sering kali membutuhkan akses ke berbagai sumber daya untuk mendukung pelaksanaan audit mereka. Ini dapat mencakup akses ke sistem informasi perusahaan, data keuangan, dokumen operasional, dan catatan transaksi. Jaringan yang kuat dengan berbagai unit bisnis dan departemen dalam organisasi juga penting untuk memfasilitasi kolaborasi dan koordinasi selama proses audit.
- Peralatan Komunikasi dan Presentasi: Auditor internal juga membutuhkan peralatan komunikasi dan presentasi untuk berinteraksi dengan auditee, manajemen, dan pihak-pihak terkait lainnya. Ini dapat mencakup telepon, email, video conference, dan perangkat lunak presentasi seperti Microsoft PowerPoint. Kemampuan untuk menyampaikan temuan audit secara efektif dan meyakinkan merupakan aspek penting dari pekerjaan seorang auditor internal.
Perangkat-perangkat tersebut merupakan beberapa alat utama yang digunakan oleh auditor internal dalam menjalankan tugas mereka. Penggunaan perangkat ini dengan tepat dan efisien dapat membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan yang komprehensif dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi organisasi.
Contoh Audit Internal
Agar lebih memahami apa itu audit internal, berikut adalah beberapa contoh audit internal yang umum dilakukan dalam sebuah perusahaan:
- Audit Keuangan: Audit keuangan dilakukan untuk menilai keakuratan dan keandalan informasi keuangan suatu perusahaan. Auditor internal akan memeriksa laporan keuangan, transaksi, dan catatan keuangan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku dan kebijakan internal perusahaan.
- Audit Kepatuhan: Audit kepatuhan memfokuskan pada pemeriksaan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap berbagai regulasi dan kebijakan yang berlaku, seperti hukum, peraturan industri, kebijakan internal perusahaan, dan peraturan perpajakan.
- Audit Operasional: Audit operasional bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan meninjau proses bisnis dan prosedur operasional untuk mengidentifikasi peluang peningkatan, potensi risiko, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
- Audit Sumber Daya Manusia (SDM): Audit SDM mengevaluasi praktik manajemen SDM perusahaan dengan menilai kepatuhan perusahaan terhadap peraturan ketenagakerjaan, kebijakan penggajian, sistem evaluasi kinerja, dan kepatuhan terhadap kebijakan SDM.
- Audit Teknologi Informasi (TI): Audit TI dilakukan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas sistem informasi perusahaan dengan menilai kebijakan keamanan data, pengendalian akses, backup dan pemulihan data, serta kepatuhan perusahaan terhadap standar dan regulasi TI.
Gaji Auditor Internal
Setelah memahami pengertian, tugas, dan contoh audit internal, banyak yang penasaran dengan gaji seorang auditor internal. Gaji bulanan rata-rata seorang auditor internal di Indonesia berkisar antara Rp6.000.000 hingga Rp7.500.000. Gaji ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat kualifikasi, pengalaman, dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang auditor internal.
Audit internal memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa organisasi beroperasi dengan baik, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan melakukan pemeriksaan internal secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko dan meningkatkan sistem kontrol internal mereka.
Dalam hal gaji, auditor internal mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan tingkat kualifikasi dan tanggung jawab yang mereka emban. Seiring dengan perkembangan organisasi dan perubahan regulasi, peran audit internal terus berkembang untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi entitas bisnis.
Selain itu, seiring perkembangan teknologi saat ini, audit internal dapat dibantu dengan adanya aplikasi audit internal yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam melakukan pemeriksaan.