Turbin: Pengertian, Kegunaan, Jenis, dan Perhitungannya


Turbin – Listrik memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dengan listrik, kita dapat menyalakan lampu, televisi, komputer, dan berbagai peralatan elektronik lainnya. Listrik juga memungkinkan kita untuk menggunakan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, kulkas, dan oven.

Selain itu, listrik juga membantu dalam menyediakan air bersih dan panas untuk keperluan rumah tangga. Listrik juga memainkan peran penting dalam industri, transportasi, dan komunikasi, yang semuanya membantu dalam mempermudah kehidupan manusia.

Turbine, Turbin

Taukah Kamu Bagaimana Listrik Di Hasilkan?

Listrik dihasilkan melalui proses yang disebut generasi listrik. Ada berbagai cara untuk menghasilkan listrik, tetapi yang paling umum adalah dengan menggunakan turbin yang diputar oleh air, uap, atau gas. Turbin ini akan memutar generator, yang merupakan mesin yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Energi gerak dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti air terjun, panas bumi, dan bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak. Setelah dihasilkan, listrik akan ditransmisikan ke rumah-rumah dan perusahaan-perusahaan melalui jaringan kabel yang disebut jaringan distribusi listrik.

 

Apa itu Turbin?

Turbin adalah suatu mesin yang mengubah energi fluida menjadi energi mekanik. Fluida yang biasanya digunakan adalah air, uap, atau gas. Turbin dapat berupa turbin angin, turbin air, atau turbin gas. Turbin angin digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik. Turbin air digunakan untuk mengubah energi air menjadi energi mekanik. Turbin gas digunakan untuk mengubah energi gas menjadi energi mekanik. Turbin ini seringkali digunakan dalam pembangkit listrik untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

 

Manfaat Turbin

Turbin memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat utama dari turbin adalah untuk menghasilkan listrik. Dengan menggunakan turbin, kita dapat mengubah energi fluida menjadi energi mekanik, yang kemudian dapat diubah menjadi energi listrik. Turbin juga berguna dalam berbagai aplikasi industri, seperti pemompaan air, pengeringan, dan pengolahan bahan. Turbin juga bisa digunakan untuk menggerakkan kapal, pesawat terbang, dan mobil. Selain itu, turbin juga bisa digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik melalui proses fotovoltaik.

 

Jenis – Jenis Turbin

apa itu Turbin generator?

Jenis turbin berdasarkan prinsip kerjanya:

Mesin turbin yang paling sederhana terdiri dari sebuah bagian yang berputar disebut rotor, yang terdiri atas sebuah poros/shaft dengan sudu-sudu atau blade yang terpasang disekelilingnya. Rotor tersebut berputar akibat dari tumbukan aliran fluida atau berputar sebagai reaksi dari aliran fluida tersebut. Oleh karena itulah turbin terbagi atas 2 jenis, yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Rotor pada turbin impuls berputar akibat tumbukan fluida bertekanan yang diarahkan oleh nozzle kepada rotor tersebut, sedangkan rotor turbin reaksi berputar akibat dari tekanan fluida itu sendiri yang keluar dari ujung sudu melalui nozzle. Jenis turbin berdasarkan alirannya:

Turbin Impuls

Turbin ini merubah arah dari aliran fluida berkecepatan tinggi menghasilkan putaran impuls dari turbin dan penurunan energi kinetik dari aliran fluida. Tidak ada perubahan tekanan yang terjadi pada fluida, penurunan tekanan terjadi di nozzle.

Turbin Reaksi

Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa gas atau fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat melewati sudu rotor. Pada turbin jenis ini diperlukan semacam sudu pada casing untuk mengontrol fluida kerja seperti yang bekerja pada turbin tipe multistage atau turbin ini harus terendam penuh pada fluida kerja (seperti pada kincir angin).

