Giliran Bangladesh Memangkas Pajak Impor Bahan Baku Minyak Goreng

alwepo.com, Dakha – Pengaruh kebijakan tentang produk Pabrik Kelapa Sawit berupa CPO sebagai bahan baku minyak goreng ternyata berdampak ke negara-negara yang tingkat konsumsi minyak gorengnya tinggi. Setelah India, sekarang giliran Bangladesh berencana memotong pajak impor minyak. Bangladesh berencana memotong pajak impor minyak kanola, minyak bunga matahari, dan minyak zaitun menjadi 10% dari 32% karena negara itu berusaha untuk menambah pasokan menyusul pelarangan ekspor minyak sawit olahan oleh Indonesia, kata seorang pejabat senior kementerian perdagangan pada Selasa (26/4/2022).

Giliran Bangladesh Memangkas Pajak Impor Bahan Baku Minyak Goreng

Seperti dilansir Reuters, kabarnya pemotongan pajak akan segera dilaksanakan

Sementara Indonesia adalah pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, rencananya mulai Kamis (28/4/2022) akan menghentikan ekspor RBD Palm Olein, namun mengizinkan ekspor minyak sawit mentah (CPO) atau produk turunan lainnya.

Kata pihak pemerintah Bangladesh, pemerintah sedang mencari pemasok minyak nabati alternatif seperti dari Kanada, AS, dan China, untuk minyak bunga matahari, minyak kanola, dan minyak kedelai.

Sebelumnya, Indonesia memasok lebih dari 85% impor minyak sawit tahunan Bangladesh sekitar 1,5 juta ton. Bangladesh juga mengimpor sekitar 750.000 ton kedelai per tahun, terutama dari Argentina.

Untuk menstabilkan harga minyak nabati, negara itu bulan lalu memangkas pajak pertambahan nilai impor kedelai dan minyak sawit menjadi 5% dari 15%.

“Negara-negara seperti Bangladesh yang bergantung pada minyak nabati impor tidak akan punya pilihan selain membayar harga yang lebih tinggi untuk mengamankan pasokan,” kata pejabat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *