Bearing: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerjanya

Apa itu bearing? Taukah kamu jenis, fungsi, prinsip kerja serta bagian-bagiannya? Berikut simak penjelasan lengkapnya mengenai Bearing di bawah ini.

Halo sobat alwepo, mungkin istilah bearing atau bantalan sudah tidak asing lagi bagi kita, karena setiap kendaraan atau mesin dengan poros yang berputar pasti dilengkapi dengan bearing. Tapi tahukah Anda apa fungsi bantalan pada kendaraan atau mesin? Apa saja jenis-jenis bantalan?

bearing adalah

Pengertian Bearing

Bearing adalah suatu komponen atau rakitan yang mempunyai fungsi menahan atau menopang suatu poros untuk ditahan pada penahannya. Selain itu, bantalan digunakan untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara poros yang berputar dengan alasnya (bagian diam yang menopang poros).

Baca juga: Jenis – jenis Pompa

 

Fungsi Bearing

Bearing memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

    • Fungsi utama bearing adalah untuk mengurangi gesekan angular yang terjadi pada dua benda dengan gerakan relatif satu dengan yang lain, misalnya gerak poros pada sumbu putarnya.
    • Sebagai tumpuan benda yang berputar.

Prinsip Kerja Bearing

Bantalan atau bearing bekerja pada prinsip yang berlawanan dari roda gigi. Jika fungsi kerja roda gigi adalah untuk mengarahkan putaran dari satu bagian ke bagian lainnya.

Oleh karena itu, bantalan bekerja dengan mencegah putaran yang dihasilkan mengalir dari satu bagian ke bagian lain.

bearing adalah

Bagian-Bagian Bearing dan Fungsinya

Seperti alat lainnya, bantalan terdiri dari bagian-bagian, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Di bawah ini adalah fungsi dari bagian-bagian yang termasuk dalam bantalan.

1. Outer Ring dengan Jalur (Raceway)

Seperti namanya, lingkar luar adalah bagian terluar dari bantalan. Permukaan bagian tersebut bersentuhan langsung dengan komponen mesin seperti bola atau rol. Cincin di bagian luar memiliki fungsi untuk menjaga agar bola atau roller berputar pada posisi yang sama.

Cincin luar terbuat dari bahan keras seperti baja atau krom. Dengan cara ini, kekuatannya dapat mempengaruhi beban yang diterimanya dan umurnya. Meski begitu, bagian ini terkadang bisa dibuat dari bahan lain yang bobotnya lebih ringan, seperti keramik atau plastik.

Namun, penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih bantalan menggunakan bahan tersebut. Hal ini dikarenakan bantalan yang terbuat dari plastik tidak layak pakai dan ditempatkan di lokasi dengan tekanan dan suhu tinggi.

2. Inner Ring dengan Jalur (Raceway)

Selain lingkar luar, bagian bantalan yang serupa adalah lingkar dalam. Bedanya, bagian ini ada di bagian dalam bantalan. Namun, posisinya mirip dengan cincin luar, karena bagian ini juga memotong bola atau roller dan poros.

Tidak hanya posisinya, bahan yang digunakan untuk cincin bagian dalam juga sama dengan bahan yang digunakan untuk bagian luar. Jadi jika Anda ingin mendapatkan performa terbaik, sebaiknya gunakan cincin bagian dalam yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi.

3. Komponen yang Berputar atau Bergulir

Ada juga bagian yang berputar di dalam bantalan. Bahkan komponen ini datang dalam berbagai bentuk. Tentu saja, berbagai bentuk bagian yang berputar menunjukkan fungsinya yang berbeda.

Bentuk bagian yang berputar yang terdapat pada bantalan adalah bola, rol atau silinder, kerucut dan jarum keras. Bagian-bagian yang berputar ini bersentuhan dengan ras luar dan dalam. Ketika sumbu berputar, komponen akan bergerak sesuai dengan jalurnya.

4. Cage atau Sarang atau Rumah

Menariknya, bantalan tersebut juga memiliki bagian yang disebut sangkar karena bentuknya seperti sarang atau rumah. Bagian ini berfungsi untuk mengatur jarak antara komponen berbentuk bola dan silinder. Dengan cara ini, bola atau rol tidak mengenai atau bergesekan dengan bagian lain dari bantalan.

Fungsi dari rakitan sangkar pada bantalan adalah untuk menjaga agar pahat tetap berputar dengan gerakan yang halus dan mulus.

5. Seal atau Penutup

Bagian ini tidak berlaku untuk semua bantalan, tetapi hanya untuk jenis bantalan tertentu. Segel atau penutup pada bantalan memiliki fungsi penutup sehingga kotoran tidak dapat masuk ke dalam alat.