Ada beberapa jenis turbin yang sering digunakan, diantaranya adalah:

  1. Turbin air: Turbin ini menggunakan energi air untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. Turbin air dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti pelton wheel, francis turbine, dan kaplan turbine.
  2. Turbin gas: Turbin ini menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. Turbin gas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti turbin gas internal combustion (IGT) dan turbin gas external combustion (EGT).
  3. Turbin angin: Turbin ini menggunakan energi angin untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. Turbin angin dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti turbin angin vertikal dan turbin angin horisontal.
  4. Turbin uap: Turbin ini menggunakan energi uap untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. Turbin uap dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti turbin uap kondensasi dan turbin uap non-kondensasi.
  5. Turbin nuklir: Turbin ini menggunakan energi nuklir sebagai bahan bakar untuk memutar generator, yang kemudian menghasilkan listrik. Turbin nuklir hanya digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

 

Turbin angin

Turbin angin mengubah energi angin menjadi energi mekanik dengan menggunakan blade-blade yang diputar oleh angin. Blade-blade ini akan memutar generator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Turbin angin dibagi menjadi dua jenis, yaitu turbin angin horisontal dan turbin angin vertikal.

Cara Kerja Turbin Angin

Prinsip kerja turbin angin adalah sebagai berikut:

  1. Angin akan mengalir ke arah blade-blade turbin angin dan akan mengakibatkan blade-blade tersebut berputar.
  2. Blade-blade yang berputar akan memutar shaft atau poros yang terhubung dengan generator.
  3. Generator akan mengubah energi mekanik yang dihasilkan oleh blade-blade menjadi energi listrik.
  4. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan dalam baterai atau langsung disalurkan ke jaringan listrik.

Jenis Turbin Angin

Ada dua jenis turbin angin, yaitu:

  1. Turbin angin horisontal: Turbin angin horisontal memiliki blade yang berbentuk seperti baling-baling dan berputar secara horisontal. Turbin angin horisontal umumnya digunakan di daerah yang memiliki kecepatan angin yang konstan.
  2. Turbin angin vertikal: Turbin angin vertikal memiliki blade yang berbentuk seperti kipas dan berputar secara vertikal. Turbin angin vertikal umumnya digunakan di daerah yang memiliki kecepatan angin yang bervariasi.

Bagian-bagian Turbin Angin

Bagian-bagian dari turbin angin adalah sebagai berikut:

  1. Blade: Blade adalah bagian dari turbin angin yang berbentuk seperti baling-baling atau kipas. Blade ini akan berputar ketika angin mengalir ke arahnya.
  2. Shaft atau poros: Shaft atau poros adalah bagian dari turbin angin yang terhubung dengan blade. Shaft akan berputar bersamaan dengan blade ketika angin mengalir ke arahnya.
  3. Generator: Generator adalah bagian dari turbin angin yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator ini terhubung dengan shaft atau poros turbin angin.
  4. Baterai: Baterai adalah bagian dari turbin angin yang digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator. Baterai ini berguna ketika angin tidak cukup kuat untuk memutar blade dan shaft turbin angin.
  5. Jaringan listrik: Jaringan listrik adalah bagian dari turbin angin yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan oleh generator ke rumah-rumah dan perusahaan-perusahaan.

Kapasitas Turbin Angin

Kapasitas turbin angin bervariasi tergantung pada ukurannya dan jenisnya. Turbin angin horisontal memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan turbin angin vertikal. Turbin angin horisontal juga lebih umum digunakan dibandingkan turbin angin vertikal.

Untuk turbin angin horisontal, kapasitas minimal yang bisa dihasilkan adalah sekitar 50 kW, sedangkan kapasitas maksimal yang bisa dihasilkan adalah sekitar 5 MW. Sedangkan untuk turbin angin vertikal, kapasitas minimal yang bisa dihasilkan adalah sekitar 3 kW, sedangkan kapasitas maksimal yang bisa dihasilkan adalah sekitar 250 kW.

Perlu dicatat bahwa kapasitas yang dihasilkan oleh turbin angin juga tergantung pada kecepatan angin yang ada di daerah tempat turbin angin tersebut dibangun. Semakin kuat kecepatan anginnya, maka semakin besar pula kapasitas yang bisa dihasilkan oleh turbin angin tersebut.

