Threhser
Merupakan rotary drum yang mempunyai kisi dengan ukuran celah tertentu dan lifting bar yang berfungsi sebagai penebah, agar brondolan terlepas dari janjangan.
CARA KERJA THRESHER: Buah hasil perebusan (sterilized fruit bunch), masuk ke threhser dengan kontinyu, dan mengalami terangkat – terbanting – tergulir berulang – ulang, sambil bergerak maju kearah ujung pengeluaran. Selama proses tersebut brondolan terlepas dari janjangan, dimana brondolan keluar melalui celah kisis-kisi dan masuk ke below thresher conveyor dan janjangan kosong keluar dari ujung depan thresher dan masuk ke empty fruit bunch conveyor (EFB conv.). Terangkatnya janjangan disebabkan oleh gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh putaran threhser dan dibantu oleh lifting bar.
Jenis Thresher
Ada 2 jenis thresher yang sering di gunakan di pabrik kelapa sawit, yaitu:
1. Shaftless
Thresher Jenis ini adalah unit thresher yang menggunakan roler sebagai penahan dan chain yang melingkar body sebagai Penggerak. Jenis ini mempunyai kelebihan yaitu tidak adanya hambatan dala proses di dalam thresher, sehingga efisiensi pembrondolan lebih tinggi. Akan tetapi kelemahan dari jenis ini terdapat pada proses maintenance yang sulit dan cenderung mahal, terutama pada roler (baik bearing maupun rolernya sendiri)
Shaftless Thresher adalah unit thresher yang tidak menggunakan poros (shaft) sebagai bagian dari mekanisme pemisahan buah dari tandan. Sebaliknya, ia mengandalkan roller sebagai penahan dan menggunakan rantai yang melingkar di sekitar tubuh (body) thresher sebagai penggerak.
Kelebihan Shaftless Thresher:
- Efisiensi Tinggi: Salah satu keunggulan utama Shaftless Thresher adalah tingkat efisiensinya yang lebih tinggi dalam proses pemisahan buah dari tandan. Karena tidak ada poros yang menghalangi aliran buah, proses ini berjalan lebih lancar, dan hasilnya adalah efisiensi pemisahan yang lebih tinggi.
- Tidak Ada Hambatan: Tanpa poros dalam thresher, tidak ada hambatan yang memperlambat aliran buah. Ini berarti buah dapat bergerak dengan lebih cepat dan efisien melalui proses pemisahan.
Kelemahan Shaftless Thresher:
- Maintenance yang Sulit: Salah satu kendala utama Shaftless Thresher adalah kesulitan dalam pemeliharaan. Terutama, perawatan roller dapat menjadi sulit dan mahal. Ini mencakup pemeliharaan bearing dan roller itu sendiri, yang memerlukan penggantian berkala untuk menjaga kinerja thresher yang optimal.
2. Thresher dengan shaft
Jenis ini adalah unit thresher yang menggunakan poros sebagai penggerak dan penahan thresher. Keunggulan untuk jenis ini terletak pada perawatan unit yang lebih mudah. Sedangkan kelemahannya adalah terletak pada efisiensi thresher yang lebih rendah dibanding dengan jenis shaftless thresher.
Thresher with Shaft adalah jenis thresher yang menggunakan poros (shaft) sebagai bagian dari mekanisme pemisahan buah dari tandan. Poros ini berfungsi sebagai penggerak dan penahan thresher.
Kelebihan Thresher dengan shaft :
- Perawatan yang Lebih Mudah: Salah satu keunggulan utama Thresher with Shaft adalah perawatan yang lebih mudah. Poros yang digunakan sebagai bagian dari mekanisme dapat lebih mudah diakses dan dirawat, termasuk penggantian bagian yang aus.
Kelemahan Thresher dengan shaft :
- Efisiensi Lebih Rendah: Thresher with Shaft memiliki efisiensi pemisahan yang lebih rendah dibandingkan dengan Shaftless Thresher. Ini disebabkan oleh hambatan yang ditimbulkan oleh poros dalam aliran buah. Poros dapat memperlambat aliran buah dan memengaruhi efisiensi pemisahan.
EFISIENSI THRESHER DITENTUKAN OLEH
Efisiensi thresher dalam pabrik pengolahan kelapa sawit sangat penting untuk memaksimalkan hasil produksi minyak kelapa sawit. Efisiensi thresher dapat ditentukan oleh beberapa faktor kunci, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Efisiensi Sterilisasi:
- Pengaruhnya: Efisiensi sterilisasi adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan efisiensi thresher. Sterilisasi adalah proses pemanasan tandan buah segar (TBS) dengan uap untuk melemahkan daging buah dan memfasilitasi pemisahan antara buah dan tandan.