Selain itu, komponen sealing berfungsi sebagai pelumas yang tidak hanya mendukung kinerja bantalan agar tetap halus, tetapi juga menjaganya tetap bersih. Jadi jauh lebih aman untuk memilih bantalan dengan penutup.

Mengingat bahwa bantalan adalah alat yang memainkan peran penting di banyak industri, penting untuk memahami cara kerja alat ini dan beban kerja yang tepat untuk menyediakannya. Pastikan juga suku cadang terpelihara dan terpelihara dengan baik sehingga dapat menjalankan peran terbaiknya dalam memandu mesin.

Jenis – Jenis Bearing

Jenis jenis bearing adalah beragam dan sangat banyak jenisnya. Bearing adalah salah satu komponen yang lebih sering kita temukan pada industri otomotif baik roda dua maupun roda empat. Meskipun dalam dunia non otomotif juga menggunakan namun persentasenya tidak lebih banyak. Oleh sebab itu kamu perlu mengetahui nya.

Sebenarnya terdapat banyak sekali jenis bearing yang digunakan untuk otomotif maupun non otomotif. Namun, setidaknya ada 6 jenis bearing adalah biasanya digunakan oleh industri otomotif. Nah, berikut ini jenis jenis bearing dan karakteristiknya tersebut.

1. Tapered Roller Bearing

Tapper ROller Bearing

Bearing ini  biasanya akan kita temui pada industri otomotif kendaraan jadul atau kendaraan angkutan berat. Seperti mobil kijang, panther, kendaraan angkutan berat dan bus.

Tapered roller bearing memiliki dua buah roller yang berseberangan yakni ada yang di dalam dan ada yang di luar. Dengan bentuk bearing yang demikian dapat menahan beban putar dari dua arah sekaligus. Dari dalam dan dari luar.

Untuk jenis bearing dan ukurannya Tapered Roller terdiri dari beberapa ukuran. Bisa digunakan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

2. Roller Bearing

ROller Bearing

Jenis bearing yang satu ini di desain khusus untuk menahan beban baik secara vertikal maupun horizontal. Karena dirancang dengan bentuk roller silinder yang berbentuk memanjang sehingga beban tidak hanya bertumpu pada satu titik.

Needle bearing juga termasuk pada jenis bearing ini. yang mana beban tidak menumpu pada satu titik. Sehingga kekuatan tumpuan beban dapat lebih besar. Bearing ini menggunakan silinder dengan diameter yang sangat kecil. Oleh karena itu bearing ini disamakan dengan jarum atau needle.

3. Ball Bearing

Ball Bearing

Jenis bearing dan karakteristiknya yang ketiga adalah Ball Bearing. Model ini merupakan macam bearing yang sangat umum digunakan. Tidak hanya digunakan pada automotive equipment, tetapi juga bisa ditemukan pada mesin dan alat rumah tangga.

Meskipun ball bearing memiliki kinerja yang sederhana, namu gerak putarnya cukup efektif. Oleh karena itu bearing ini sangat banyak digunakan karena dapat menangani beban beban secara baik. Meskipun bearing ini bagus, tetapi sebaiknya menghindari meletakkan beban terlalu berat.

4. Ball Thrust Bearing

Ball thrust Bearing

Berbeda dengan sebelumnya, kinerja ball thrust bearing adalah khusus. Bearing jenis ini hanya digunakan untuk benda-benda yang memiliki putaran rendah. Misalnya kursi, meja putar dan lemari kecil. Karena itulah, ball thrust bearing tidak dapat digunakan untuk beban radial. Sedangkan untuk kendaraan motor biasanya menggunakan bearing bambu.

5. Magnetic Bearing

Magnetic Bearing

Yang kelima adalah Magnetic Bearing. Model ini  bisa dikatakan bearing yang paling modern. Bearing ini mangandalkan gaya magnet untuk sistem operasinya. Salah satu kelebihan bearing ini yaitu memiliki daya kerja yang sangat tinggi.

Karena kemampuan putarnya yang tinggi sudah sering diaplikasikan pada perangkat fly wheel. Model ini juga dapat mengapung ditengah medan magnet. Bahkan fly wheel tidak melelh meskipun kecepatan putaran mencapai 5.000 rpm.

6. Roller Thrust Bearing

Roller Thrust Bearing

Memiliki bentuk yang hampir mirip dengan roller bearing, yang membedakan adalah posisinya. Fungsi Roller Thrust Bearing adalah dapat dipakai untuk menahan beban yang cukup berat. Seringnya dipakai untuk Gear Set kendaraan seperti Gear Box mobil atau transimisi yang membutuhkan rotating shaft. Selain itu, Gigi matahari juga membutuhkan bearing dengan seperti ini.

