alwepo.com, Analisis baru debu yang diambil dari Bulan menunjukkan bahwa air yang terikat di permukaan Bulan mungkin berasal dari Matahari. Lebih spesifik, itu bisa menjadi hasil dari bom hydrogen dari angin surya, yang menghantam permukaan Bulan, berinteraksi dengan oksida mineral, dan mengikat dengan oksigen yang terlepas.
Hasilnya adalah air yang bisa tersembunyi di regolit Bulan dalam jumlah yang signifikan di kutub tengah dan kutub tinggi. Penemuan ini penting untuk memahami asal dan distribusi air di Bulan, serta mungkin juga bermanfaat untuk memahami asal air di Bumi.
Tim peneliti menggunakan Raman spectroscopy dan energy dispersive x-ray spectroscopy untuk meneliti komposisi kimia dari rim bijih – cangkang luar sebesar 100 nanometer dari bijih yang paling terpapar dengan cuaca luar angkasa, dan oleh karena itu paling diubah dibandingkan dengan dalam bijih.
Sebagian besar rim ini menunjukkan konsentrasi hydrogen yang sangat tinggi yaitu 1.116 hingga 2.516 bagian per juta, dan rasio isotop deuterium/hydrogen yang sangat rendah. Rasio ini sesuai dengan rasio elemen-elemen tersebut yang ditemukan di angin surya, yang menunjukkan bahwa angin surya menghantam Bulan dan menyimpan hydrogen di permukaannya.
Tim peneliti juga melakukan pengujian pemanasan pada beberapa bijih untuk menentukan apakah hydrogen dapat dipertahankan dalam mineral Bulan. Mereka menemukan bahwa bijih dapat menyimpan hydrogen setelah terkubur. Kemudian, peneliti juga melakukan simulasi pada pemeliharaan hydrogen di tanah Bulan pada suhu yang berbeda.
Model berdasarkan temuan ini menunjukkan bahwa daerah kutub Bulan mungkin kaya akan air yang dihasilkan oleh angin surya, informasi yang mungkin sangat bermanfaat dalam merencanakan misi eksplorasi Bulan di masa depan. Penemuan ini juga menunjukkan bahwa air di Bulan mungkin lebih luas tersebar daripada yang sebelumnya dianggap, dan bahwa ada kemungkinan bahwa air tersebut tersebar di kutub tengah dan kutub tinggi Bulan, yang sebelumnya dianggap kurang mungkin mengandung air.

Untuk menentukan berapa banyak air yang dihasilkan oleh angin surya di Bulan, tim peneliti melakukan simulasi untuk mengetahui seberapa banyak hydrogen yang diimplantasikan ke permukaan Bulan oleh angin surya, dan bagaimana hydrogen tersebut dapat terakumulasi dalam regolit Bulan.
Hasil simulasi ini menunjukkan bahwa air yang dihasilkan oleh angin surya di daerah pendaratan Chang’e-5 sekitar 46 bagian per juta, yang sesuai dengan pengukuran remote sensing. Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk memahami asal dan distribusi air di Bulan, dan mungkin juga bermanfaat untuk memahami asal air di Bumi.
Ini juga menunjukkan bahwa air di Bulan mungkin lebih luas tersebar daripada yang sebelumnya dianggap, dan bahwa ada kemungkinan bahwa air tersebut tersebar di kutub tengah dan kutub tinggi Bulan. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk lebih memahami proses yang terlibat dalam penciptaan air di Bulan, dan bagaimana air tersebut tersebar di permukaan Bulan.
Penemuan ini penting karena dapat membantu dalam perencanaan misi eksplorasi Bulan di masa depan. Sebagai contoh, jika daerah kutub Bulan kaya akan air yang dihasilkan oleh angin surya, maka ini dapat menjadi lokasi yang menarik untuk dijadikan basis pengiriman ke Bulan, karena air merupakan sumber yang penting bagi kelangsungan hidup manusia di luar Bumi. Penemuan ini juga dapat membantu dalam menentukan sumber air di Bumi.
Sebagai contoh, jika air di Bulan berasal dari angin surya, maka ada kemungkinan bahwa air di Bumi juga berasal dari angin surya atau sumber lain di luar angkasa. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk memahami proses yang terlibat dalam penciptaan air di Bulan, dan bagaimana air tersebut tersebar di permukaan Bulan. Ini juga akan membantu dalam memahami seberapa banyak air yang tersedia di Bulan, dan bagaimana air tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan eksplorasi dan kelangsungan hidup manusia di luar Bumi.
Di terjemahkan dari situs: https://www.sciencealert. com/water-from-the-sun-has-been-found-on-the-moon