Cara Menghitung Kapasitas Turbin Angin

Untuk menghitung kapasitas turbin air, Anda perlu mengetahui beberapa informasi seperti debit air yang mengalir melalui turbin, tinggi jatuh air, dan efisiensi turbin. Dengan menggunakan rumus berikut, Anda dapat menghitung kapasitas turbin air:

Kapasitas = debit x tinggi jatuh x efisiensi

Contoh: Jika debit air yang mengalir melalui turbin adalah 10 meter kubik per detik, tinggi jatuh air adalah 20 meter, dan efisiensi turbin adalah 0,85, maka kapasitas turbin adalah:

Kapasitas = 10 x 20 x 0,85 = 1700 watt.

Sebagai catatan, ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kapasitas turbin air, seperti tipe dan ukuran turbin, kondisi air, dan lain-lain. Oleh karena itu, hasil perhitungan di atas hanya merupakan estimasi dan mungkin tidak tepat 100%. Jika Anda ingin mengetahui kapasitas turbin air dengan tepat, disarankan untuk menghubungi ahli atau mengikuti panduan yang diberikan oleh pabrikan turbin.

 

Turbin air

Turbin air mengubah energi air menjadi energi mekanik dengan menggunakan blade-blade yang diputar oleh air. Turbin air dibagi menjadi dua jenis, yaitu turbin air tipe Francis dan turbin air tipe Kaplan.

Cara Kerja Turbin Air

Prinsip kerja turbin air adalah sebagai berikut:

  1. Air akan dipompa ke atas melalui pipa atau saluran yang disebut penaplos.
  2. Air akan jatuh melalui penaplos ke dalam bukaan atau nozzle yang memiliki bentuk seperti kerucut.
  3. Air yang keluar dari nozzle akan mengalir ke dalam cincin yang berputar di sekitar poros turbin.
  4. Air yang mengalir ke dalam cincin akan memutar blade-blade turbin sehingga blade-blade tersebut akan berputar bersamaan dengan poros turbin.
  5. Poros turbin yang berputar akan memutar generator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
  6. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan dalam baterai atau langsung disalurkan ke jaringan listrik.

Jenis Turbin Air

Ada dua jenis turbin air, yaitu:

  1. Turbin air tipe Francis: Turbin air tipe Francis memiliki blade-blade yang berbentuk seperti roda dan berputar secara horisontal. Turbin air tipe Francis umumnya digunakan di daerah yang memiliki air terjun atau air terjun yang kuat.
  2. Turbin air tipe Kaplan: Turbin air tipe Kaplan memiliki blade-blade yang berbentuk seperti kipas dan berputar secara vertikal. Turbin air tipe Kaplan umumnya digunakan di daerah yang memiliki sungai atau danau yang deras.

Bagian Turbin Air

Bagian-bagian dari turbin air adalah sebagai berikut:

  1. Penaplos: Penaplos adalah bagian dari turbin air yang digunakan untuk memompa air ke atas. Penaplos terdiri dari pipa atau saluran yang mengalirkan air ke atas.
  2. Nozzle: Nozzle adalah bagian dari turbin air yang berbentuk seperti kerucut. Nozzle ini akan mempercepat aliran air yang keluar dari penaplos.
  3. Cincin: Cincin adalah bagian dari turbin air yang berputar di sekitar poros turbin. Cincin ini akan membawa air yang keluar dari nozzle ke dalam blade-blade turbin.
  4. Blade: Blade adalah bagian dari turbin air yang berbentuk seperti roda atau kipas. Blade akan berputar ketika air mengalir ke arahnya.
  5. Shaft atau poros: Shaft atau poros adalah bagian dari turbin air yang terhubung dengan blade. Shaft akan berputar bersamaan dengan blade ketika air mengalir ke arahnya.
  6. Generator: Generator adalah bagian dari turbin air yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator ini terhubung dengan shaft atau poros turbin air.
  7. Baterai: Baterai adalah bagian dari turbin air yang digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator. Baterai ini berguna ketika air tidak cukup deras untuk memutar blade dan shaft turbin air.
  8. Jaringan listrik: Jaringan listrik adalah bagian dari turbin air yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan oleh generator ke rumah-rumah dan perusahaan-perusahaan.