Kode Bearing dan Cara Membacanya

1. Kode Bearing Berdasarkan Jenis Bearingnya

Deep Groove Ball Bearing

Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Radial dan untuk Putaran tinggi.
Kode Bearing: 6xx atau 6xxx

Angular Contact Ball Bearing

Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Radial, Axial dan untuk Putaran tinggi.
Kode Bearing: 7xxx

Self Aligning Ball Bearing

Bearing jenis ini hanya cocok digunakan untuk beban tekan Radial.
Kode Bearing: 1xxx atau 2xxx

Thrust Ball Bearing

Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Axial, putaran rendah.
Kode Bearing: 5xxxx

Tapered Roller Bearing

Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
Kode Bearing: 3xxxx

Spherical Roller Bearing

Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial dan cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
Kode Bearing: 2xxxx

Cylindrical Roller Bearing

Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, tidak cocok untuk beban Axial.
Kode Bearing: Nxxx

Spherical Thrust Roller Bearing

Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Axial, dan tidak cocok untuk beban Radial.
Kode Bearing: 29xxx

2. Cara Mengetahui Ukuran Diameter

Terdapat 5 (lima) Cara yang berbeda untuk Mengetahui Diameter Lubang Bearing, dan disesuaikan dengan Tipe dan Jenis Bearing masing-masing.

1. Bearing ukuran kecil, dengan diameter lubang < 10mm, Ukuran Diameter Lubang Bearing adalah sama dengan 1 Angka terakhir yang terdapat pada nomor Bearing tersebut.

Contoh:
Bearing 623, kode 62 adalah tipe bearing, dan angka 3 menyatakan diameter lubang 3 mm
Bearing 635, kode 63 adalah tipe bearing, dan angka 5 menyatakan diameter lubang 5 mm

2. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 10mm < 20mm

Contoh:
Bearing 6300, angka 00 menyatakan diameter lubang 10 mm
Bearing 61801, angka 01 menyatakan diameter lubang 12 mm
Bearing NU 202, angka 02 menyatakan diameter lubang 15 mm
Bearing 7203, angka 03 menyatakan diameter lubang 17 mm

3. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm

Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm, dapat menggunakan perhitungan dua angka dibelakang nomor bearing dikalikan dengan 5, sama dengan Diameter lubang.

Contoh:
Bearing 6204, diamater lubang adalah 04 x 5 = 20 mm
Bearing 61808, diamater lubang adalah 08 x 5 = 40 mm
Bearing 32028, diamater lubang adalah 28 x 5 = 140 mm
Bearing 24196, diamater lubang adalah 96 x 5= 480 mm

4. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 500mm, memiliki ukuran diameter lubang yang langsung tertulis pada kode bearing.

Contoh:
Bearing 618/500, memiliki ukuran diameter lubang 500 mm
Bearing NU19/710, memiliki ukuran diameter lubang 710 mm
Bearing 240/850, memiliki ukuran diameter lubang 850 mm

5. Bearing dengan Diameter lubang khusus

Contoh:
Bearing 60/2,5 memiliki ukuran diameter lubang 2,5 mm
Bearing 618/5 memiliki ukuran diameter lubang 5 mm
Bearing 320/28 memiliki ukuran diameter lubang 28 mm

3. Arti Kode Bearing

Pada Setiap Bearing terdapat beberapa Kode dan Nomor di belakang Nomor Bearing, yang memiliki arti dan fungsinya masing-masing.

Kode Untuk Menyatakan Kontruksi (Internal)
A, B, C (Indikasi Tampilan secara desain, tidak dinyatakan secara umum)
E = Desain yang telah disempurnakan)
E1 = Standar baru untuk jenis Spherical roller bearing)
UA, U0, UL (Desain Universal untuk Angular Contact Ball Bearing-single row)
UA = Small Axial Clearance
U0 = Clearance Free
UL = Sight preload

Kode untuk menyatakan Tampilan (Eksternal)
K = Tapered Bore 1:12
K30 = Tapered Bore 1:30) Bearing lebar
N = Slot bentuk cincin di bantalan luar
R = Flange pada bantalan luar
S = Alur pelumasan dan lubang di bantalan luar
U = Support Washer untuk bantalan bola alur dalam aksial
X = Dimensi eksternal disesuaikan dengan standar internasional