- Penjelasan: Sterilisasi yang baik akan membuat daging buah menjadi lebih lunak, sehingga lebih mudah dipisahkan dari tandan selama proses pemisahan. Jika sterilisasi tidak efisien, buah mungkin tetap melekat pada tandan, sehingga proses pemisahan oleh thresher menjadi lebih sulit dan kurang efisien.
2. Ketinggian Jatuh Bunch:
- Pengaruhnya: Ketinggian jatuh bunch dari TBS yang masuk ke thresher sangat mempengaruhi efisiensi pemisahan. Semakin tinggi jarak jatuh, semakin banyak energi yang akan dihasilkan saat bunch jatuh ke thresher.
- Penjelasan: Dalam prakteknya, ketinggian jatuh bunch biasanya diatur sekitar 1.2 meter, dan hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi RPM (putaran per menit) thresher. Energi kinetik yang dihasilkan oleh bunch saat jatuh dapat membantu dalam pemisahan daging buah dari tandan. Oleh karena itu, faktor ini memainkan peran penting dalam efisiensi thresher.
3. Jumlah Bantingan:
- Pengaruhnya: Jumlah bantingan atau putaran bunch dalam thresher juga mempengaruhi efisiensi pemisahan. Semakin banyak bantingan, semakin baik peluang pemisahan yang efisien.
- Penjelasan: Biasanya, setidaknya ada 6 kali bantingan atau putaran buah dalam thresher untuk memastikan pemisahan yang optimal. Jumlah bantingan ini membantu memastikan bahwa daging buah yang lepas dari tandan benar-benar terpisah dan tidak tertinggal.
4. Feeding yang Sesuai Kapasitas dan Konstan:
- Pengaruhnya: Menjaga feeding (pemakanan) ke thresher sesuai kapasitas dan konstan sangat penting untuk efisiensi thresher. Kelebihan atau kekurangan feeding dapat mengganggu operasi thresher.
- Penjelasan: Feeding yang sesuai dengan kapasitas thresher membantu mempertahankan aliran buah yang konsisten dan efisien melalui mesin. Pemakanan yang konstan dan teratur memastikan bahwa thresher bekerja pada kapasitas maksimalnya tanpa terjadi penundaan atau ketidakseimbangan dalam pemrosesan TBS.
TIGA GERAKAN DALAM THRESHER
Dalam proses pemisahan buah dari tandan kelapa sawit (TBS) di thresher, terjadi tiga gerakan utama yang penting untuk mencapai pemisahan yang efisien. Ketiga gerakan ini adalah bantingan, rolling, dan travel. Berikut penjelasan lengkap dan detail tentang masing-masing gerakan ini:
1. Bantingan (Threshing)
Bantingan adalah gerakan pertama yang terjadi dalam thresher. Pada tahap ini, tandan buah segar (TBS) dimasukkan ke dalam thresher, dan bantingan awal dilakukan untuk memecah buah dari tandan. Biasanya, buah yang sudah dilemahkan oleh sterilisasi akan lebih mudah terpisah dari tandan selama bantingan ini. Ini melibatkan aksi berulang dari membran atau dinding dalam thresher yang membantu memisahkan daging buah dari tandan.
2. Rolling (Scrolling)
Rolling adalah gerakan berikutnya yang terjadi setelah bantingan. Setelah pemisahan awal selama bantingan, buah yang telah terpisah akan bergulir atau digulirkan ke dalam bagian thresher yang lebih dalam. Ini merupakan langkah penting dalam pemisahan karena memastikan bahwa daging buah yang terpisah akan terus bergerak melalui proses pemisahan selanjutnya. Rolling membantu mengarahkan buah yang terlepas dari tandan ke area pemisahan selanjutnya.
3. Travel (Transportation)
Setelah rolling, buah yang telah terpisah dari tandan akan bergerak atau diangkut melalui sistem konveyor atau rantai menuju bagian berikutnya dalam thresher. Gerakan ini membawa buah yang terpisah ke area di mana pemisahan lebih lanjut akan terjadi. Travel adalah tahap penting dalam memastikan bahwa daging buah yang sudah terpisah dari tandan dipindahkan ke zona pemisahan dengan efisien.
Ketiga gerakan ini bekerja bersama-sama untuk mencapai pemisahan buah dari tandan dengan efisien. Proses pemisahan ini terjadi secara berurutan, dimulai dengan bantingan awal yang melemahkan hubungan antara buah dan tandan, diikuti oleh rolling yang memandu buah yang terpisah ke area pemisahan, dan akhirnya travel yang membawa buah terpisah ke zona pemisahan akhir.
KONSEP FISIKA: CENTRIFUGAL FORCE
PERHITUNGAN RPM THRESHER
CONTOH SOAL PERHITUNGAN RPM THRESHER
Demikian cara perhitungan RPM Thresher pada Pabrik Kelapa Sawit
Leave a Reply
View Comments