Kapasitas Turbin Air

Kapasitas turbin air adalah jumlah air yang dapat diproses oleh turbin per satuan waktu. Semakin besar kapasitas turbin air, semakin banyak energi yang dapat dihasilkan. Kapasitas turbin air biasanya dinyatakan dalam satuan liter per detik (L/dt) atau meter kubik per detik (m³/dt).

Cara Menghitung Kapasitas Turbin Air

Untuk menghitung kapasitas turbin air, Anda perlu mengetahui beberapa faktor, seperti debit air, tekanan air, dan kecepatan aliran air. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas turbin air, tetapi rumus yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:

Kapasitas turbin air = debit air x tekanan air x kecepatan aliran air

Di mana:

  • debit air adalah jumlah air yang mengalir melalui turbin per satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam satuan liter per detik (L/dt) atau meter kubik per detik (m³/dt).
  • Tekanan air adalah tekanan yang diberikan oleh sumber air terhadap turbin, biasanya dinyatakan dalam satuan Pascal (Pa).
  • Kecepatan aliran air adalah kecepatan air yang mengalir melalui turbin, biasanya dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/dt).

Contoh:

Jika debit air yang mengalir melalui turbin adalah 500 L/dt, tekanan air yang diberikan oleh sumber air adalah 10.000 Pa, dan kecepatan aliran air adalah 5 m/dt, maka kapasitas turbin air adalah:

Kapasitas turbin air = 500 L/dt x 10.000 Pa x 5 m/dt = 25.000.000 L/dt x Pa x m/dt = 25.000.000 Pa x m/dt.

Catatan: Jika debit air, tekanan air, dan kecepatan aliran air dinyatakan dalam satuan yang berbeda, maka Anda perlu mengkonversi satuan tersebut ke satuan yang sama sebelum menghitung kapasitas turbin air.

 

Turbin gas

Turbin Gas

Turbin gas mengubah energi gas menjadi energi mekanik dengan menggunakan blade-blade yang diputar oleh gas. Turbin gas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu turbin gas tipe axial, turbin gas tipe tangential, dan turbin gas tipe radial.

Prinsip Kerja Turbin Gas

Gas adalah suatu zat yang tidak memiliki bentuk atau bentuknya tidak terlihat oleh mata karena partikel-partikelnya tersebar secara merata dalam ruang yang tersedia. Gas dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, sifat-sifatnya, atau aplikasinya.
Prinsip kerja turbin gas adalah mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan gas atau uap yang dipanaskan untuk memutar rotor pada sebuah generator. Rotor ini terhubung ke kumparan magnet, sehingga ketika ia berputar akan menghasilkan arus listrik.
Langkah-langkah kerja turbin gas adalah sebagai berikut:
  1. Gas atau uap dipanaskan hingga mencapai suhu yang tinggi.
  2. Gas atau uap dipompa ke dalam turbin melalui saluran masuk.
  3. Ketika gas atau uap mengalir ke dalam turbin, tekanan dan kecepatannya akan meningkat, sehingga memutar rotor pada generator.
  4. Rotor yang berputar akan menghasilkan arus listrik yang disalurkan ke luar turbin melalui kabel.
  5. Setelah mengalir melalui turbin, tekanan dan kecepatan gas atau uap akan berkurang sebelum keluar melalui saluran keluar.
  6. Gas atau uap yang telah dingin kemudian dibuang keluar dari sistem.

Dengan demikian, turbin gas bekerja dengan cara mengubah energi panas menjadi energi mekanik, yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.