Kode untuk Menyatakan jenis atau Material Sangkar (Cages)
F = Sangkar dari bahan baja padat
L = Sangkar dari bahan besi padat
M = Sangkar dari bahan Kuningan padat
M1 = Sangkar dari bahan Kuningan padat, 1 = melintang terpaku
T = Sangkar dari bahan kain laminasi
TV = Sangkar dari bahan poliamida, diperkuat fiber glass
J = Sangkar dari bahan lembaran baja
Y = Sangkar dari bahan lembaran kuningan

Kode untuk menyatakan Jenis atau tipe Penutup (Seals)
ZR = Penutup pelindung satu sisi (non contact)
.2ZR = Penutup pelindung dua sisi (non contact)
RSD = Penutup washer satu sisi, (non contact)
RSR = Penutup washer satu sisi, (contact)
.2RSR = Penutup washer dua sisi, (contact)
HSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 125°C
SSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 135°C
VSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 150°C

Kode untuk kerenggangan bagian dalam (Internal Clearance)
CN = Kerenggangan Normal
C1 = Kerenggangan lebih kecil dari C2
C2 = Kerenggangan lebih kecil dari CN
C3 = Kerenggangan lebih besar dari CN
C4 = Kerenggangan lebih besar dari C3
C5 = Kerenggangan lebih besar dari C4

Kode untuk menyatakan Ketahanan panas (Heat Treatment)
S0 = Dimensi stabil diatas 150°C
S1 = Dimensi stabil diatas 200°C
S2 = Dimensi stabil diatas 250°C
S3 = Dimensi stabil diatas 300°C
S4 = Dimensi stabil diatas 350°C

 

Jenis Beban yang Diterima Bearing

Agar mampu menjalankan fungsinya dengan baik, jenis bearing yang digunakan harus tepat. Kuncinya adalah dengan mempertimbangkan beban yang akan diterima oleh alat tersebut.

Beberapa jenis beban yang umumnya diterima bearing adalah sebagai berikut:

Beban Radial

Beban radial merupakan beban yang posisinya tegak lurus terhadap poros yang dipasang pada bearing tersebut.
Contoh dari beban radial adalah beban yang dipasang pada bearing seperti yang digunakan pada sepeda maupun sepeda motor.

Beban Thrust atau Dorongan

Beban thrust merupakan beban yang letaknya berada di samping bearing. Contoh beban dorongan adalah beban bearing yang dipasang pada kursi atau meja putar.

Kombinasi

Beban kombinasi merupakan beban yang asalnya dari samping dan atas bearing. Contoh beban kombinasi ini biasanya diaplikasikan pada poros mobil.

Proses Pemasangan Bearing

Ada beberapa proses yang bisa kamu terapkan saat akan melakukan proses pemasangan pada bearing, Proses pemasangan bearing adalah :

  • Proses Balancing yaitu komponen mesin yang kamu pasang harus benar-benar seimbang agar masa bearing lebih tahan lama.
  • Pengaturan setiap sumbu pada mesin harus sejajar, proses ini disebut dengan Proses Allignment.
  • Proses pemberian beban harus disesuaikan dengan jenis bearing yang dipakai, apakah bebannya termasuk jenis aksial atau radial.
  • Saat kamu akan memasang bearing pada poros, kamu juga harus memperhatikan dengan teliti karena proses pengaturan posisi bearing ini akan sangat berpengaruh terhadap keadaan bearing nantinya.

Pertanyaan Seputar Bearing

Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Bearing harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.

Apa fungsi bearing pada motor?

Bearing atau laker adalah bantalan yang berfungsi untuk membuat gerakan sistem rotating. Selain itu, komponen ini juga berguna sebagai penyeimbang motor. Komponen ini umumnya terdapat pada sistem berputar kendaraan, seperti kopling dan roda misalnya.

Apakah laher dan bearing itu sama?

Bearing sendiri berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti bantalan. Penggunaan istilah ini menegaskan fungsinya sebagai pembatas dari sebuah gerak mesin. Sementara untuk istilah Laher, ternyata kata ini berasal dari bahasa belanda Lager. Kemungkinan karena sulitnya penyebutan, akhirnya menjadi “Laher”.

Apa yang terjadi jika bearing rusak?

Kerusakan bearing bisa menyerang komponen lain seperti contohnya adalah merusak tromol motor dan membuat rem depan tidak pakem. Kondisi bisa terjadi lantaran saat alami masalah, motor yang goyang-goyang, otomatis membuat posisi roda dan tromol tak akan pas.

Apa nama lain dari bearing?

Bearing atau laher adalah komponen sebagai bantalan untuk membantu mengurangi gesekan peralatan berputar pada poros/as. Bearing atau laher ini biasanya berbentuk bulat. Bearing di mobil dipasang pada as roda dan ditempat-tempat yang berputar lainnya.