Jenis Turbin Gas

Ada beberapa jenis turbin gas berdasarkan alirannya, di antaranya adalah:

  • Turbin gas cakram (disk turbine): Turbin ini terdiri dari cakram-cakram kecil yang dipasang di sebuah poros. Gas panas diarahkan ke cakram-cakram tersebut, sehingga memutar poros yang terhubung ke generator.
  • Turbin gas axial flow: Turbin ini terdiri daripada sebuah roda besar yang terdiri daripada banyak bilah-bilah yang dipasang secara axial (mendatar) di sepanjang roda. Gas panas diarahkan ke roda tersebut, sehingga memutar roda yang terhubung ke generator.
  • Turbin gas radial flow: Turbin ini terdiri daripada sebuah roda besar yang terdiri daripada banyak bilah-bilah yang dipasang secara radial (membujur) di sepanjang roda. Gas panas diarahkan ke roda tersebut, sehingga memutar roda yang terhubung ke generator.

Ketiga jenis turbin gas tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan jenis turbin gas yang tepat tergantung pada kondisi dan kebutuhan sistem pembangkit listrik yang akan dibangun.

Bagian Utama Turbin Gas

Turbin gas memiliki beberapa bagian utama yang bekerja secara bersama-sama untuk mengubah panas menjadi energi mekanik. Bagian-bagian tersebut antara lain:
  1. Burner atau kompor: merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk membakar bahan bakar seperti gas alam atau minyak untuk menghasilkan panas.
  2. Nozzle: merupakan bagian yang mengarahkan gas panas yang dihasilkan oleh burner ke arah rotor turbin.
  3. Rotor: merupakan bagian yang berputar karena tekanan gas panas yang masuk ke dalamnya. Rotor ini akan menggerakkan generator untuk memproduksi tenaga listrik.
  4. Generator: merupakan bagian yang mengubah energi mekanik dari rotor menjadi energi listrik.
  5. Kondensor: merupakan bagian yang hanya ada pada turbin gas kondensasi yang bertanggung jawab untuk mengkondensasikan uap air yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar.

Selain bagian-bagian utama di atas, terdapat juga beberapa bagian pendukung lainnya seperti turbine, katup, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengatur aliran gas panas dan memastikan bahwa semua bagian bekerja dengan baik.

Kapasitas Turbin Gas

Kapasitas turbin gas adalah jumlah tenaga listrik yang dapat diproduksi oleh turbin tersebut dalam satuan megawatt (MW). Kapasitas turbin gas ditentukan oleh beberapa faktor seperti ukuran dan jenis turbin yang digunakan, serta kondisi operasional turbin tersebut.

Umumnya, kapasitas turbin gas berkisar antara 50 MW hingga 1000 MW, tetapi ada juga turbin gas dengan kapasitas lebih besar atau lebih kecil dari rentang tersebut. Kapasitas turbin gas yang lebih besar akan lebih efisien dalam memproduksi tenaga listrik, tetapi juga lebih mahal biaya pembuatannya. Sebaliknya, kapasitas turbin gas yang lebih kecil lebih murah, tetapi juga lebih kurang efisien dalam memproduksi tenaga listrik.

Cara Menghitung Kapasitas Turbin Air

Untuk menghitung kapasitas sebuah turbin air, pertama-tama Anda perlu mengetahui beberapa informasi penting seperti tinggi air yang mengalir ke turbin, laju aliran air, dan efisiensi turbin. Setelah Anda memiliki informasi tersebut, Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung kapasitas turbin air:

Kapasitas = (tinggi air yang mengalir ke turbin x laju aliran air x efisiensi turbin) / 100

Contoh:

Jika tinggi air yang mengalir ke turbin adalah 100 meter, laju aliran air adalah 10 meter kubik per detik, dan efisiensi turbin adalah 85%, maka kapasitas turbin air adalah:

Kapasitas = (100 x 10 x 85) / 100 = 850 meter kubik per detik.

Catatan: Dalam contoh di atas, kapasitas turbin air dihitung dalam satuan meter kubik per detik (m3/dtk). Anda dapat menggunakan satuan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Turbin uap

Turbin uap mengubah energi uap menjadi energi mekanik dengan menggunakan blade-blade yang diputar oleh uap. Turbin uap dibagi menjadi dua jenis, yaitu turbin uap tipe Impulse dan turbin uap tipe Reaktif.