Apa fungsi dari bearing roda?

Bearing roda mobil merupakan bantalan yang menjadi dudukan poros as roda. Keberadaannya berguna untuk mendukung putaran poros roda. Jadi, bearing harus dalam kondisi optimal agar manuver dan pengendalian kendaraan selalu maksimal.

Bearing terbuat dari bahan apa?

Material bearing terbuat dari baja karbon tinggi (high carbon steel) SUJ 2 dengan kandungan karbon sekitar 0,93% untuk meningkatkan ketanguhan dan keuletan yang dinginkan perlu dilakukan pelakuan khusus dengan cara heat treatment pada komponen bearing terutama pada bagian permukaannya proses perlakuan panas yang tepat.

Kapan bearing motor harus diganti?

Umumnya, Anda harus mengganti bearing ketika usia motor sudah lewat 3 tahun. Namun bisa juga lebih cepat, jika motor sering menerjang genangan banjir atau jalanan yang rusak. Nah, saat tiba waktunya untuk mengganti bearing, ingatlah untuk menggantinya bersamaan. Jangan satu-satu.

Bearing roda motor ada berapa?

“Jenis bearing roda motor ada 2 macam dan bisa dibedakan dari model penutupnya, yaitu rubber seal dan zinc plate,”

Faktor apa saja yang membuat bearing cepat rusak?

  • Sering menghantam lubang. Ban yang sering menghantam lubang maka akan mengalami benturan dan gesekan berlebih.
  • Jalanan rusak.
  • Air.
  • Bobot berlebih.
  • Pemilihan Grease/Gemuk.
  • Suspensi.

Bagaimana cara memilih bearing?

Tips Pilih Bearing Khusus Sepeda Motor

  1. Pastikan Memilih Leher Dari Bahan Terbaik.
  2. Mempunyai Bentuk Bulat Seperti Cincin.
  3. Cek Dari Harga di Pasaran.
  4. Mencoba Memutar Menggunakan Jari.
  5. Mempunyai Merk yang Sudah Jelas.
  6. Jangan Tergiur Promo dan Diskon.

Langkah langkah pemasangan bearing?

Tiga cara pemasangan bearing yang benar

  1. Pemasangan secara mekanikal. Dalam cara pemasangan mekanikal, bearing akan dimasukkan ke dalam as ataupun housing dengan cara memukul – namun beda antara cara pukul yang benar dan salah adalah bagian mana bearing yang dipukul.
  2. Pemasangan secara pemanasan.
  3. Pemasangan metode hidrolik.

Bearing 6001 untuk motor apa?

Aspira SKF 6001 Bearing dapat digunakan untuk motor Rx-King, Sigma, Jupiter, Vega, Yamaha Crypton, Yamaha F1Z-R, Honda Legenda, Honda Grand, Honda Star, Honda Supra, Honda Win, Kawasaki Kaze, Ninja, A 100 dan Suzuki Shogun.

Jika bearing rusak apakah bisa diperbaiki?

Perlu diketahui, bearing roda sepeda motor yang rusak tidak bisa diperbaiki. Jadi bila mengalami kerusakan maka harus segara diganti dengan yang baru. Saat motor melintasi jalan rusak, speed trap atau lubang di kecepatan tinggi, bearing akan mendapat tekanan berlebih.

Berapa lama ganti bearing mobil?

Kalau pemakaian santai di jalan dalam kota, 2-3 tahun masih awet. Tapi kalau sering dibawa offroad, jalan rusak langsung dilibas kencang, bisa jadi tidak sampai 1 tahun sudah rusak.

Siapa Penemu bearing?

Meskipun bantalan telah dikembangkan sejak zaman kuno, paten tercatat modern pertama pada bantalan bola diberikan kepada Philip Vaughan, seorang penemu Welsh dan ahli besi yang menciptakan desain pertama untuk bantalan bola di Carmarthen pada tahun 1794.

Apa arti 2rs pada bearing?

Suffix: 2RSH = Contact seal dengan material NBR (Karet) di kedua sisi bearing

Mengapa bearing ada yang memiliki pelindung?

Jawaban. Penjelasan: agar kotoran tidak memasuki Bearing dan menyebabkan Roda cepat rusak.

Penyebab Laher Roda Motor Rusak

Motor yang mengalami kerusakan pada bearingnya biasanya disebabkan oleh seringnya melewati jalanan yang rusak. Selain itu, motor yang jarang dirawat juga akan cepat menyebabkan bearing rusak. Usia motor yang sudah tua juga menjadi penyebab terjadinya masalah pada komponen ini.