Jelaskan Prinsip Kerja Turbin Ua

Turbin uap adalah mesin yang menggunakan uap sebagai sumber energi untuk memutar roda turbine. Prinsip kerja turbin uap adalah dengan memanfaatkan energi yang terkandung dalam uap untuk memutar roda turbine. Uap yang memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi dikeluarkan dari boiler dan dialirkan ke turbine melalui pipa.
Uap kemudian memasuki turbine melalui bagian atasnya dan mengalir ke bawah melalui kanal-kanal kecil yang terdapat di dalamnya. Saat uap melewati kanal-kanal tersebut, uap akan mengalami perubahan tekanan dan temperatur sehingga energi kinetiknya akan meningkat.
Energi kinetik ini kemudian digunakan untuk memutar roda turbine. Setelah melewati roda turbine, uap yang sudah kehilangan energinya akan dialirkan keluar dari turbin melalui pipa. Dengan demikian, prinsip kerja turbin uap adalah dengan mengubah energi panas dari uap menjadi energi mekanik untuk memutar roda turbine.

Jenis Turbin Uap

Berdasarkan Jumlah Tingkat Tekanan

– Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang biasanya berkapasitas kecil.
– Turbin nekatingkat yang biasanya dalam jangka kapasitas yang luas dari yang kecil hingga yang besar.

Berdasarkan Arah Aliran Uap. Jenis turbin uap berdasarkan aliran uap terbagi dua

– Aksial
– Radial.

Berdasarkan Jumlah Silinder

– Silinder Tunggal
– Silinder ganda
– Silinder lebih dari dua.

Berdasarkan Prinsip Aksi Uap

– Turbin aksi atau turbin tekanan rata.
– Turbin reaksi atau turbin tekanan lanjut.

Berdasarkan Proses Penurunan Kalor

– Turbin kondensasi (turbine condensing)
– Turbin tanpa kondensasi.

Berdasarkan Kondisi Uap Pada Sisi Masuk

– Turbin tekanan rendah, tekanan uap 1,2 bar sampai 2 bar
– Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai 40 bar
– Turbin tekanan tinggi, tekanan uap di atas 40 bar
– Turbin tekanan sangat tinggi, tekanan uap 170 barg atau lebih dari temperature diatas 550°C

Berdasarkan proses termal

– Turbin uap kondensasi (Kode N).
– Turbin uap ekstraksi dengan 1 ekstraksi yang dapat diatur (Kode C).
– Turbine uap ekstraksi dengan 2 ekstraksi yang dapat diatur (Kode C,C)

Berdasarkan prinsip kerja

– Turbin Impuls yaitu Turbin pada uapnya hanya memuai dalam pipa pipa pemancar saja. Ciri-ciri turbin Impuls :
Ø Sudu – sudunya simetris.
Ø Ruang antara dua sudu berturutan mempunyai isi yang sama (tetap).
Ø Tekanan uap dimuka dan dibelakang sudu sama.
Ø Kecepatan uapnya naik.
Ø Uap mengalir ke dalam baris sudu gerak dengan tekanan konstan.
Ø Kecepatan absolutnya turun karena energi kinetik uap diubah menjadi energi mekanik yang memutar roda turbin.

– Turbin Reaksi

Turbin reaksi terdapat uap yang hampir sama mengembang pada bagian nozzle dan sudu gerak.
Ciri – ciri dari Turbine Reaksi :
Ø Sudu-sudu yang letaknya tidak simetris, ruangan antara dua sudu yang berturutan makin lama makin sempit.
Ø Kecepatan uap relatif waktu keluar sudu lebih besar dari kecepatan uap relatif waktu masuk sudu, karena uap dalam sudu mengembang.
Ø Tekanan uap di muka sudu lebih besar dari pada tekanan di belakang sudu, karena uap telah mengembang.
Ø Kekuatan pada sudu disebabkan oleh reaksi yang diperoleh dari percepatan uap.

– Turbin reaksi impuls

Berdasarkan besar tekanan uap

– Turbin tekanan rendah tekanan uap : 1.18 ~1.47 Mpa
– Turbin tekanan menengah tekanan uap : 1.96 ~3.92 Mpa
– Turbin tekanan tinggi tekanan uap : 5.88 ~9.81 Mpa
– Turbin tekanan ultra tekanan uap : 11.77 ~13.75 MPa
– Turbin tekanan subkritis tekanan uap : 15.69 ~17.65 MPa
– Turbin tekanan superkritis tekanan uap : 22.16 Mpa

Bagian Utama Turbin Uap

Beberapa bagian utama dari sebuah turbin uap adalah:
  1. Penghantar uap (steam inlet): bagian ini berfungsi untuk mengalirkan uap ke dalam turbin.
  2. Rotor: bagian ini merupakan bagian berputar dari turbin yang terdiri dari poros dan bladeporos. Uap yang masuk ke dalam turbin akan menggerakkan rotor melalui tekanan dan gaya dorong yang ditimbulkan oleh uap.
  3. Bladeporos: bagian ini terletak di sekitar poros dan berfungsi sebagai bagian yang mengubah energi panas uap menjadi energi mekanik.
  4. Nozzle: bagian ini berfungsi untuk mengubah tekanan uap menjadi kecepatan uap sebelum masuk ke dalam bladeporos.
  5. Penyejuk uap (steam cooler): bagian ini berfungsi untuk menyejukkan uap yang telah digunakan sehingga dapat dipakai kembali.
  6. Generator: bagian ini berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin menjadi energi listrik.
  7. Kondensor: bagian ini berfungsi untuk mengkondensasikan uap yang telah digunakan sehingga dapat dipakai kembali.

Kapasitas Turbin Uap

Kapasitas turbin uap adalah kapasitas produksi energi yang dapat dicapai oleh suatu turbin uap. Kapasitas ini biasanya dinyatakan dalam satuan megawatt (MW), yang menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan oleh turbin uap dalam satu detik.
Besar kecilnya kapasitas turbin uap tergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah steam yang dapat dikeluarkan oleh boiler, tekanan steam yang tersedia, dan efisiensi turbin itu sendiri. Turbin uap dapat menjadi salah satu sumber energi yang efektif dan terpercaya untuk menghasilkan tenaga listrik.

Cara Menghitung Kapasitas Turbin Uap

Untuk menghitung kapasitas turbin uap, pertama-tama Anda perlu mengetahui beberapa informasi seperti jumlah steam yang dihasilkan oleh boiler, tekanan steam yang tersedia, dan efisiensi turbin. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk menghitung kapasitas turbin uap:

Kapasitas turbin uap (MW) = Jumlah steam (kg/s) x Tekanan steam (bar) x Efisiensi turbin (%) / 5.8

Contoh: Jika boiler menghasilkan steam sebanyak 10 kg/s dengan tekanan steam sebesar 10 bar dan efisiensi turbin adalah 80%, maka kapasitas turbin uap adalah:

Kapasitas turbin uap (MW) = 10 kg/s x 10 bar x 80% / 5.8 = 13.8 MW

Perlu diingat bahwa rumus di atas hanya merupakan perkiraan yang tidak 100% akurat, karena ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kapasitas turbin uap seperti kondisi operasional turbin, kualitas steam yang dikeluarkan, dan lain-lain. Oleh karena itu, hasil perhitungan tersebut hanya bisa dijadikan sebagai acuan saja, dan perlu dikonfirmasi dengan pengukuran langsung di lapangan.

 

Turbin Nuklir

Turbin nuklir adalah suatu mesin yang mengubah panas yang dihasilkan dari reaksi nuklir menjadi energi mekanik. Prinsip kerja dari turbin nuklir adalah sama dengan prinsip kerja turbin uap pada umumnya, yaitu mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Namun, dalam kasus turbin nuklir, panas yang digunakan untuk memutar turbin dihasilkan dari reaksi nuklir dalam reaktor nuklir.

 

Cek Informasi Teknologi dan Artikel yang lain di Google News Alwepo.com

Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code:
Close